Kembali Rayakan Ekaristi di Gereja Umat Paroki Katedral Kristus Raja Kupang Bahagia

dalam khotbahnya mengatakan, kita sudah sepatutnya bersyukur atas segala hal yang kita dapatkan dalam hidup kita.

Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/ELLA UZU RASI
Suasana misa di Gereja Paroki Katedral Kristus Raja, Kupang, Minggu (05/07/2020). 

Kembali Rayakan Ekaristi di Gereja Umat Paroki Katedral Kristus Raja Kupang Bahagia

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Minggu (05/07/2020), umat Katolik Paroki Katedral Kristus Raja, Kupang kembali merayakan Ekaristi Kudus di gereja.

Salah satu umat Paroki Katedral Kristus Raja Kupang, Stanis Lawatani, merasa bahagia setelah 4 bulan tidak mengikuti misa di gereja.

"Sebagai umat beriman kami merasa bahagia, merasa senang mau bertemu kembali dengan Tuhan di gereja ini, bersama - sama dengan umat yang lain, kita memuji dan membesarkan nama Tuhan" kata Stanis senang.

Ia mengatakan, kita tidak perlu takut berlebihan dalam menghadapi pandemi ini karena ada Tuhan yang akan menolong, asal kita sendiri juga tidak lalai menjaga kesehatan diri.

Umat yang lain, Elisabeth Moi mengatakan, selama 4 bulan tidak ke gereja rasanya ada yang kurang didalam diri.

"Biasanya kita pagi - pagi hari Minggu (sebelum covid) sudah ke gereja" ujar Elisabeth.

"Hari ini tanggal 5 Juli kita mulai masuk gereja rasa kayaknya ada yang mulai berubah. Ada sesuatu yang mulai bangkit kembali dalam diri karena kita gereja kembali, mulai sambut kembali" lanjutnya.

Menurut Elisabeth, dalam iman Katolik, hal ini yang paling ditunggu selama 4 bulan ini.

"Dalam iman Katolik, itulah yang paling ditunggu - tunggu. Kita ke gereja untuk menerima tubuh dan darah Kristus karena jiwa perlu dikasih makan juga. Secara fisik kita makan, secara rohani juga kita perlu makanan untuk jiwa kita. Ini yang paling ditunggu - tunggu" jelasnya.

RD. Amandus Nuban, yang memimpin misa tersebut, dalam khotbahnya mengatakan, kita sudah sepatutnya bersyukur atas segala hal yang kita dapatkan dalam hidup kita.

"Kapan kita akan bersyukur kalau kita hanya memikirkan apa yang belum ada tetapi mengabaikan apa yang sudah kita miliki" katanya.

"Kita bersyukur pertama - tama bukan karena h

Update Corona Sumba Timur, Satu Tenaga Medis Terkonfirmasi Positif

al - hal yang besar, spektakuler dan luar biasa dalam kehidupan kita tetapi hal - hal kecil misalnya kita masih bisa mendengar, melihat, kita masih bisa menyentuh, kita masih bisa merasakan kita masih disayangi" lanjutnya.

Tampak bangku - bangku gereja diberi penanda. Satu bangku yang biasanya bisa diisi hingga belasan orang, kini hanya dibolehkan tiga orang.

Kotak kolekte yang sebelumnya akan diedarkan setelah khotbah pastor, diletakkan di depan pintu agar umat yang datang langsung mengisi kotak derma.

2 pintu di bagian belakang gereja ditutup dan tersedia 5 tempat cuci tangan di area pintu masuk.

Para petugas berjaga di depan pintu, memeriksa suhu umat yang datang.

Sementara itu, jadwal misa dibagi per wilayah sehingga tidak banyak orang dalam sekali misa.

Misa yang biasanya diadakan 5 kali dihari Minggu kini diadakan sebanyak 8 kali dari pagi sampai sore dengan durasi misa hanya 1 jam karena semua prosesi dipersingkat.

Pelabuhan di Ende Mubazir, Warga Terlilit Utang Kades Pakai Uang Pribadi Bayar Pajak

Lagi, Pansus Temukan Jaringan Air Bersih Tak Berfungsi di Kecamatan Toianas

Jadwal untuk Minggu yang akan datang masih akan disesuaikan dengan keadaan.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi )

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved