Serius! Duet Penjahit-Ketua RW Tantang Gibran Rakabuming Melalui Jalur Independen di Pilwalkot Solo

Anda mau pilih pasangan Gibran Rakabuming - Teguh Prakosa atau pasangan Penjahit-Ketua RW di Pemilihan Wali Kota Solo atau Pilwalkot?

Editor: Agustinus Sape
Tribunnews.com/Mafani Fidesya Hutauruk
Ketua DPP PDIP, Bambang Wuryanto, sekaligus Ketua DPR RI, Puan Maharani bersama tiga bakal calon kepala daerah Solo, Achmad Purnomo, Gibran Rakabuming dan Teguh Prakosa, Senin (10/2/2020). Achmad Purnomo sendiri kini sudah mengundurkan diri. 

"Kalau di Solo, ya di kota saya itu saya setiap kali bertemu dengan warga itu selalu saya jelaskan apa itu dinasti politik."

"Masyarakatnya sudah ngerti kok apa itu dinasti politik."

"Dan itu tadi, setiap kali saya blusukan warga menerima saya dengan tangan terbuka."

"Jadi kalau yang namanya dinasti politik itu ya di mana dinasti politiknya?"

"Saya juga bingung kalau orang-orang bertanya seperti itu," tuturnya.

Gibran menabahkan, dirinya sudah mengetahui siapa pihak-pihak yang menggaungkan isu dinasti politik terkait pencalonannya di Pilkada 2020.

Namun, Gibran tidak menyebut spesifik siapa pihak yang dimaksud.

"Jadi, kalau masih meributkan dinasti politik itu kan ya dari...Dan itu kita tahu orang-orangnya siapa. Dan yang diributkan itu-itu saja," paparnya.

Sebelumnya, PDIP mengaku butuh waktu lama untuk memutuskan Gibran Rakabuming Raka maju dalam pemilihan wali kota Solo pada Pilkada 9 Desember 2020.

"Jadi sudah diputuskan melalui pertimbangan yang cukup lama, Mas Gibran dan Teguh Prakosa," ujar Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto saat pengumuman 45 pasangan calon kepala daerah yang diusung PDIP dalam Pilkada 2020, Jakarta, Jumat (17/7/2020).

Menurut Hasto, pemasangan Gibran Rakabuming dengan Teguh Prakosa juga telah dipertimbangkan secara hitungan politik yang matang dan melihat kondisi di lapangan.

"Jadi kedua-duanya saling memperkuat untuk kepentingan rakyat," papar Hasto.

Ia menyebut setelah diumumkan, Gibran dan Teguh diwajibkan mengikuti sekolah calon kepala daerah yang dibentuk PDIP.

Sekolah tersebut bertujuan memperkuat pemahaman terhadap ideologi Pancasila, kebijakan legislasi dan anggaran, serta tata pemerintahan yang baik dan bersih.

Kemudian, program kerakyatan berbasis Trisakti Bung Karno, strategi pemenangan pemilu berbasis gotong royong, komunikasi politik, dan berbagai perspektif kepemimpinan visioner berdasarkan best practices dari kepala daerah PDIP.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved