Bupati Soliwoa Gandeng Greg di Pilkada Ngada

Di Kabupaten Ngada, pasangan Gregorius Upi Dheo-Anis Tay Ruba pecah kongsi. Gerg membenarkan ia dan Anis Tay Ruba telah berpisah secara baik-baik

Editor: Kanis Jehola
POS KUPANG/GORDI DONOFAN
Balon Bupati Ngada, Gregorius Upi Dheo (GUD) saat menyerahkan berkas pendaftaran kepada Ketua DPC PDIP Ngada Maria Lali di Sekertariat DPC PDIP Ngada Jalan Kartini Kelurahan Tanalodu Kecamatan Bajawa Kabupaten Ngada, Jumat (20/9/2019). 

Di Kabupaten Ngada, pasangan Gregorius Upi Dheo-Anis Tay Ruba pecah kongsi. Gerg membenarkan ia dan Anis Tay Ruba telah berpisah secara baik-baik

POS-KUPANG.COM | KUPANG - Pilkada Serentak 2020 kian seru. Menjelang pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum ( KPU), bakal calon bupati dan wakil bupati belum final. Dukungan partai politik belum mengerucut. Pecah kongsi pun terjadi. Kejutan lainnya, beberapa figur yang sebelumnya tidak bersedia mencalonkan/dicalonkan, kini malah deklarasi maju Pilkada.

Di Kabupaten Ngada, pasangan Gregorius Upi Dheo-Anis Tay Ruba pecah kongsi. Gerg membenarkan ia dan Anis Tay Ruba telah berpisah secara baik-baik.

Update Corona di TTU, Bertambah 17, Jumlah PPDP di TTU Tembus Angka 4.649 Orang

Greg memberi alasan, di antaranya mengikuti perkembangan dan dinamika politik Ngada yang menurutnya kurang menguntungkan bagi pasangan Gregorius Upi Dheo- Anis Tay Ruba.

"Saya memang mencermati baik-baik situasi politik Ngada. Politik inikan dinamis. Harus cair saja, harus cair dan saya merespon dengan aksi-aksi politik yang saya lakukan. Jadi, persoalannya bahwa bukan karena Kak Anis tidak baik. Bukan karena hubungan kami tidak baik. Kami melihat bahwa situasi dinamika politik di Ngada itu tidak menguntungkan kami," beber Greg ketika dikonfirmasi via telepon, Jumat (3/7/2020).

Partai Demokrat NTT Bahas Ulang Pengusungan Balon Bupati Ngada

Greg mengaku sudah mendatangi kediaman Anis di Kupang. Ia bertemu Anis bersama istri dan anggota keluarga lainnya. Greg menyampaikan tidak bisa bersama dalam Pilkada Ngada.

"Saya datang sendiri ke rumah beliau dan diterima oleh keluarga. Kita bincang-bincang. Saya bicarakan situasi terkini dan dinamika-dinamika politik yang terjadi di Ngada. Dan, akhirnya kami sepakat untuk tidak sepakat untuk melanjutkan ini," jelas Greg.

Menurut Greg, Anis menerima keputusannya. "Ini hanyalah dinamika politik. Politik hanya sebentar saja. Namun persaudaraan adalah hal yang paling penting. Apapun yang terjadi hubungan persahabatan, kekeluargaan harus diutamakan. Jangan karena politik hubungan kita tidak baik, bahwa persaudaraanlah yang menjadi kita bisa terus menjalin hubungan," papar Greg.

Ia memastikan bahwa komunikasi dengan Anis sangat baik. "Kami komunikasi baik. Kak Anis menerima baik alasan saya, kemudian ibu Ela (istri Anis) juga seperti itu."

"Politik ini hanyalah sementara, tapi persaudaraan itu kita jaga selamanya. Ibarat orang putus itu, putus baik-baik dengan tidak meninggalkan utang piutang. Kami berakhir baik-baik. Kami tetap saudara dan saya datang sendiri ke Kupang dan saya bicara langsung ke keluarga. Jadi tidak pakai utusan, tidak pakai WhatsAp. Biarpun politik kita harus gentel dan sikap ksatria juga wajib kita tunjukan. Saya ngomong langsung. Jadi kalau alasan putus ya karena saya mencermati dan menyikapi dinamika-dinamika politik di Ngada, kemudian buat saya politik itu dinamis dan kita tetap komunikasi," terang Greg.

Ia menambahkan, sudah bertemu pimpinan DPD Partai Demokrat Provinsi NTT di Kupang.

"Setelah saya menyatakan bahwa tidak lagi dengan Kak Anis, saya menyampaikan by phone kepada Ketua DPC Demokrat Ngada. Kemudian saya ke Kupang, ketemu dengan Sekretaris DPD Demokrat NTT (Ferdinadus Leu), kemudian dengan Pak Frans Kape selaku Ketua Bapilu Demokrat. Saya sampaikan bahwa saya tidak lagi bermitra dengan Kak Anis. Saya dicalonkan oleh Partai Demokrat dengan Kak Anis itukan sistemnya paket. Persoalan langkah-langkah politiknya saya ke depan diserahkan ke partai. Saya mengikuti mekanisme partai," ujar Greg.

Greg mengakui saat ini sedang berkomunikasi intens dengan Paulus Soliwoa untuk maju sebagai calon wakil bupati. Ia memiliki kesamaan visi misi sehingga bersedia mendampingi Paulus Soliwoa.

Terpisah, Anis Tay Ruba mengatakan sudah membangun kemitraan dengan Greg sejak mendaftarkan diri di beberapa parpol. Menurut Anis, pilihan Greg merupakan suatu yang harus dihargai sebagai keluarga.

Ia tidak bisa mempertahankan kemauan Greg karena merupakan haknya untuk memutuskan pilihan. "Saya dan keluarga menerima keputusan itu," ujar Anis.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved