Dinas Peternakan Perketat Pengawasan di Pintu Masuk Ngada Cegah ASF
Plt. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ngada, Apolinaris Meo, untuk mencegah penyebaran ASF atau Demam Babi Afrika yang sedang melanda NTT
POS-KUPANG.COM | MBAY -- Plt. Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Ngada, Apolinaris Meo, untuk mencegah penyebaran ASF atau Demam Babi Afrika yang sedang melanda NTT, petugas memperketat pengawasan di pintu perbatasan.
Upaya itu, kata Meo dapat mencegah pemasukan ternak Babi atau olahan serta produk Babi ke Nagekeo. Untuk sementara tidak diperbolehkan karena mempertimbangkan penyakit ASF yang sedang melanda NTT.
"Saat ini masih lakukan upaya mencegah penyebaran virus ASF dengan pengawasan lalu lintas babi dan produk babi secara rutin satu kali 24 jam di pos perbatasan Nangaroro dan pos perbatasan Wolowae, sedangkan di Pos Rowa dan Olakile setiap hari Rabu," ujar Meo kepada POS-KUPANG.COM Senin (3/8/2020).
• Nico Berharap Perusahaan di Sumba Timur Laporkan Jika Sudah Aktifkan Karyawan
Ia mengatakan pihaknya saat ini rutin melaksanakan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang langkah pencegahan ASF kepada masyarakat.
KIE yang dilakukan itu baik melalui media sosial, mobil keliling, pasar dan secara langsung ke peternakan.
• Pria Berusia 50 Tahun Ini 12 Tahun Jadi Anggota TNI Gadungan, Ternyata Ini Motifnya
Kata dia, bahkan ada inisiatif dari desa dan petugas resort, serta bersamaan dengan kegiatan vaksinasi dan pengobatan kesehatan hewan yang dilakukan oleh mesin maupun paramedik.
"Diagnosa dengan identifikasi cepat ketika ada laporan dan pengiriman sampel dan registrasi kompartemen," ujarnya.
Ia juga menyatakan selain itu, untuk di wilayah Kecamatan Wolowae, pihaknya melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan Maukaro Kabupaten Ende.
Maukaro berbatasan langsung dengan Kaburea Kecamatan Wolowae sehingga harus berkoordinasi terkait pengawasan di perbatasan.
"Kami juga lakukan koordinasi dengan kecamatan perbatasan Maukaro," ujarnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gordi Donofan)