Ketua Umum LDII Wafat, Ingat Pesan Jaga Keharmonisan di NTT
LDII Provinsi NTT merasakan duka mendalam atas wafatnya Ketua Umum LDII, Prof. DR. Ir. KH. Abdullah Syam MSc
POS-KUPANG.COM - Keluarga Besar Lembaga Dakwah Islam Indonesia ( LDII), termasuk LDII Provinsi NTT merasakan duka mendalam atas wafatnya Ketua Umum LDII, Prof. DR. Ir. KH. Abdullah Syam MSc.
"Kami segenap pengurus DPW dan Warga LDII NTT mendoakan semoga Almarhum Husnul Khotimah" tutur Ketua DPW LDII NTT, Mustafa Beleng SH, MH.
Menurut Mustafa, Alamarhum yang juga menjabat anggota Dewan Pertimbangan MUI pusat adalah sosok yang menjadi teladan dalam berorganisasi karna selalu mengedepankan nilai-nilai humanis.
• KPU Ngada Mulai Laksanakan Pemutahiran Daftar Pemilih di 151 Desa
Ketika Almarhum menghadiri musyawarah Wilayah (Muswil) DPW LDII NTT pada April 2016 yang lalu, dihadapan pejabat, tokoh Agama, tokoh adat dan tokoh masyarakat NTT, mendiang berpesan kepada warga LDII NTT agar ikut menjaga keharmonisan dan keamanan di Wilayah NTT.
Kami sangat ingat betul pesan beliau, agar kami ikut menjaga ketertiban, keharmonisan dan keamanan di NTT dan pesan Beliau akan kami tunaikan sebai baiknya.
• Wakapolda Brigjen Johni Asadoma Kunjungi Kantor DPD PPP NTT
Almarhum lahir di Bogor, 22 Februari 1948, meninggal Dunia pada usia 72 tahun di Rumah Sakit Veteran dr. Suyoto.
Menurut dr. Dani Pramudya SpEM. Yang mendampingi Abdullah Syam hingga saat meninggal dunia, mengatakan Ketua Umum LDII itu menderita Komplikasi diabetes, hipertensi dan jantung.
Beliau meningal dunia pada pukul 03:30, pada selasa 14 Juli 2020 ujar Dani.
"Sebelumnya Abdullah Syam telah dirawat di Rumah Sakit selama lima hari. Karena kondisinya telah stabil, dokter yang merawat mengijinkan pulang, namun sesampainya di rumah kondisinya menurun kembali, beliau kemudian dirawat kembali di Rumah Sakit hingga meningal dunia," ujar Dani.
Abdullah Syam dilantik menjadi Ketua Umum LDII sejak 1998-2005, 2005-2011, 2011-2016, dan 2016-2021.
Dalam memimpin DPP LDII selama 4 periode Abdullah Syam membawa perubahan dalam gerak Organisasi yang lebih inklusif dan lincah dalam membaca lingkungan strategis.
"Pada saat reformasi, Pak Abdullah Syam berhasil memanfaatkan momentum tersebut dengan menerbitkan Majalah Nuansa dengan ijin resmi memakai SIUPP," ujar ketua DPP, Prasetyo Sunaryo.
Abdullah Syam selain menjadi birokrat dan peneliti diKementerian Kehutanan juga merupakan sosok yang aktif.
Dia tidak segan segan menyambangi warga LDII di pulau Sebatik, perbatasan Indonesia-Malasia, selain itu ia kerap menyambangi para pelajar atau warga LDII yang bekerja di luar negeri utuk melihat secara langsung kegiatan pembinaan generasi Muda.
Pada 2007, Abdullah Syam mempelopori gerakan "Paradigma Baru" dan mengarahkan Organisasi dan warga LDII lebih dekat dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), Paradigma Baru itu, membuat hubungan LDII dengan MUI menjadi sangat dekat.
Lima warga LDII menjadi pengurus MUI pusat dan Pak Abdullah Syam juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan MUI, ujar ketua DPP LDII, Chiswanto Santoso. Pada 2012 lalu Abdullah Syam bersama ormas lainnya ditunjuk sebagai anggota Amirul Haj.
Kedekatan MUI dan LDII terus berlanjut , LDII berpatisipasi aktif dalam berbagai kegiatan MUI, seperti unjuk rasa menggolakn UU anti pornografi dan bersama sama MUI menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila.
Menurut Sekretaris Umum DPP LDII Dody T Wijaya, pada 2016, Abdullah Syam mengajak seluruh warga LDII menghormati para Guru. Program itu diwujudkan dalam gerakan "Ayo Menghormati Guru" gerakan tersebut mengajak warga LDII dan seluruh bangsa Indonesia untuk menghormati para guru, baik guru pada sekolah formal maupun non formal seperti Kiyai, Mubaligh Mubalighot, hingga orang tua, ujar Doddy.
Gerakan ini selalu dikenang, karna mengingatkan kembali fungsi sentral para guru dalam menentukan arah berbangsa dan bernegara.
Kini Abdullah Syam telah berpulang ke sisi Allah, semoa jasa jasanya menjadi amal Jariyah baginya dan bermanfaat bagi LDII serta umat Islam pada umumnya.
DPP LDII menyampaikan apresiasi kepada semua pihak, termasuk tenaga medis RS Veteran dr. Suyoto yang sudah berupaya maksimal dalam menangani Almarhum, sejak tiba di Rumah Sakit hingga akhir hayatnya. (*)