Berkat Pompa Barsha, Warga Mbatakapidu Semangat Budidaya Hortikultura
cocok penggunaannya di musim kemarau. Kita juga ingin ada aktivitas para petani saat musim kemarau tetap berlangsung
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Rosalina Woso
Berkat Pompa Barsha, Warga Mbatakapidu Semangat Budidaya Hortikultura
POS-KUPANG.COM|WAINGAPU -- Adanya teknologi pompa air Barsha memicu sejumlah warga Desa Mbatakapidu, Kecamatan Kota Waingapu, Kabupaten Sumba Timur membudidayakan atau berusaha hortikultura (sayuran dan buah). Teknologi ini termasuk teknologi ramah lingkungan karena tanpa bahan bakar minyak (BBM).
Pantauan POS-KUPANG.COM, Jumat (24/7/2020), sejumlah warga Desa Mbatakapidu sedang berada di kebun. Mereka ada yang membersihkan rumput/gulma yang ada di sela-sela tanaman sayur, ada yang merawat tomat, memperbaiki ajie. Bahkan ada yang sementara mengolah lahan dan menyiram.
Tanaman yang diusahakan di kebun ini adalah sayuran seperti selada keriting, kol/kubis, pecai. Ada juga tomat, bawang, ubi ungu serta kacang tanah. Ada beberapa benih sedang disemaikan pula.
Pompa air ini bisa menaikkan air dari sungai ke areal yang ditanam sekitar 200- 500 meter. Dengan instalasi pipa yang mantap maka air yang dialirkan bisa menjangkau seluruh areal yang diusahakan.
Di hamparan yang luas sekitar dua hektar ini juga sempat ditanami jagung, namun diserang hama belalang.
Usaha sayuran ini sudah dipanen beberapa kali. Hasil panenan langsung dipasarkan dan ada juga yang memesan secara online.
Masyarakat melakukan usaha tani di lokasi ini berterima kasih karena berkat kepedulian dari Yayasan Komunitas Radio Max FM.Waingapu melalui bantuan pompa Barsha mereka bisa berusaha di tengah Pandemi Covid-19.
Direktur Yayasan Komunitas Radio MaxFm, Heinrich Dengi mengatakan, pemanfaatan mesin pompa Barsha itu dikhususkan pada musim kemarau. Karena pada saat musim penghujan, masyarakat bisa menggunakan curah hujan untuk mengolah lahan pertaniannya.
"Mesin ini tentu cocok penggunaannya di musim kemarau. Kita juga ingin ada aktivitas para petani saat musim kemarau tetap berlangsung," kata Heinrich.
Dia mengatakan, pihaknya menggunakan teknologi ini bukan hanya mau mencari keuntungan, namun ini juga sebagai bentuk membantu pembangunan pertanian bagi masyarakat NTT yang lebih baik lagi.
Sebelumnya, Plt.Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Sumba Timur, Oktavianus Mb. Muku, S.P, M.Si mengatakan, teknologi mesin pompa Barsha itu sangat cocok dimanfaatkan di wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS).
"Mesin pompa air ini sangat cocok bagi petani di DAS terutama saat musim kemarau. Hanya saja perlu kita mengetahui usia ekonomis dan juga sistem pemeliharaannya," kata Oktavianus.
Dia mengakui, telah melihat langsung mesin pompa itu di Desa Mbatakapidu. Mesin pompa air ini ditempatkan oleh pihak Yayasan Komunitas Radio Max FM guna melakukan usaha pertanian pada DAS di Mbatakapidu.
"Saya lihat mesin ini bagus dan ramah lingkungan karena tidak menggunakan BBM," katanya.
• Peruntungan 12 Shio Hari ini Sabtu 25 Juli 2020, Shio Babi Kreatif, Shio Anjing Frustasi
• Raffi Ahmad dan Nagita Slavina Bongkar Rencana Pernikahan Luna Maya Tahun 2020, Sama Siapa?
Untuk diketahui, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat bersama Wakil Gubernur NTT, Josef A.Nae Soi sempat melihat mesin ini ketika mengunjungi Studio Radio Max FM Waingapu di Kampung Kalu, Kelurahan Prailiu, Kecamatan Kambera, Kabupaten Sumba Timur usai Upacara Apel Memperingati HUT NTT ke-61, Jumat (20/12/2019) akhir tahun lalu.