Virus Corona

GANASNYA VIRUS CORONA, Kisah Pasangan Dokter Terpapar Covid-19, Suami Meninggal Dunia, Istri Sembuh

Kali ini, seorang dokter spesialis bedah, Dokter Ahmad Rasyidi Siregar Sp B Meninggal Dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Medan.

Editor: Bebet I Hidayat
KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020). GANASNYA VIRUS CORONA, Kisah Pasangan Dokter Terpapar Covid-19, Suami Meninggal Dunia, Istri Sembuh 

POS-KUPANG.COM | MEDAN - Keganasan virus corona ( Covid-19) kian menjadi. Di samping penyebarannya semakin meluas, sejumlah tenaga medis pun ikut direnggut nyawanya.

Setelah Dokter Andhika KP MKed (Paru), Sp P(K), dokter spesialis paru-paru yang Meninggal Dunia akibat Covid-19 pada 1 Agustus 2020 lalu.

Hari ini, Selasa (4/8/2020), Kabar Duka datang lagi.   

Kabar Duka, innalillahiwainnailaihirojiun, dokter spesialis bedah Dokter Ahmad Meninggal Dunia.

Kali ini, seorang dokter spesialis bedah, Dokter Ahmad Rasyidi Siregar Sp B Meninggal Dunia usai menjalani perawatan di Rumah Sakit Siloam Medan.

"Benar beliau Meninggal Dunia karena covid-19 di RS Siloam Medan. Waktu pastinya kurang tau, kabarnya tadi malam," ujar Ketua Ikatan Dokter Indonesia Cabang Medan, dr Wijaya Juwarna, Sp-THT-KL, Selasa (4/8/2020).

tribunnews
dr Ahmad Rasyidi Siregar Sp B (HO/Dok RS Sufina Aziz)

Dikatakan Wijaya, Dokter Ahmad Rasyidi Siregar merupakan senioran dirinya di dunia kedokteran.

Ia berharap dedikasi Dokter Ahmad Rasyidi dapat menjadi contoh bagi para tenaga kesehatan lainnya.

“Gugur lagi senior kita dr. Ahmad Rasyidi Siregar. Semoga darmabakti, dedikasi, dan pengabdian beliau akan menjadi suri teladan dan menjadi pendorong semangat bagi tenaga kesehatan dan relawan medis lainnya yang sedang berjuang melawan Covid-19,” katanya. 

 Innalillahiwainnailaihirojiun, Kabar Duka Kepala Inspektorat Meninggal, Walikota Semarang Berduka

 INNALILLAHI Kabar Duka Datang dari Artis Sandra Dewi, Kehilangan Orang Tercinta, Ungkap Kepedihannya

Almarhum Dokter Ahmad Rasyidi Siregar merupakan dokter ke enam yang Meninggal Dunia karena Covid-19 di Medan.

Sebelumnya, terang Wijaya, terdapat beberapa nama yakni dr Ucok Martin, Sp P, dr Anna Mari Ulina Bukit, dr Irsan Nofi Hardi N Lubis, Sp S, dr Aldreyn Asman Aboet, SpAn. KIC, dan dr Andhika Kesuma Putra, M.Ked(P), Sp P, FCCP.

Ketua Perhimpunan Dokter Umum Indonesia (PDUI) Sumut dr. Rudi Rahmadsyah Sambas juga menyampaikan ungkapan belasungkawa nya terhadap meninggal nya dr Ahmad Rasyidi Siregar.

“Turut berduka cita yang mendalam atas kepergian dr. Ahmad Rasyidi Srg, Sp.B, suami dari Prof. Bidasari Lubis, SpA (K), ayah dr. Olga Rasiyanti, Sp.A (K). Semoga amal ibadah almarhum diterima serta mendapatkan tempat yang sebaik-baiknya di sisi Allah Subhanahu Wata’ala dan seluruh keluarga diberi kekuatan, keikhlasan dan tawakkal,” tulis Rudi.

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun-Medan.com (grup Pos-Kupang.com), Dokter Ahmad Rasyidi hampir satu bulan di Rumah Sakit Siloam Medan.

Ia juga merupakan suami dari Prof Bidasari Lubis, Sp A (K), seorang dosen di Fakultas Kedokteran USU.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan  Dr Ahmad Rasyidi Siregar memang sudah lama dirawat di RS Siloam.

"Iya benar beliau positif Covid-19, sudah lumayan lama juga dirawat, hampir satu bulan dengan kondisi yang naik turun," ujar Mardohar saat dihubungi T ri bun-Medan.com, Selasa (4/8/2020).

Dikatakannya, kondisi Dokter Ahmad Rasyidi Siregar sempat kritis dan juga sempat membaik.

"Naik turun kondisinya, cuma memang dia sudah lama dirawat. Karena kan Covid-19 ini memang tidak bisa kita prediksi bagaimana respon tubuh seseorang terhadap virusnya," katanya.

Mardohar mengatakan bahwa Dokter Ahmad Rasyidi Siregar Sp B juga sudah berusia lanjut. Yakni berusia 71 tahun.

"Kita tidak bisa menolak kehendak Yang Maha Kuasa. Semoga beliau tenang di sisinya," ungkapnya.

Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020).
Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat, Kamis (26/3/2020). (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun Medan (grup Pos-Kupang.com), dr Ahmad Rasyidi Siregar Sp B bekerja sebagai dokter spesialis bedah di Rumah Sakit Sufina Aziz Jl. Karya Baru No.1, Kelurahan Helvetia Timur, Kecamatan Medan Helvetia.

"Iya benar beliau bekerja di sini, sebagai dokter spesialis bedah. Sudah lama juga beliau bekerja di sini. Semoga almarhum diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa," ujar Zuhri, perwakilan dari Rumah Sakit Sufina Aziz Medan.

dr Dessy Amelia Dinyatakan Sembuh

Berbeda nasib dengan suaminya dr Andhika Kesuma Putra yang meninggal karena terkonfirmasi Covid-19, sang istri dr Dessy Amelia yang juga terkonfirmasi virus tersebut berhasil sembuh.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Medan, dr Mardohar Tambunan menyebutkan kabar terbaru bahwa dr Dessy Amelia telah sembuh dari Covid-19.

"Dia sudah pulang, dia sudah tidak di rumah sakit lagi. Memang kemarin dia dirawat di rumah sakit dan positif Covid-19. Saya barusan ditelepon pihak rumah sakit," ungkapnya saat dikonfirmasi T ri bun-medan.com, Senin (3/8/2020).

Ia menerangkan bahwa kedua pasangan sejoli tersebut sama-sama masuk rumah sakit karena terpapar Covid-19.

"Mereka sama-sama masuk kemarin sekitar dua minggu yang lalu. Hasil swabnya sudah masuk ke kita," jelas Mardohar.

Ia menyebutkan dr Dessy Amelia merupakan dokter spesialis kejiwaan yang saat ini kondisinya sudah pulih, namun karena masih dalam keadaan berduka pihaknya belum bisa bertanya banyak.

"Cuma memang dia pun sudah mau sembuh. Karena kemarin suaminya meninggal jadikan agak down dia. Kita enggak bisa ganggu dia banyak-banyak, kan baru kemalangan," tuturnya.

Lebih lanjut, Mardohar menuturkan sejauh ini dari keluarga dr Andhika, yang positif terpapar hanya istrinya saja.

"Cuma istrinya saja, karenakan mereka kerja sama-sama dokter kan," pungkasnya.

 Menembak Hobi Baru Nia Ramadhani, Inilah Sederet Hobi Mahal Istri Ardi Bakrie yang Tajir Melintir

Sebelumnya, almarhum dr Andhika KP MKed (Paru), Sp P(K), dokter spesialis paru-paru dikabarkan Meninggal Dunia terkonfirmasi Covid-19 pada 1 Agustus 2020.

Dokter muda Spesialis Paru ini merupakan seorang Relawan Covid-19 di Rumah Sakit GL Tobing ini setelah sempat dirawat di Rumah Sakit Columbia Asia, Medan selama sepekan.

Jumlah dokter meninggal covid

Data Ikatan Dokter Indonesia ( IDI ) hingga Sabtu (1/8/2020), data Pengurus Besar IDI menyebutkan, ada 72 dokter yang meninggal akibat Covid-19.

Hal itu disampaikan Anggota Bidang Kesekretariatan, Protokoler, dan Public Relations Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Halik Malik saat dihubungi Kompas.com, Sabtu (1/8/2020).

“Informasi yang diterima PB IDI setidaknya ada 72 dokter yang dilaporkan meninggal dunia karena positif Covid-19 dan PDP Covid-19,” ujar Halik. 

Ia mengatakan, dalam sepekan terakhir jumlah dokter yang meninggal dunia karena infeksi virus corona berjumlah 4 orang. Keempat dokter merupakan anggota IDI Denpasar, IDI Blitar, IDI Langkat, dan IDI Medan. 

Halik menyebutkan, rata-rata dokter yang meninggal masih berusia produktif kisaran 28 tahun hingga 34 tahun. “Umumnya memiliki komorbid, ada juga yang tidak punya komorbid sama sekali,” ujar Halik.

Pandemi virus corona belum terkendali Dengan semakin meningkatnya kasus dan korban meninggal dunia, IDI mengingatkan bahwa ancaman virus corona masih tinggi. Pandemi belum terkendali.  

“Pemerintah agar tetap berfokus pada agenda pemulihan kesehatan masyarakat melalui kebijakan dan strategi yang sudah terbukti berhasil untuk mengendalikan penularan corona di masyarakat. Mengoptimalkan upaya testing, tracing, isolasi, dan pemulihan di setiap daerah,” kata Halik.

Menurut dia, tingginya angka kematian kasus Covid-19 di Indonesia menunjukkan bahwa masih banyak yang perlu dibenahi pada sistem kesehatan dan upaya penanganan pandemi.

Ia juga mengimbau agar semua pihak bahu membahu memutus mata rantai penularan Covid-19 hingga ke tinkat RT/RW. Pencegahan dan mitigasi terhadap tingginya angka kesakitan dan kematian Covid-19, menurut Halik, harus dilakukan dari hulu ke hilir.

Caranya yaitu mencegah penularan di tengah masyarakat, mencegah adanya klaster penularan baru, termasuk di fasilitas kesehatan.

“Sekali lagi dalam memutus rantai penularan Covid-19 masyarakatlah yang menjadi garda terdepan sedangkan petugas kesehatan adalah benteng terakhir,” kata Halik.

56 kasus baru dalam 24 jam

Sementara itu,  angka pasien terkonfirmasi Covid-19 di Sumut tercatat bertambah 56 kasus baru dalam 24 jam terakhir.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Pemprov Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan menerangkan bahwa total pasien terpapar virus Corona di Sumut hingga Senin (3/8/2020) pukul 16.00 WIB, berjumlah 4.193 orang.

"Update data Covid-19 di Provinsi Sumatera Utara hingga 3 Agustus 2020, pasien konfirmasi bertambah 56 kasus baru dengan total berjumlah 4193 orang," ungkapnya.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemprov Sumut Mayor Kes dr Whiko Irwan (screen shoot YouTube Humas Sumut/victory/t ri bun medan)
Angka positif terkonfirmasi Covid-19 tersebut hasil dari 23.358 spesimen sampel yang telah diuji di laboratorium.

Adapun pemeriksaan sampel untuk hari ini sebanyak 422 orang.

Peningkatan juga terjadi pada pasien sembuh dari virus corona yaitu bertambah sebanyak 39 orang.

"Pasien Meninggal Dunia akibat positif virus corona bertambah 2 orang menjadi 204 orang. Sementara pasien sembuh total menjadi 1652 orang," tutur Whiko.

Untuk Pasien Dalam Pengawasan (PDP) mengalami pengurangan sebanyak 38 orang dalam sehari.

"Pasien Dalam Pengawasan (PDP) berjumlah 498 orang," ungkap Whiko

Whiko menyebutkan penyebab dari melonjaknya angka ini disebabkan masifnya pemeriksaan yang dilakukan pihaknya.

"Kita dapatkan beberapa kali melonjaknya angka kasus positif Covid19 di Sumatera Utara yang ada saat ini. Hal ini salah satunya karena masifnya pemeriksaan swab PCR dan rapid test yang dilakukan Gugus Tugas di Sumatera Utara. Yang dilakukan baik di rumah maupun di lokasi lainnya," tuturnya.

Whiko membeberkan masifnya pemeriksaan ini sebagai cara menuju tatanan hidup baru (new normal life) yang akan direalisasi di seluruh kabupaten/kota di Sumut.

"Hal ini sebagai salah satu syarat formal yang akan dipenuhi yang di antaranya transmisi Covid19 dan kemampuan sistem kesehatan dalam mengidentifikasi dan mengisolasi para penderita Covid19. Pemerintahan provinsi Sumatera Utara ekstra hati-hati menetapkan kebijakan new normal setelah mendapatkan masukan dari para pakar dan akademisi," ungkapnya.

Ia menegaskan bahwa penambahan pasien terpapar virus corona masih terus terjadi di Sumut, untuk itu ia meminta agar masyarakat tetap patuh mengikuti protokol kesehatan.

Data Nasional

Jumlah pasien Covid-19 di Indonesia bertambah 1.679 orang, per Senin (3/8/2020).

Sehingga, hari ini total ada 113.134 kasus positif. Hal itu seperti dikutip dari laman kemkes.go.id.

Sementara, jumlah pasien sembuh bertambah 1.262 orang, sehingga total pasien sembuh ada 70.237 orang.

Sedangkan pasien yang meninggal bertambah 66 orang, sehingga total ada 5.302 pasien Covid-19 yang meninggal.

Berikut ini sebaran kasus Covid-19 di Indonesia per 3 Agustus 2020, dikutip dari laman Covid19.go.id:

 Banyak Artis Cantik Terseret Prostitusi Artis,Mbak You Ungkap Ada Artis Pria Alim Jadi Gogolo,Siapa?

JAWA TIMUR: 
Jumlah Kasus: 22.982 (21.0%)

DKI JAKARTA
Jumlah Kasus: 22.616 (19.2%)

JAWA TENGAH
Jumlah Kasus: 9.827 (8.3%)

SULAWESI SELATAN
Jumlah Kasus: 9.744 (9.3%)

JAWA BARAT
Jumlah Kasus: 6.693 (6.3%)

KALIMANTAN SELATAN
Jumlah Kasus: 6.238 (5.7%)

SUMATERA UTARA
Jumlah Kasus: 4.193 (3.3%)

BALI
Jumlah Kasus: 3.529 (3.2%)

SUMATERA SELATAN
Jumlah Kasus: 3.455 (3.5%)

PAPUA
Jumlah Kasus: 3.114 (3.0%)

SULAWESI UTARA
Jumlah Kasus: 2.746 (2.2%)

NUSA TENGGARA BARAT
Jumlah Kasus: 2.150 (2.0%)

BANTEN
Jumlah Kasus: 1.891 (1.9%)

KALIMANTAN TENGAH
Jumlah Kasus: 1.791 (1.6%)

MALUKU UTARA
Jumlah Kasus: 1.562 (1.5%)

KALIMANTAN TIMUR
Jumlah Kasus: 1.538 (1.0%)

GORONTALO
Jumlah Kasus: 1.322 (0.6%)

MALUKU
Jumlah Kasus: 1.135 (1.1%)

SUMATERA BARAT
Jumlah Kasus: 974 (0.9%)

SULAWESI TENGGARA
Jumlah Kasus: 789 (0.7%)

DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Jumlah Kasus: 772 (0.5%)

RIAU
Jumlah Kasus: 506 (0.3%)

KEPULAUAN RIAU
Jumlah Kasus: 493 (0.4%)

PAPUA BARAT
Jumlah Kasus: 460 (0.4%)

ACEH
Jumlah Kasus: 433 (0.2%)

KALIMANTAN BARAT
Jumlah Kasus: 387 (0.4%)

LAMPUNG
Jumlah Kasus: 297 (0.3%)

KALIMANTAN UTARA
Jumlah Kasus: 284 (0.2%)

SULAWESI BARAT
Jumlah Kasus: 239 (0.2%)

BENGKULU
Jumlah Kasus: 235 (0.2%)

Editor: Bebet I Hidayat | Pos-Kupang.com

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul KABAR DUKA: dr. Ahmad Rasyidi Siregar Meninggal, Daftar 6 Dokter Meninggal akibat Covid-19 di Medan.

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved