Dulu, Ahok Pernah Sampaikan Ini: “Untuk Urus Jakarta, Anies Baswedan Lebih Pinter”
Ahok mengaku sudah tidak mengurusi DKI Jakarta hampir tiga tahun, terutama soal sungai yang oleh Pemerintah Provinsi DKI sekarang bakal dinaturalisasi
Dulu, Ahok Pernah Sampaikan Ini: “Untuk Urus Jakarta, Anies Baswedan Lebih Pinter”
POS-KUPANG.COM – Mantan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau lebih popular disapa Ahok, ternyata pernah menyampaikan kalimat ini kepada Anies Baswedan pada awal tahun 2020.
Ahok pernah mengatakan, untuk menangani banjir di ibukota negara itu, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan lebih punya kapasitas kalau bicara soal itu.
Dia meminta semua pihak agar mempercayakan penanganan banjir Jakarta tersebut kepada Anies Baswedan.
"Kita harus percaya, Pak Anies itu lebih pinter ngatasinnya," ujar Ahok ketika ditanya soal banjir Jakarta.
Ketika ditanya apakah bakal memberikan masukan menangani banjir untuk Anies Baswdan? Ahok langsung menjawab, selama ini sudah banyak yang memberikan masukan.
"Udah banyak yang kasih masukan, kok," ucapnya.
Ditanya tanggapannya atas aksi demo di depan Balai Kota yang menuntut Anies Baswedan mundur karena tidak mampu tangani banjir, Ahok enggan menanggapi.
• Ingin Tahu Pasanganmu Selingkuh atau Tidak? Pria Ini Tawarkan Jasa Pengusir Pelakor Dijamin Ampuh
• Kronologi Lengkap Pekerja Proyek di Labuan Bajo Temukan Kerangka Manusia
• Dr. dr. Hyron Fernandez : Mencegah Penularan Adalah Pilihan Utama dan Terbaik
"Kalau soal demo aku tidak tahu. Aku kan sudah lulusan Mako Brimob, sudah lupa aku," cetus Komisaris Utama PT Pertamina Persero tersebut.
Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyebut penyebab banjir di wilayahnya adalah kiriman air dari daerah lain.
Bahkan Anies Baswedan sempat beradu argumen dengan Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono, soal penyebab banjir di Jakarta seusai diguyur hujan deras.
Keduanya berbeda pendapat saat menyampaikan pernyataan pers di kawasan Monas, setelah memantau dampak banjir melalui udara.
Basuki Hadimuljono menilai banjir terjadi akibat luapan air sungai.
Dari 33 kilometer Kali Ciliwung, baru 16 kilometer yang dinormalisasi.
Menurutnya, luapan air tidak terjadi pada aliran sungai yang dinormalisasi.