News

Sudah Seminggu Sumba Barat Langka BBM, Pemilik Kendaraan pun Kalang Kabut, Pengecer 'Panen' Rupiah

Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai langka di Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat selama satu pekan terakhir.

Penulis: Petrus Piter | Editor: Benny Dasman
POS-KUPANG.COM/Petrus Piter
Kepala Bagian Energi Sumber Daya Mineral dan Kehutanan Setda Sumba Barat, Ibu Grace Ora sedang mensosialisasikan larangan berjualan BBM eceran di sekitar SPBU di km 3 Kota Waikabububak. Nampak pedagang eceran serius mendengarkannya. 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Petrus Piter

POS KUPANG, COM, WAIKABUBAK - Bahan Bakar Minyak (BBM) mulai langka di Kota Waikabubak, Kabupaten Sumba Barat selama satu pekan terakhir.

Mengatasi hal itu, tim dari pemerintah Kabupaten Sumba Barat dipimpin Kepala Bagian Energi Sumber Daya Mineral dan Kehutanan setda Sumba Barat, Grace Ora, SSi bersama
anggota Satpol PP turun ke lapangan, Senin (3/8).

Petugas langsung bertemu dengan para penjual baham bakar minyak (BBM) eceran, seperti bensin, solar dan pertalite di sekitar areal SPBU km 2 dan km 3, Kota Waikabubak.

Tim pemerintah mendatangi pengecer untuk mengingatkan
para penjual BBM eceran agar tidak boleh berjualan di areal sekitar SPBU. Mereka hanya diizinkan berjualan BBM satu kilometer dari SPBM.

Selama ini, pedagang eceran BBM justru berjualan di seputar SPBU. Pemerintah sudah berulangkali mensosialisasikan peraturan tersebht tetapi hal itu tidak diindahkan.

Kedatangan petugas pemerintah kali ini adalah hanya mau menegaskan kembali peraturan yang sudah ada, pedagang eceran dilarang berjualan dekat SPBU.

Disaksikan Pos Kupang, sekitar SPBU KM 3, Kota Waikabubak, Senin (3/8/2020) pagi, sejumlah petugas didampingi Lurah Pada Ewera, Feky Awang, mendatangi beberapa pedagang eceran BBM

Tiga orang pedagang eceran, Ama Jefri, Mama Dus dan Mama Linda, saat itu mendapat peringat keras dari pemerintah yang tidak pernah melarang warga berjualan BBM.

Tetapi pedagang harus mematuhi aturan pemerintah, yakni berjualan BBM dengan jarak 1 km dari SPBU. Karena itu, pedagang eceran diminta untuk segera pindah lokasi.

Terkait permintaan itu, para pedagang BBM eceran menyatakan siap untuk pindah lokasi jualan di tempat lain.

Informasi yang dihimpun Pos Kupang, menyebutkan, dalam waktu satu dua hari ini, tim akan menindak tegas semua pedagang BBM eceran yang masih berjualan di sekitar SPBU.

Bila hal itu dibiarkan menambah kesemrawutan kota Waikabubak dan rawan kecelakaan lalu lintas maupun kebakaram.

Bensin Terbatas
Akibat menipisnya stok BBM jenis premium atau bensin di Waingapu, Kabupaten Sumba Timur, banyak kendaraan bermotor mulai antre di sejumlah SPBU, Senin (3/8).

Disaksikan Pos Kupang, Senin (3/8) sekitar pukul 11.30 wita di SPBU Matawai, terjadi antrean panjang kendaraan. Kendaraan yang antre kebanyakan kendaraan roda dua.

Kondisi yang sama terjadi di SPBU Kambaniru. Di SPBU ini semua jenis BBM tersedia, hanya saja antrean kendaraan cukup panjang. Bahkan antrean sudah sampai di jalan utama.

Untuk antrean mengisi BBM khusus baik bensin dan Pertalite membutuhkan waktu kurang lebih 30 menit. Sedangkan untuk solar dalam kondisi aman.

Di SPBU Kambaniru ini, selain melayani bensin untuk kendaraan bermotor, nampak petugas juga melayani pembelian dengan jeriken atau botol.

Beberapa warga yang ditemui mengatakan, kondisi antrean di SPBU sudah terjadi sejak dua pekan lalu.

"Hampir setiap hari ada antrean. Kita pernah tanya petugas di SPBU mereka katakan bensin yang terbatas," kata Margareta Rambu. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved