Perdana! Hercules Mendarat di Bandara Hasan Aroeboesman Ende, Ada Apa?

Sebuah pesawat udara milik TNI AU dengan nomor penerbangan C-130 Hercules A-1314 untuk pertama kalinya landing di Bandara H. Hasan Aroeboesman

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Pesawat udara milik TNI AU saat mendarat di Bandara Hasan Aroeboesman Ende, Selasa (4/8/2020). 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Sebuah pesawat udara milik TNI AU dengan nomor penerbangan C-130 Hercules A-1314 untuk pertama kalinya landing di Bandara H. Hasan Aroeboesman Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT), pukul 13.40 Wita, Selasa (4/8/2020).

Pesawat Hercules yang membawa logistik sebanyak 4 ton tersebut dipiloti Letkol penerbang (PNB) Yulius Marvien A ( Komandan Skadron Udara 31 Halim Perdanakusuma dengan dua orang Copilot masing-masing Kapten PNB Riki A. Sihaloho selaku Copilot 1 (Satu) dan Copilot 2 (dua) Lettu PNB Rizky Wahyu. S serta Navigator Mayor Nav. Didik.

Tatap Muka Dengan Warga Besipae, Sony Sampaikan Pesan Gubernur NTT

Pilot Letkol PNB Yulius Marvien A saat di wawancarai wartawan terkait maksud Kedatangan timnya saat istirahat di ruang tunggu VIP Bandara H.Hasan Aroeboesman mengatakan, kehadiran mereka untuk mendukung pelaksanaan Pelangi Nusantara yang akan dilaksanakan tanggal 12 Agustus mendatang di Ende.

Menurut Yulius saat mendapat perintah pihaknya segera mencari data-data terkait bandara H. Hasan Aroeboesman dan melakukan penghitungan-penghitungan serta mempelajari geografis untuk mengetahui kemampuan Bandara H. Hasan Aroeboesman didarati pesawat Hercules.

Tingkat Pembelajaran Bagi Siswa, Guru SMPN 1 Maumere Ikut Pelatihan Google Classroom

Kegiatan Pelangi Nusantara ini demikian Yulius, membuktikan bahwa TNI selalu eksis dan dekat dengan masyarakat.

Logistik yang dibawa dalam penerbangan ini, kata Yulius, berupa bahan makanan dan APD yang akan digunakan selama pelaksanaan Pelangi Nusantara.

Rencananya Kezimara akan diresmikan menjadi spot paralayang bersamaan dengan even Pelangi Nusantara 2020 NTT, yang akan digelar pada 12 Agustus mendatang, berkoordinasi dengan TNI AU.

Sekretaris even Pelangi Nusantara, Gabriel Dala, kepada POS-KUPANG.COM, Selasa (4/8/2020) mengatakan pihaknya merencanakan dua atraksi yakni paralayang dan paramotor.

"Leading sektor untuk kegiatan ini Dinas Pariwisata Kabupaten Ende, hari ini kita rapat untuk pemantauan kegiatan di Kezimara tersebut," kata Gabriel.

Sebelumnya, Bupati Ende Djafar Achmad didampingi Kadis Perhubungan Ende Mustaqim Mberu pada 15 Juli 2020 sudah bertemu Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal TNI Fadjar Prasety di Mabes TNI AU, Cilangkap Jakarta Timur membicarakan kegiatan tersebut.

Jhony Mbuyu kepada POS-KUPANG.COM, mengatakan ia menyambut antusias peresmian spot paralayang dan paramotor di Kezimara.

Putra asli Ende ini merupakan orang pertama yang memperkenalkan Bukit Kezimara. Ia pernah mengabdi di Pelabuhan Indonesia III dan sangat menggemari terbang layang.

"Saya mulai belajar terbang layang di Batu, Malang, Jawa Timur pada tahun 2005 hingga 2006," kata pria yang satu angkatan dengan almarhum Bupati Ende Marselinus Petu di SMPK Frateran Ndao Ende ini.

