Operator Sensor Tewas
Setelah Terima Informasi Operator Sensor di TTU Meninggal, Begini Tindakan yang Dilakukan Polisi
ampupu cukup besar dan sudah lama sekali di tebang. Saat itu, korban Daniel Seko naik di atas batang kayu tersebut untuk memotongnya.
Penulis: Thomas Mbenu Nulangi | Editor: Rosalina Woso
Setelah Terima Informasi Operator Sensor di TTU Meninggal, Begini Tindakan yang Dilakukan Polisi
POS-KUPANG.COM | KEFAMENANU--Kasat Reskrim Polres Timur Tengah Utara (TTU), Iptu. Sujud Alif Yulamlam kepada Pos Kupang mengatakan bahwa setelah pihaknya menerima laporan mengenai seorang operator sensor di TTU meninggal dunia ditimpa pohon ampupu, pihaknya langsung turun melakukan oleh Tempat Kejadian Perkara (TKP).
"Setelah kami terima informasi kami langsung turun melakukan Olah TKP," kata Sujud kepada Pos Kupang melalui pesan WhatsApp, Rabu (1/7/2020) malam.
Dalam melakukan olah TKP, jelas Sujud, pihaknya kemudian langsung melakukan tindakan kepolisian seperti melakukan identitas para saksi supaya bisa melakukan pemeriksaan.
Diberitakan sebelumnya, Daniel Seko (52), warga Kampung Fatuneno, Desa Fatuneno, Kecamatan Miomafo Barat, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) ditemukan meninggal dunia di Kampung Sumlili, desa setempat, Rabu (1/7/2020).
Daniel yang sehari-hari bekerja sebagai operator sensor tersebut meninggal dunia setelah ditindih pohon besar yang rencanannya akan dibelah.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun oleh media ini menyebutkan bahwa, peristiwa kecelakaan kerja sehingga korban meninggal dunia tersebut bermula ketika, Rabu (1/7/2020) korban Daniel Seko bersama Sekretaris Desa Fatuneno Emikianus Ngaben pergi ke kampung Sumlili untuk memotong kayu ampupu milik Mikael Anin.
Sesampainya di Tempat Kejadian Perkara (TKP), korban sempat menajamkan rante mesin sonsor yang sudah tumpul di atas batang pohon yang akan dipotong. Selesai menajamkan rante sensor, korban pun langsung memotong kayu tersebut
Diketahui batang kayu ampupu tersebut cukup besar dan sudah lama sekali di tebang. Saat itu, korban Daniel Seko naik di atas batang kayu tersebut untuk memotongnya.
Namun tidak lama berselang, batang pohon besar yang sedang dipotong oleh korban terguling ke bawah, karena posisi batang kayu berada di tempat yang miring persis di pinggir tebing.
Saat batang kayu terguling ke bawah, posisi korban masih berada diatas kayu tersebut. Pada saat itu, korban sempat melompat, namun korban melompat ke arah bawah mengikuti arah tetgulingnya kayu tersebut, sehingga tubuh korban langsung di tindih batang kayu yang terguling ke arah tebing.
Melihat kejadian tersebut, dan karena posisi lokasi kejadian itu sangat dekat dengan rumah warga, Emilius Naben langsung berteriak meminta tolong kepada masarakat di Desa Fatuneno untuk membantu mengangkat kayu yang sementara menindis tubuh korban.
Namun, apa daya, tubuh korban sudah tidak dapat bergerak lagi dan punggung kaki bagian kiri korban mengalami luka robek.
Seusai melakukan evakuasi, korban sempat dilarikan ke Puskesmas Eban untuk dilakukan pemeriksaan medis.
• Berperan Penting dalam Pembakaran Kalori dan Energi, Kenali Yuk Tentang Apa Itu Tiamin !
• Wajib Kepo Guys! Bukan Sembarang Tidur,Ternyata Ada 11 Manfaat Tidur Kalau Dilakukan Bareng Pasangan
Setelah dilakukan pemeriksaan, petugas medis pun menyimpulkan bahwa nyawa korban tidak bisa tertolong lagi, karena korban telah meninggal dunia di TKP. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Tommy Mbenu Nulangi)