Ketua IPI DPD NTT Tolak Sistem Booking Online Masuk TNK
Pulau Komodo 200 orang dalam sistem mereka. Sementara kami sedang mencari banyak tamu untuk meningkatkan perekonomian lokal
Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
Pihaknya pun menyelenggarakan diskusi dan menghadirkan semua kelompok kepentingan agar tidak ada monopoli dan menjadi ruang terbuka untuk saling berdiskusi.
Menurutnya, pariwisata harus menguntungkan masyarakat dan pengusaha lokal, di mana desainnya adalah desain lokalitas.
Desain lokalitas, kata Rafael, desain berdasarkan aspirasi dari pelaku pariwisata lokal.
"Pariwisata dari dan untuk lokal. Sehingga pertumbuhan lokal akan tumbuh dengan baik. Saya menolak sistem trickle down efek atau efek menetes ke bawah, ini menurut saya konsep kapitalisme karena ada pemain utamanya, pemain utama ini yang menjatuhkan air liurnya ke bawah, sehingga orang dari bawah yang menikmati tetesan Itu. Saya ingin bahwa pelaku utama adalah masyarakat, dan mesti di dorong UMKM masyarakat sehingga pemain pariwisata adalah orang lokal dan membawa dampak baik perekonomian lokal," katanya.
• Hingga 9 Juli 2020, Baru 7 Wisatawan yang Mendaftar ke BTNK
• Suci Fitri Rohmah Mengungkap Fakta Mengejutkan, Sebut Yodi Prabowo, Wartawan Metro TV Punya Masalah
"Sehingga kebijakan yang sifatnya top down dan sangat teknokratis, menurut saya tidak boleh ada di Manggarai Barat karena sangat tidak menguntungkan," tambahnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)