Setiap kali pulang libur ke Ende, kata Jhoni, ia selalu dibuat penasaran dengan bukit Kezimara.

Terbersit niat untuk terbang layang dari Kota Ende ke Bukit Kezimara. "Saya selalu melihat keindahan bukit kezimara dari belakang rumah saya," ungkapnya.

Selanjutnya pada tahun 2015, Jhoni pergi ke Kezimara. Sebelum sampai di sana, ia melewati sebuah Kampung, namanya Kolibari.

"Kampung ini sangat terpencil. Di kampung ini orang bertanya-tanya saya ke sana ke kampung yang sangat terpencil, dari mana ini? Mau ngapain, datang ke Kolibari yang hampir tidak pernah dikunjungi," ungkapnya.

Menurutnya, ada nada putus asa ketika warga kampung Kolibari menceritakan kehidupan mereka sehari-hari yang jauh dari keramaian dan terpencil.

Kepada warga, Jhoni mengaku ia penasaran dengan bukit Kezimara di sebrang Kolobari, yang dari kejauhan Kolibari dan Kezimara tampak seperti bukit kembar.

Jhoni lantas meminta ijin terlebih dahulu kepada warga, pasalnya Kezimara merupakan tanah ulayat Kolibari. Namun, warga tidak lantas memberi ijin, Jhoni diminta untuk bertemu dulu dengan Mosalaki (tua adat).

"Saya lalu dipertemukan dengan Mosalaki, Muhammad Bila. Saat itu dia bilang ke saya, naik ke atas untuk apa? Kalau mau buat tambang kami tolak. Tapi saya bilang saya tidak hendak buat tambang. Kalau bapa ingin tau apa yang mau saya buat boleh kita naik sama-sama ke atas. Lalu kami sepakat," kata Jhoni.

Perjalanan menuju Bukit Kezimara melelahkan, namun rasa penasaran Jhoni sampai di puncak Kezimara lebih kuat. "Saya sampai berhenti enam kali sebelum sampai ke puncak," ungkapnya.

Sampai di puncak Jhoni menikmati pemandangan dari celah-celah pohon. "Sampai di atas, singkat kata, dalam benak saya, Kezimara merupakan surga tersembunyi di Kabupaten Ende," ungkapnya.

Jhoni mengungkapkan demikian indahnya dari celah-celah pohon pemandangan Kota Ende dan sekitarnya. Saat itu, kata Jhoni, ia mulai berpikir bahwa Kezimara punya daya tarik tersendiri untuk menikmati indahnya Kota Ende.

"Saya jelaskan kepada mosalaki saya tunjukkan video terbang layang wahana Dirgantara. Bapa Mosalaki apakah pernah lihat yang seperti ini? Lalu mosalaki bilang, dia hanya melihat di televisi, tapi katanya lagi, dia pernah lihat langsung ada yang terbang di Ende. Saya langsung bilang yang terbang itu saya. Saya mesin terbang dan pernah terbang dari Ende dan mengintip dari kezimara, " ungkap Jhoni.

Mulai saat itu, Jhoni kian akrab dengan warga Kolibari. Jhoni bertekad membuat Kezimara menjadi venue yang dikenal secara nasional maupun internasional.

Bentuk Komunitas Anak Peduli Sampah

Sabtu (1/8/2020) Jhoni kembali datangi Kezimara. Kali ini ia bersama Oby Tani penggiat taman baca Ende. Mereka mengumpulkan anak-anak Kolibari dan membentuk komunitas anak peduli sampah.

Menurutnya anak-anak perlu diedukasi mengenai sampah, mengingat Kezimara kian dikenal dan pasti makin pengunjung datang. Anak-anak dipersiapkan agar bisa untuk peduli dan menjaga lingkungan.

Oby Tani mengatakan, mereka juga akan mendirikan taman baca di Kolibari. "Lewat taman baca kita bisa berbagi pengetahuan kepada anak-anak. Kita tanamkan semangat literasi sejak dini," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved