Momentum Idul Adha : Ketua MUI Harapkan Umat Islam Kedepankan Sifat Sabar dan Berkorban

Umat Muslim di Kabupaten Sumba Timur diharapkan agar di momentum Idul Adha ini dapat mengedepankan sikap sabar dan rela berkorban.

Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
zoom-inlihat foto Momentum Idul Adha : Ketua MUI Harapkan Umat Islam Kedepankan Sifat Sabar dan Berkorban
Dokumentasi Abdurahman Ato
Ketua MUI Sumba Timur Abdurahman Ato,S.Ag, M.Pd

Momentum Idul Adha : Ketua MUI Harapkan Umat Islam Kedepankan Sifat Sabar dan Berkorban

POS-KUPANG.COM|WAINGAPU -- Umat Muslim di Kabupaten Sumba Timur diharapkan agar di momentum Idul Adha ini dapat mengedepankan sikap sabar dan rela berkorban.

Hal ini disampaikan Ketua MUI Kabupaten Sumba Timur, Abdurahman Ato,S.Ag, M.Pd , Rabu (29/7/2020).
Menurut Abdurahman, momentum Shalat Idul Adha ditengah Pandemi Covid -19 ini diharapkan agar Umat

Islam bisa merefleksi diri bahwa dalam hidup dengan mengedepankan sifat sabar dan berjiwa siap berkorban.

"Sabar dalam menghadapi berbagai cobaan dan tantangan hidup yang demikian kompleks. Salah satu dari sekian banyak cobaan adalah pandemi Covid -19 yang melanda dunia, negara dan daerah kita," kata Abdurahman.

Dijelaskan, dampak dari Covid-19 telah berdampak pada bidang sosial, pendidikan dan ekonomi yang sangat luas.

"Sedangkan perlu pengorbanan karena memang sebagai makhluk sosian harus adanya rasa empati dan peduli terhadap sesama yang mungkin dari aspek ekonomi, mereka tergolong kurang beruntung, mungkin bagian dari dampak pandemi Covid 19 ini," katanya.

Karena itu, lanjutnya, sifat sabar dan rela berkorban adalah perilaku yang diwariskan oleh keluarga Nabi Ibrahim AS. Ismail dan Siti Hajar yang justru pada momentum Idul Adha ini, sebagai muslim patut kiranya menghayati, merenungi dan memgaktualisasikan dalam kehidupan sehari- hari.

Abdurahman juga mengatakan, pelaksanaan Idul Adha 1441 H./2020 M. di tengah posisi new normal ini, mengacu pada edaran Kementerian Agama No. 18 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyelenggaraan Sholat Idul Adha dan Penyembelihan Hewan Kurban.

"Dalam edaran ini dijelaskan bahwa diperbolehkan sholat Idul Adha di lapangan dan di Masjid. Yang penting tetap mematuhi aturan protokol kesehatan. Adalah posisi jarak perindividu jamaah berkisar 1.5 M, memakai masker, cuci tangan, tidak diperbolehkan orang tua berusia lanjut dan anak-anak serta mengukur suhu badan sebelum masuk lapangan dan masjid," katanya.

Dia mengatakan, dalam kaitan edaran ini, MUI dan PHBI Sumba Timur sudah sepakat untuk Shalat Idul Adha di Kota Waingapu dan sekitarnya di masjid masing-masing lingkungan di mana terdapat basis Muslim itu berada.

"Tetap mematuhi aturan protokol kesehatan sebagaimana tersebut dalam edaran Kemenag tersebut," ujarnya.

Gen Halilintar Jarang Komentari Hubungan Atta dan Aurel, Sang Youtuber Ungkap Fakta Sebenarnya

Aklamasi, Rofinus Rahmat Pimpin Partai Golkar Kabupaten Mabar

Pelaksanaan Shalat Idul Adha di Kabupaten Mabar Wajib Kedepankan Protokol Kesehatan

Sedangkan untuk pengumpulan hewan korban, Abdurahman mengatakan, masih tetap terpusat di Masjid Al Mujahidin Kodim Waingapu, sehingga ketika proses distribusi ke yan berhak menerima lebih transparan dan mengakomodir semua lapisan masyarakat yg berhak menerima sesuai syariat Islam.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Oby Lewanmeru)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved