Warga Keluhkan Jln Simpang Pede 2 yang Berdebu Tebal Bak Kabut

Nampak debu yang berterbangan tidak hanya mengganggu warga sekitar, namun para pengendara kendaraan bermotor yang melintas.

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
Suasana jalan berdebu di Jln Simpang Pede 2 RT 12 RW 07 Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Rabu (27/7/2020) 

Warga Keluhkan Jln Simpang Pede 2 yang Berdebu Tebal Bak Kabut

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Sejumlah warga mengeluhkan Jln Simpang Pede 2 yang berdebu tebal bak kabut saat kendaraan bermotor melintas, Selasa (28/7/2020).

Disaksikan POS-KUPANG.COM, jalan tersebut terletak di RT 12 RW 07 Desa Gorontalo, Kecamatan Komodo Kabupaten Manggarai Barat (Mabar),

Nampak debu yang berterbangan tidak hanya mengganggu warga sekitar, namun para pengendara kendaraan bermotor yang melintas.

Hilir mudik kendaraan cukup tinggi di jalan tersebut, pasalnya jalan tersebut merupakan jalan alternatif menuju Pantai Pede dari arah Kantor PLN lama.

Selain itu, terdapat pengerjaan proyek drainase di beberapa titik di Desa Gorontalo, sehingga sering dilewati dump truk yang memuat material proyek.

Warga yang geram selanjutnya meletakkan batu berukuran sedang di tengah jalan, sehingga kendaraan yang melintas dapat mengurangi kecepatan.

Dengan demikian, debu yang dihasilkan dapat sedikit berkurang di jalan sepanjang 300 meter tersebut.

Selain itu, debu yang berterbangan tersebut juga menempel pada pohon dan tumbuh-tumbuhan lain di rumah warga dan sepanjang jalan.

"Kami sangat terganggu, bahkan ada yang sakit batuk dan flu," kata salah satu warga sekitar, Mus Dandut (48) diamini warga lainnya, Anggalinus Naha, saat ditemui pada Selasa (28/7/2020).

Diakuinya, kondisi jalan yang memprihatinkan itu terjadi sejak Maret 2020 lalu, usai pengerjaan jalan.

"Saat ini tengah merebaknya virus Corona, karena jalan yang rusak makanya beberapa warga yang sudah sakit batuk dan flu takut ke puskesmas atau rumah sakit, khawatir dikatakan sakit karena korona," jelasnya.

Warga pun hanya pasrah dan geram atas keadaan tersebut, sembari berharap pemerintah secepatnya memperbaiki jalan tersebut.

Hal senada juga disampaikan warga lainnya, Gabriel Goni. Menurutnya debu jalan sangat mengganggu warga.

Bahkan, kata dia, debu jalan berterbangan hingga ke ruang makan dan dapur warga yang berada di pinggir jalan.

"Debu bahkan masuk hingga ke dalam rumah, kami tidak bisa aktivitas karena rumah tutup terus," keluhnya.

Warga pun sengaja meletakkan batu berukuran besar di jalan untuk mengurangi laju kendaraan yang melintas.

Jika jalan tidak kunjung diperbaiki, lanjut dia, warga pun akan meletakkan batu berukuran lebih besar lagi di tengah jalan.

Rakorbid DPP PDI Perjuangan, Ansy Lema: Pertanian-Kedaulatan Pangan Kunci Kemajuan Bangsa

Iiihh, Aurel Lupa Tutup Resleting Celana, Ammar Zoni Tertawa, Kekasih Atta Malu Bukan Kepalang

"Batu ini kami taruh karena kendaraan proyek (yang melewati jalan tersebut) ngebut sekali, jadi biar jalannya pelan," katanya.

"Kami akan taruh batu lebih banyak dan lebih besar lagi," tambahnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved