Hari Anak Nasional
Wakil Ketua DPRD NTT, Ince Sayuna Bikin Janji Ini Kepada Anak-Anak NTT
Wakil Ketua DPRD NTT, DR. Ince Sayuna, SH, M.Hum Berjanji Bakal Kawal dan Wujudkan Harapan Anak-Anak NTT
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
POSKUPANGWIKI.COM - Wakil Ketua DPRD NTT, DR. Ince Sayuna, SH, M.Hum Berjanji Bakal Kawal dan Wujudkan Harapan Anak-Anak NTT
Wakil Ketua DPRD NTT, DR. Ince Sayuna, SH, MHum berjanji suara anak-anak NTT termasuk kelompok disabilitas dan hasil studi cepat dampak pandemi Covid-19 terhadap anak yang dilakukan oleh Wahana Visi Indonesia atau WVI.
Serta data kekerasan terhadao anak dan perempuan di NTT yang dipaparkan oleh Aliansi Penghapusan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak atau PKTA NTT adalah informasi yang sangat berharga.
"Ini adalah problem serius yang kita hadapi di NTT dalam kapasitas sebagai Wakil Ketua DPRD saya kira semua masukan akan menjadi sebuah informasi yang paling berharga untuk kami," kata Ince Sayuna.
Den sesuai dengan tupoksi lembaga DPRD baik dalam bidang regulasi, anggaran, pengawasan terhadap kebijakan, Ince Sayuna mengatakan, harapannya sama dengan harapan anak-anak.

Ince Sayuna mengatakan janji itu dalam Virtual TalkshoW tentang Tantangan Kehidupan Normal Baru Anak NTT di Situasi Pendemi Covid-19 diselenggarakan Wahana Visi Indonesia atau WVI NTT bersama Harian Pos Kupang, Kamis (23/7/2020) siang.
Virtual Talkshow itu diselenggarakan dalam rangka Hari Anak Nasional tahun 2020.
Hadir sebagai pembicara, Eben Ezer Sembiring dari Wahana Visi Indonesia atau WVI NTT memaparkan hasil kaji cepat dampak pandemi terhadap pemenuhan hak anak di sektor pendidikan, kesehatan, perlindungan anak dan ekonomi.
Desderdea Kanni, Ketua Perkumpulan Tuna Daksa Kristiani (PERSANI) NTT yang memaparkan situasi kerentanan anak disabilitas dalam situasi pandemik.
Benyamin Leu, Ketua Aliansi PKTA Provinsi NTT, memaparkan situasi anak di NTT khususnya kekerasan terhadap anak di NTT dan tantangan anak dalam persiapan new normal.
Hadir juga Veronika Ata, SH, MH Ketua Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Provinsi Nusa Tenggara Timur sekaligus Ketua Jaringan Sejajar.
• Yafron, Ivon Dan Ayu Curhat ke Gubernur NTT Viktor Laiskodat dan Presiden Jokowi
• Hari Anak Nasional Wahana Visi Indonesia & Pos Kupang Beri Hadiah Spesial untuk Anak NTT & Indonesia
• Siang Ini, Anak NTT Baca Surat Terbuka Untuk Gubernur Viktor Laiskodat dan Presiden Jokowi
"Bahwa kita merindukan lahirnya sebuah kebijakan dan dukungan anggaran yang responsif bagi anak anak kita termasuk anak disabilitas. Dan itu adalah pergumulan kita bersama. Saya kira dalam konteks itu kami DPRD sedang berupaya untuk bagaimana mendorong lahirnya kebijakan dimaksud. Mulai dari dokumen pembangunan sampai pada dukumen APBD. Tugas kami memastikan yang dibutuhkan teman-teman menjadi hal yang akan diperjuangkan," kata Ince Sayuna.
Ince Sayuna memastikan akan berkordinasi dengan Pemerintah supaya kebijakan dan anggaran untuk penanganan Covid-19 dan dampak dari itu bisa menjawab apa yang dibutuhkan anak-anak.
"Saya janji akan membaca dengan serius surat anak-anak dan mengawal sampai di gubenur dan juga untuk menindaklanjuti," janji Ince Sayuna.

Veronika Ata, SH, MH, Ketua Lembaga Perlindungan Anak ( LPA ) NTT memberi catatan kritisnya. Diharapkan Pemerintah bisa meningkatkan akses mendapatkan fasilitas pendukung belajar dari rumah.
Seperti paket data internet juga buku teks, alat kegiatan rekreasional buku gambar/seni/kerajinan, dll (untuk tanpa jaringan internet).
"Termasuk peningkatan kapasitas guru, melatih guru tentang metode pembelajaran jarak jauh," kata Veronika Ata.
Dinas kesehatan pun diharapkan bisa melakukan penguatan kapasitas layanan kesehatan dasar- Integrasi PUSKESMAS dan POSYANDU, mendukung program nutrisi inovatif: Pemberian Makanan Bergizi Anak dan Pos Gizi- Integrasikan dengan program ketahanan pangan- sumber pendapatan dan Sanitasi- Air Bersih dan perilaku hidup sehat.
Untuk dinas Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, diharapkan ada peningkatan layanan perlindungan anak guna mencegah dan penanganan kasus-kasus kekerasan pada anak khususnya pada masa pandemi.
"Kami juga mendorong percepatan pembentukan Kabupaten Ramah Anak terutama 6 Kabupaten yang sedang berproses: TTS, Ende, Sikka, Ngada, Sumba Timur, Manggarai Timur," kata Veronika Ata.
Dan untuk Dinas Koperasi, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Veroika Ata berharap agar bisa mendorong respon pemulihan sumber pendapatan keluarga melalui dukungan modal; Mengaktifkan Kelompok Usaha Bersama simpan pinjam (UBSP)- Kelompok masyarakat terutama Perempuan.
Untuk Bappeda diharapkan bisa memastikan Perencanaan dan penganggaran di setiap OPD yang respons hak anak terutama dalam masa pandemi.

"Dan Dinas Sosial diharapkan membuat data aktual dan verifikasi data pemberian bantuan social, bantuan Tunai dan sejenisnya tepat sasaran. Sebab masih banyak kelompok rentan tidak mendapatkan," kata Veronika Ata.
DPRD NTT dan Kabupaten Kota, diharapkan bisa memastikan KUA- PPAS (Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Priorotas Plafon Anggaran Sementara (PPAS).
Dan dalam fungsi Pengawasan, DPRD diharapkan bisa melaksanakan Perda, Implenteasi anggaran pada OPD (Dinas terkait) Juga bisa proses menuju Propinsi Layak Anak melalui pembentukan Kabupaten layak anak. Sebab hingga kini hanya Kota Kupang “Menuju Kota Layak Anak”.
Dan untuk Fungsi Regulasi, DPRD diharapkan bisa merevisi Perda Perlindungan Anak.

Untuk Bank dan Dunia Usaha diharapkan bisa mempermudah akses pinjaman untuk usaha produktif bukan konsumsi domestik dengan cara memberikan suku bunga terjangkau (KUR) dan memberikan keringan pembayaran angsuran KUR.
LPA NTT dan SEJAJAR NTT berharap perlu dibangun dialog, koordinasi, keterbukaan, dan saling melengkapi, memperkuat sinergitas dan juga melakukan advokasi .
"Karena itu dibutuhkan politikal will dan kesediaan untuk berkoloborasi dari para Pengambil Kebijakan dan komitmen kita semua," kata Veronika Ata. (pos-kupang.com, novemy leo)