Besok DPRD TTS Sidak Ke Desa Teas, Terkait Dugaan Penyelewengan Dana Desa
pekerjaan yang biayai dari dana desa, lanjut Religius, pihaknya akan memantau pekerjaan fisik WC sehat yang dikerjakan dinas PRKP. Berdasarkan pengad
Penulis: Dion Kota | Editor: Ferry Ndoen
Laporan Reporter Pos-Kupang.Com, Dion Kota
POS-KUPANG. COM | SOE - Wakil Ketua DPRD TTS, Religius Usfunan mengatakan, besok, Jumat (10/7/2020) pimpinan DPRD TTS bersama komisi 1 akan melakukan sidak ke Desa Teas, Kecamatan Noebeba guna memantau pelaksanaan pekerjaan fisik yang dibiayai dana desa terhitung mulai dari tahun 2016 hingga 2019.
Hal ini dilakukan guna menjawab pengaduan masyarakat Desa Teas terkait pekerjaan fisik dana desa yang tak tuntas dan Mubazir.
Sedikitnya, ada enam point' pengaduan warga Desa Teas yang disampaikan kepada wakil ketua DPRD TTS, Religius Usfunan, Kamis (9/7/2020) di ruang kerja wakil ketua DPRD TTS.
Pertama, Pekerjaan embung tahun 2018 yang mubazir pasca dikerjakan. Hal ini disebabkan karena Embung tersebut tidak mampu menampung air dalam waktu lama. Saat ini kondisi Embung kering. Kedua, pekerjaan pembangunan lapangan voli tahun 2016 yang tak tuntas dikerjakan hingga hari ini. Ketiga pembangunan Posyandu 2019 yang tak tuntas hingga saat ini. Keempat, pembangunan jaringan air bersih tahun 2019 yang mubazir karena air tidak mengalir.
Kelima, pengadaan alat potong marmer tahun 2017 yang mubazir karena tidak digunakan dan saat ini kondisinya sudah rusak. Dan keenam, dugaan penyimpangan penyaluran BLT dana desa dimana ada 3 KK penerima dari desa lain. Ketiga warga tersebut berdasarkan penelusuran warga diketahui berstatus anak mantu dari ketua BPD, Ofide Bana.
" Besok jam 9, bersama komisi 1 kita akan turun ke Desa Teas guna meninjau pekerjaan fisik dana desa di Desa Teas. Hal ini sebagai tindak lanjut usai menerima pengaduan masyarakat Desa Teas," Ungkap Religius saat ditemui ruang kerjanya.
Selain pekerjaan yang biayai dari dana desa, lanjut Religius, pihaknya akan memantau pekerjaan fisik WC sehat yang dikerjakan dinas PRKP. Berdasarkan pengaduan masyarakat diketahui pekerja WC sehat sebanyak 125 unit yang tidak tuntas bahkan ada yang tidak dikerjakan.
" Kita juga akan melihat pekerjaan fisik WC sehat Tahun 2018 yang berdasarkan pengaduan masyarakat tidak tuntas," ujarnya.
Ade Fallo perwakilan masyarakat yang mengadu, mengatakan, ulah kepala desa telah membuat masyarakat resah. Pasalnya setelah masyarakat mengadu hal tersebut pada Kades Teas, Melianus Sabat justru menantang masyarakat untuk mengadukan masalah tersebut langsung ke pihak penegak hukum atau langsung kepada Bupati.
" Kami mengadu ke kepala desa, justru pak kepala desa pukul dada tantang kami lapor ke polisi atau bupati. Dia bilang dia tidak takut. Ini yang buat kami kesal," sebut Ade. (din)
