Plt Dirut Bank NTT, Harry Alexsander Riwu Kaho: Tingkatkan Kemampuan Mitigasi

TANTANTAN terbesar dalam pengelolaan Bank NTT adalah digitalisasi. Hal ini diakui Plt Direktur Utama Bank NTT Harry Alexsander Riwu Kaho

Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
Pimpinan Perusahaan Pos Kupang, Ernawati Madjaga menyerahkan kue ulang tahun ke 58 Bank NTT, Jumat, 17 Juli 2020 

POS-KUPANG.COM - TANTANTAN terbesar dalam pengelolaan Bank NTT adalah digitalisasi. Hal ini diakui Plt Direktur Utama Bank NTT Harry Alexsander Riwu Kaho.

"Walaupun ini bersifat eksternal tapi punya dampak juga ke internal kita. Jadi mau tidak mau kita harus siap dalam hal ketahanan kelembagaan, daya saing, dan daya tumbuh. Dan semua hal ini berujung pada kesiapan modal. Dari modal tersebut bisa menentukan aktivitas apa saja yang bisa dilakukan oleh bank," kata Alex saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (8/7/2020).

Tantangan internal kedua adalah SDM dan semua ikutannya yaitu kompetensi dan skill dan juga attitude.Berikutnya adalah daya saing yang berkaitan dengan produk yang harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar. "Kita butuh produk yang bisa adaptasi dan juga fleksibel dengan kondisi saat ini," ujarnya.

Waspada! Kecepatan Angin Bertiup di Wilayah Provinsi NTT Hari Ini Mencapai 30-50 Km Per Jam

Mantan Direktur Pemasaran Dana ini juga berbicara mengenai HUT ke-58 Bank NTT yang dirayakaan saat pandemi Covid-19. Berikut petikan wawancara lanjutan wartawati Pos Kupang Ani Eno Toda dan Novemy Leo;

Apa makna HUT Bank NTT bagi Anda?

Makna bagi beta (saya) momentum 58 ini bertepatan dengan hal-hal yang luar biasa baik eksteral maupun internal. Kalau eksternal kita tahu bahwa dampak pandemi Covid-19 sangat luas dan mendunia dalam berbagai aspek termasuk dunia perbankan. Berkaitan dengan perekonomian dan keuangan tentu sangat terkoneksi.

Secara internal proses pertumbuhan bank mengalami siklus yang luar biasa. Sampai saat ini berita tentang Bank NTT dan resiko bisnis yang melekat mewarnai perjalanan 58 tahun.

Guru PNS di NTT Pelaku Curanmor

Berangkat dari hal-hal tersebut beta mengajak teman-teman untuk memaknai dengan bangkit bertumbuh dan berubah. Bangkit dari berbagai masukkan yang diberikan oleh masyarakat, otoritas, auditor, pemerintah dan semua stakeholder sehingga Bank NTT bisa secara profesional secara sungguh-sungguh beradaptasi secara cerdas dengan berbagai komitmen perbaikan yang diminta dan diberikan.

Untuk bertumbuh, puji Tuhan di tengah badai Covid-19, komitmen masyarakat untuk percaya sangat tinggi. Buktinya kita mengalami pertumbuhan penghimpunan dana PP3 yang sangat luar biasa dan lompatannya juga tinggi.

Seperti apa pertumbuhannya?

Pertumbuhan dalam 1 tahun, tabungan kita mampu himpun di atas Rp 350 miliar, deposito bertumbuh Rp 2 triliun 400 miliar. Ini kondisi yang luar biasa dibanding dengan sesama lembaga jasa keuangan lain. Ada lembaga jasa keuangan yang mampu bertahan ada juga yang tidak.

Dan, Bank NTT puji Tuhan terbukti mampu mendapat kepercayaan yang luar biasa dari masyarakat.

Kredit juga bertumbuh?

Untuk kredit, dikala yang lain lesu, Bank NTT bisa bertumbuh dalam kemitraan yang sinergitas. Kreditnya bertumbuh hingga Rp 10,3 triliun. Desember kemarin kita Rp 9 triliun lebih. Berarti ada sekitar Rp 300 hingga 400 miliar.

Memang ada sektor-sektor yang mengalami penurunan dan lesu seperti perdagangan, pertanian, perkebunan, pariwisata dan lain-lain. Namun sektor perumahan, konsumsi yang sebenarnya jenis kredit konsumsi tapi tidak digunakan untuk konsumtif menjadi satu-satunya sektor yang bertahan di tengah badai corona.

Kebutuhan untuk melangsungkan kehidupan dalam jangka waktu tertentu menjadi salah satu pendorong roda ekonomi tetap berjalan.

Kemudian orang mulai kreatif misalnya kebutuhan masker, jamu adalah usaha kecil yang bertumbuh. Kemudian ide-ide kreatif misalnya banyaknya webinar saat ini dimana memang anak-anak muda berperan aktif mengelola ini baik individu maupun group.

Hal ini sifatnya masih kecil tapi memperbaiki fondasi struktur ekonomi yang sedang terpuruk. Menyambut situasi yang baru ini, Bank NTT juga terus bangun jejaring dan sinergitas sehingga terus saling support untuk bersama-sama mendistribusikan resiko-resiko yang ada dan termitigasi dengan baik dan bisa bertumbuh secara maksimal.

Apa yang dilakukan menyongsong HUT Bank NTT?

Ada beberapa kegiatan internal dan eksternal. Secara eksternal kita juga secara tidak langsung menyampaikan terima kasih pada masyarakat dengan melihat beberapa aspek. Salah satunya adalah aspek kesehatan yang mana saat ini sangat membutuhkan dukungan.

Dari keterbatasan yang ada kita sudah melakukan kunjungan ke beberapa rumah sakit dan memberikan tali kasih berupa APD di Rumah Sakit Umum Boromeus Kota Kupang dan beberapa rumah sakit di beberapa daerah di NTT. Kita juga mengunjungi pantai asuhan kita juga memberikan media untuk menompang budaya bersih dan kebutuhan dalam jangka waktu tertentu. Selain itu juga di gereja dan lembaga keagamaan.

Untuk masyarakat?

Kita akan meluncurkan beberapa prodak. Prodak-prodak ini berupa aplikasi yang mengelola kredit sehingga saat orang datang berkaitan dengan Bank NTT dia tidak perlu lagi membawa administrasi yang banyak karena semua sudah ada dan tersistem.

Yang kedua, COB yaitu standard on boarding adaptasi cerdas kita terhadap teknologi. Layanan kita yaitu pelayanan di tempat. Misalnya orang yang mau buka rekening langsung di situ di tempat.

Kemudian juga ada kerjasama kita dengan pemerintah provinsi, OJK, Jamkrida, Jamsostek, TPAKD. Hal ini berdasarkan inisiasi Gubernur NTT dengan tujuan untuk membebaskan masyarakat dari rentenir.

Apa bentuknya?

Kita menterjamahkanannya dalam bentuk produk skim kredit merdeka. Merdeka dari bunga pinjaman, agunan tambahan dan dari rentenir dengan bunga nol persen plafonnya 1 sampai 5 juta. Maksimum pelayanannya 1 jam. Verifikasi final sementara kita sempurnakan sehingga tanggal 17 Juli 2020 nanti kita bisa launching.

Kemudian mobile banking kita juga berbasis internet banking jadi bisa perorangan atau koorporasi lebih fleksibel. Bisa melihat portofolionya, misalnya transkasi hari ini di giro tabungannya berapa lebih bagus dari segi kebutuhan bisnis.

Selain itu ada juga kerjasama dengan bank Indonesia. BI menyediakan marketplace lokal NTT yang menyediakan komoditi unggulan NTT. Dia tidak hanya tersebar di NTT tapi juga bisa keluar NTT dan sudah ada verifikasinya dengan BI dan Bank NTT.

Mereka bukan hanya untuk UMKM tapi juga untuk usaha transportasi dan namanya itu disesuaikan dengan nama di setiap daerah. Ini juga menjadi mitra binaan Bank NTT dengan sistem pembayarannya melalui bank NTT yaitu berbasis Qris.

Apa program prioritas Anda?

Di saat seperti sekarang ini mau tidak mau harus beradaptasi secara cerdas dengan merevitaliasasi cara kerja kita. Nah, menghimpun dan menyalurkan ini membutuhkan organize yang kuat mulai dari SDM, SOP, mitigasi resiko dan kepatuhan terhadap peraturan yang ada dan juga supporting dalam layanan.

Misalnya dalam IT atau di kredit. Kita belajar mana sih yang lebih tahan uji dan daya saing dengan kondisi yang buruk. Dari kajian kita mendapat beberapa aspek yang potensial. Mapping-nya berdasarkan potensi unggulan daerah yang sudah terseleksi baik dengan kondisi yang ada.

Ada berbagai persoalan menerpa Bank NTT. Bagaimana anda menyikapi?

Resiko dalam setiap kehidupan termasuk dalam dunia perbankan pasti selalu ada. Tapi kemampuan mitigasi itu yang harus kita tingkatkan sehingga kalaupun ada resiko kita punya quality control sehingga memperkecil resiko.

Apakah kasus kredit fiktif mengganggu kredibilitas Bank NTT?

Hal yang luar biasa adalah trust level dari masyarakat untuk Bank NTT sangat besar. Memang harus ada perbaikan tetapi sampai saat ini tabungan dan menyimpan uang, nasabah makin tinggi juga meningkat dan kemitraan untuk kredit juga tetap percaya Bank NTT.

Kita ini kan selalu diawasi oleh otoritas, auditor sehingga semua itu terarah dan apabila terjadi sesuatu pasti langsung ditindak baik dalam bentuk teguran atau bentuk lainnya. Dan sampai saat ini proses kita tetap berjalan lancar dan semuanya going well.

Apa harapan Anda?

Bagi karyawan beta ibaratkan pepatah, kita ini petani yang dikasih benih oleh empunya lahan dengan harapan benih bisa tumbuh. Ada yang menabur sesuai dengan talenta ada juga yang menabur tidak sungguh-sungguh dan ada juga yang menabur dengan sungguh-sungguh.

Kondisi ini sama seperti karyawan ada yang bekerja dengan sungguh-sungguh ada juga yang belum bekerja dengan sungguh-sungguh tekun dan jujur, dan ini akan terseleksi dengan sendirinya. Harapan beta bagi semua karyawan dan keluarga besar Bank NTT.

Momentum ini jadi momentum untuk memperbaiki diri, untuk bersyukur, untuk tahu asal-usul, tahu diri sehingga bisa berbenah melakukan perbaikan-perbaikan.
Beta sering bilang ke teman-teman siapapun orangnya ketika menghadirkan kita di Bank NTT pasti dia punya niat yang baik agar kita terus lebih baik dari sebelumnya. Wujud syukur tahu diri dan tahu asal-usul itu itu berupa cara kerja yang jujur tulus dan lebih rendah hati.

Pesan Anda untuk nasabah?

Untuk nasabah tidak ada kata yang mampu beta ucapkan untuk mewakili rasa hormat dan terima kasih apresiasi yang luar biasa karena merekalah Bank NTT terus bertumbuh dan berkembang positif dan bisa melalui semua proses ini. Nasabah itu adalah partner yang sangat berarti dan luar biasa perannya dengan terus memberikan kepercayaan dan kesempatan Bank NTT untuk terus bermitra.

Hal ini tidak bisa dibalas dengan materi sebanyak apapun dan tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved