Ende Bebas dari Covid-19? Data Pelaku Perjalanan Penting! Simak Penjelasan dr. Muna Fatma

Saat ini di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) tidak ada lagi pasien Covid-19

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Dokter Muna Fatma Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19/Kadis Kesehatan Kabupaten Ende di ruang kerjanya, Jumat (3/6/2020). 

POS-KUPANG.COM | ENDE - Saat ini di Kabupaten Ende Provinsi Nusa Tenggara Timur ( Provinsi NTT) tidak ada lagi pasien Covid-19. Semua pasein (12) telah dinyatakan sembuh dan sudah kembali ke rumah-rumah masing-masing.

Namun, apakah Ende sudah benar-benar bebas dari Covid-19? Bagaimana penerapan protokol kesehatan? Bagaimana tracing lanjutan? Apa langkah Gugus Tugas memastikan Ende bebas Covid-19?

Dokter Muna Fatma selaku Juru Bicara Gugus Tugas Covid-19 Ende kepada POS-KUPANG.COM, Jumat (3/6/2020) di ruang kerjanya, mengatakan, belum bisa dipastikan bahwa Kabupaten Ende sudah benar-benar bebas dari Covid-19.

Usung Paket, DPW PKB NTT Masih Tunggu Putusan DPP

Oleh karena itu dia menegaskan, protokol kesehatan, pendataan pelaku perjalanan mesti tetap dijalankan secara disiplin.

Menurutnya semua pasien Covid-19 di Ende yang telah sembuh masuk kategori orang tanpa gejala (OTG), artinya tidak ada gejala-gejala klinis yang mengarah kepada Covid-19.

Mulai Tahun 2021 Gaji Dokter PTT di TTS Turun, Simak Penjelasan Bupati Tahun

Dalam upaya memutus mata rantai penyebaran Covid-19, lanjutnya, Gugus Tugas Covid-19 Ende bertindak aktif melakukan tracing, tidak menunggu ada yang positif dulu baru dilakukan tracing.

"Ketika seseorang reaktif rapit tes kita langsung lakukan tracing. Jadi pola penanganan kita promotif, preventif bukan kuratif," ungkapnya.

Berkaitan dengan upaya pencegahan, kata dr. Muna Fatma, pendataan pelaku perjalanan baik yang masuk atau keluar Ende, penting dilakukan, kendati terkesan membuang-membuang waktu para pelaku perjalanan.

"Tapi pendataan ini besar sekali manfaatnya. Ketika misalnya ada yang positif Covid-19, data yang ada mempermudah kita melakukan tracing. Kita tau yang bersangkutan datang kapan, duduk dekat siapa, siapa yang antar atau jemput dan lain-lain," ungkapnya.

Di Kabupaten Ende, kata dr. Muna Fatma, setiap pelaku perjalanan selain diperiksa suhu tubuh dan didata di Bandara atau pelabuhan juga diobservasi di Stadion Marilonga Ende.

Tracing lanjutan di Numba Desa Raporendu

Dusun Numba Besar Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda menjadi perhatian khusus Gugus Tugas Covid-19 karena dari dusun ini paling banyak pasien Covid-19 (10 orang).

Tracing lanjutan di dusun Numba belum dilakukan karena Gugus Tugas Covid-19 Ende masih berkoordinasi dengan masyarakat dan para tokoh setempat demi kelancaran tracing.

dr. Muna Fatma mengatakan butuh pengertian baik dan kerja sama dari semua pihak agar tracing lanjutan ini bisa dilakukan. "Kita komit tracing mesti dilakukan demi kebaikan kita bersama dan saat ini kita masih menunggu perlu ada koordinasi," ungkapnya.

Rapid Tes Warga Kabupaten Ende

Semua pasein Covid-19 namun Gugus Tugas Covid-19 Ende akan melakukan rapid tes terhadap warga demi memastikan bahwa penyebaran Covid-19 bisa diikendalikan.

Dokter Muna Fatma menjelaskan, pengambilan rapid tes terhadap warga Kabupaten Ende akan dilakukan secara acak. Artinya, tidak semua warga dirapid tes, hanya warga di wilayah-wilayah yang pernah ada pasien terkonfirmasi positif Covid-19.

Sebagaimana diketahui peta penyeberan kasus positif Covid-19 antara lain di Kecamatan Nangapanda, Ende Selatan dan Ende Timur.

Menurutnya, sebelum rapid tes Gugus Tugas Covid-19 akan terlebih dahulu melakukan sosialisasi kepada warga. Dia tegaskan sosialisasi penting agar warga memahami maksud dan tujuan dilakukan pengambilan rapid tes.

"Langkah yang diambil ini bukan untuk menakut-nakuti warga tetapi untuk kebaikan seluruh masyarakat Kabupaten Ende dengan memastikan kita bisa mengendalikan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Ende," ungkapnya.

Dokter Muna Fatma menjelaskan, warga yang reaktif rapid tes sesuai standar WHO jika tanpa gejala atau gejalanya tidak signifikan tidak harus dikarantina atau diisolasi secara terpusat tetapi bisa dilakukan secara mandiri.

Demi kelancaran pengambilan rapid tes, kata dr. Muna Fatma, butuh dukungan dari seluruh komponen, tokoh masyarakat, agama, yang juga hadir memberikan pamahaman kepada masyarakat.

Menurutnya, penanganan dan pencegahan penyebaran covid-19 di Kabupaten Ende dapat berjalan dengan bila seluruh komponen masyarakat mau gotong-royong. "Jadi setiap kita saling mendukung satu sama lain bahwa ini penting dilakukan," ungkapnya.

"Contoh sederhana seperti ini, ketika ada warga yang reaktif tetapi tanpa gejala dan menjalani karantina mandiri, tetangga atau warga sekitar memberi dukungan, mengawasi, dan membantu memberi bantuan selama karantina. Jadi kita mesti gotong-royong memutus mata rantai penyebaran Covid-19 ini," ungkapnya.

Penumpang Beri Masukan Untuk Gugus Tugas Covid-19

Para penumpang yang tiba dari Kupang di Bandara Hasan Aroeboesman Ende, Jumat (3/6/2020) mengeluh lantaran mobil Dinas Perhubungan Kabupaten Ende yang mengangkut para penumpang ke Stadion Marilonga untuk observasi datang terlambat.

"Kami dari Kupang, jam 7 pagi, cek in mulai jam enam, kami tidak sarapan. Nah sampai di Ende, kami lapar, tapi masih harus tunggu bus Dishub, ini sudah setangah jam kami tunggu," ungkap Herman salah seorang penumpang.

Herman mengapresiasi langkah-langkah pendataan yang dilakukan Gugus Tugas Covid-19 Ende, namun ia meminta pendataan dilakukan di Bandara saja, mendirikan satu Posko kecil, sehingga tidak menghabiskan banyak waktu.

Terkait hal ini dr. Muna Fatma mengatakan ia akan membicarakan terlebih dahulu dalam rapat gugus tugas Covid-19 Ende. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved