News

Begini Jadinya Kalau Mabuk Sopi, Orang tak Bersalah Ditikam, Nyawa Omris Selan pun Melayang, Tragis

Warga Desa Nufukani Kecamatan Amanuban Barat Kabupaten TTS itu menderita tiga luka di perut, dada dan punggung.

Penulis: Dion Kota | Editor: Benny Dasman
Tribunnews
Ilustrasi Tikam 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Dion Kota

POS KUPANG, COM, SOE - Omris Selan tewas setelah ditikam dengan pisau oleh Apris Talan.

Warga Desa Nufukani Kecamatan Amanuban Barat Kabupaten TTS itu menderita tiga luka di perut, dada dan punggung.

Peristiwa tersebut terjadi di deker Desa Nufukani, Minggu (2/8) sekitar pukul 14.00 Wita.

Sebelum kejadian, korban bersama teman- temannya termasuk Adi Nomleni (saksi mata), duduk di deker Nifukani. Tak lama kemudian, Apris Talan datang mengajak korban berkelahi.

Pelaku yang dalam kondisi dipengaruhi alkohol meminta duel dengan menggunakan senjata tajam.

Korban menolak ajakan tersebut, dengan alasan sedang mabuk alkohol.

"Pelaku awalnya datang sendiri sudah dalam keadaan mabuk menghampiri pelaku ajak duel tapi korban tolak," tutur Adi Nomleni saat ditemui di rumah duka, Senin (3/8).

Selanjutnya pelaku kembali ke rumahnya. Berselang beberapa saat kemudian, pelaku datang bersama empat temannya, yaitu Ito Talan, Polce Bana, Omri Tanono dan Wido Tanono.

Pelaku kembali mengajak duel sportif namun korban menolak.

Teman pelaku, Ito Talan menawarkan diri berduel tangan kosong dengan korban. Ito lalu mencabut pisau yang diselipkan pada pinggangnya kepada pelaku lalu mengajak korban berduel. Namun korban kembali menolak.

Mendengar penolakan korban, pelaku yang sedang memegang pisau langsung menikam korban.

"Pelaku tikam pertama di perut, terus di dada kiri lalu di punggung hingga korban terjatuh," ujar Adi.

Setelah menikam korban, pelaku sempat berusaha mengejar saksi Adi, namun saksi berhasil kabur.

"Pelaku tikam habis korban sempat berusaha mau tikam saya tapi saya lari," terangnya.

Korban yang dalam kondisi sekarat sempat dibawa ke rumah sakit oleh warga. Namun nyawanya tidak berhasil diselamatkan.

"Korban sempat dibawa ke rumah sakit tapi nyawanya tak terselamatkan," kata Adi.

Informasi yang dihimpun, korban merupakan anggota perguruan PSHT. Sedangkan pelaku anggota perguruan IKS. *

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved