Samuel Senang Rumah Bagus, Pemkot Bedah Rumah Warga

Pemerintah Kota Kupang membangun rumah layak huni untuk warga kurang mampu

Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto Samuel Senang Rumah Bagus, Pemkot Bedah Rumah Warga
POS-KUPANG.COM/F MARIANA NUKA
Samuel Kiki (69), warga Kota Kupang yang rumahnya sedang dibangun dalam program Bedah Rumah Pemkot.

POS-KUPANG.COM | KUPANG -Pemerintah Kota Kupang membangun rumah layak huni untuk warga kurang mampu. Program bedah rumah tersebut menyasar 47 kelurahan yang tersebar di enam kecamatan. Afliana Kause (51) dan Samuel Kiki (69), keduanya Warga Kelurahan Lasiana, Kecamatan Kelapa Lima, mengaku senang dan bangga memiliki rumah lebih bagus.

Afliana bahagia saat ditemui di Hotel Maya Kupang, Rabu (1/7). Raut wajahnya berseri-seri. Alfiana mengaku nginap sementara di hotel karena rumahnya di wilayah RT 004 RW 002 Lasiana sementara dibangun. Ia menginap di Hotel Maya sejak Jumat (26/6/2020).

Kadis Kesehatan Mabar Sebut Rapid Tes Gratis

Ia semakin bahagia karena anak dan cucunya telah tinggal bersamanya.Afliana menuturkan, ia tak henti-hentinya berdoa mengucap syukur.

"Kemarin itu saya merasa sedih karena saya merasa sudah buat sakit hati pemerintah dan juga rakyat. Tapi saya berdoa, ada jalan keluar, ada damai. Mulai Bapak Wali Kota (Jefri Riwu Kore) bawa kami ke sini, saya mulai senang," tuturnya.

DPRD Kota Kupang Minta Pemerintah Bedah Rumah Sesuai Prosedur

Afliana menjelaskan bahwa Wali Kota Kupang menggunakan uang pribadinya untuk memulangkan anak dan cucunya dari Kalimantan. Ia bersama anak bungsu dan dua cucunya menginap sementara di hotel.

"Kemarin saya tawar Bapak Wali Kota, kalau anak-anak pulang biar rumah batal (dibedah), tidak apa-apa. Tapi, Bapak Wali Kota tidak mau. Katanya rumah itu uang pemerintah, kalau pulangkan anak-anak itu uang pribadi," ujarnya.

"Pemerintah sudah tangani rumah ini. Mau baik atau tidak, itu berkat Tuhan," ucap Afliana sambil tersenyum.

Hal senada disampaikan Samuel Kiki, warga RT 004 RW 002 Kelurahan Lasiana. Samuel bersama istri dan anak-anaknya menginap di Hotel Maya sejak rumah mereka mulai dibedah Pemkot Kupang.

Tak berbicara banyak, Samuel hanya mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Kupang. "Saya bangga. Rumah asli saya itu buat saya sedih juga, tidak bagus. Tapi saya akhirnya dapat program ini. Terima kasih banyak kepada pemerintah akhirnya saya punya rumah nanti jadi lebih bagus," ucap Samuel sembari tersenyum.

Warga Kelurahan Lasiana yang juga terdata sebagai penerima program bedah rumah adalah Ridwan Daud Dadi. Ridwan berdomisili di wilayah RT 019 RW 004.
Warga lainnya, Dortiana Bia (37) turut senang dengan bantuan yang diberikan Pemkot Kupang kepada tetangganya Afliana Kause.

Menurut Dortiana, Afliana orang baik. Karena bertetangga dekat, mereka sering berbagi makanan. "Kita tetangga di sini su mau 7 tahun jadi apa-apa kadang kita bagi," ucap Dortiana sambil menenun.

Ia menceritakan, sosok Afliana adalah seorang janda yang tinggal sendirian karena anak-anaknya merantau ke Kalimantan. "Tapi dia punya cucu dua orang sudah kembali datang deng anak satu. Dong sekarang ada di hotel," ujar Dortiana dengan dialek Kupang.

Menurut Dortiana, barang-barang milik Afliana ditempatkan di satu kamar kos yang bersebelahan dengan kamar kosnya. "Kami tidak tahu siapa yang bayar kos. Hanya kami diminta tolong angkat barang-barang."

Ketua RT 004 RW 010 Kelurahan Lasiana Hery Messakh mengungkapkan rasa syukurnya karena dua warganya terpilih menjadi peserta program bedah rumah Pemkot Kupang. Ia berterima kasih kepada Wali Kota Kupang Jefri Riwu Kore atas bantuan tersebut. "Saya tidak sangka-sangka bantuan bisa datang ke warga saya. Bantuan ini sangat luar biasa," ucap Hery, Rabu sore.

Ia menjelaskan, Lurah Lasiana dan Kepala Dinas PRKP Kota Kupang turun meninjau proses pembangunan rumah Afliana. Rumah Hery tak jauh dari lokasi rumah Afliana sehingga memudahkan Hery untuk memantau.

Menurut Hery, sejumlah anggota DPRD Kota Kupang juga turun meninjau.
"Ada Pak Zeto Ratuarat, Pak Jefta Sooai, dan Ibu Walde Taek yang datang. Tiga dewan itu datang bukan datang kosong, tapi juga beri bantuan sembako dan uang. Mereka perhatian khusus bagi dua warga ini," cerita Hery.

Hery menambahkan, rumah tidak layak huni di wilayahnya ada empat unit, namun status kepemilikan tanah bukan milik pribadi. Sehingga, untuk program bedah rumah kali ini, hanya rumah Afliana Kause dan Samuel Kiki yang dibangun Pemkot Kupang.

Tetap Berlanjut

Terpisah, Lurah Lasiana Wellem Bentura menjelaskan, proses bedah rumah dua warga Lasiana sementara dilakukan oleh Pemkot Kupang. Ia terus melakukan pemantauan di lokasi.

Wellem berterima kasih kepada Wali Kota Kupang dan anggota dewan yang telah membantu warganya. "Semoga adanya bedah rumah ini Pemkot Kupang bisa memerhatikan rumah warga lain yang tidak layak huni," kata Wellem ketika dihubungi via telepon, Rabu malam.

Ia menambahkan, Pemerintah Kelurahan Lasiana telah mengusulkan lebih kurang 100 nama calon penerima program bedah rumah baik untuk tingkat Kota Kupang maupun Provinsi NTT.

Lurah Fontein Yosep Suhardin mengungkapkan, dari dua rumah yang diusulkan, hanya satu rumah yang bisa dibedah, yakni rumah milik Anatje Djara (84).

Menurut Yosep, Anatje bukan merupakan warga asli Kelurahan Fontein, melainkan warga Kelurahan Nunleu. Sebelumnya, keluarga Anatje digusur dari tempat tinggal awalnya kemudian menetap di Fontein tanpa ada pemberitahuan ke pemerintah kelurahan.

Tanah yang ditempati Anatje merupakan lahan milik Pemkot Kupang. Oleb karena itu, Yosep sudah menginformasikan ke Wali Kota Kupang terkait pembangunan di lahan Pemkot tersebut.

Yosep menjelaskan, pengerjaan rumah Anatje sejak Sabtu (27/6). Ia terus melakukan pemantauan karena setiap hari melapor rutin perkembangan pembangunan ke Wali Kota Kupang.

"Harapan saya, program ini tetap berlanjut ke tahun-tahun berikutnya agar masyarakat yang memiliki rumah tidak layak huni mendapat bantuan yang sama, karena bantuan ini sungguh mengangkat derajat dari orang-orang yang kurang beruntung dalam hidupnya," ujar Yosep.

Lurah Fatubesi, I Wayan Astawa juga menyampaikan terima kasih kepada Pemkot Kupang yang telah membantu membedah rumah milik Marthen Stefanus Pua Radja (warga RT 011 RW 003) dan A Bisinglasi (warga RT 015 RW 004).

"Kami berterima kasih kepada bapak Wali Kota Kupang dan akan tetap mendukung program ini. Kami berharap masih ada lagi warga kami ke depan dapat menerima bedah rumah," kata Wayan.

Wayan mengungkapkan, pihaknya mengalami kendala lokasi pembangunan rumah karena tanah bukan hak milik warga. "Banyak rumah yang dibangun di tanah milik pemerintah. Dan, sesuai kriteria tidak bisa di bedah," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PRKP) Kota Kupang Cornelis Isak Benny Sain menjelaskan, program bedah rumah menyasar 47 kelurahan yang tersebar di enam kecamatan. Enam kecamatan dimaksud, yaitu Alak, Kelapa Lima, Kota Raja, Kota Lama, Maulafa dan Kecamatan Oebobo.

Menurut Benny, program bedah rumah menggunakan dana Rp 2,5 miliar yang bersumber dari APBD II Kota Kupang tahun anggaran 2020. Anggaran tersebut telah disetujui DPRD Kota Kupang.

Benny mengatakan, dana akan digunakan untuk menjalankan program bedah rumah yang terdiri dari dua jenis kegiatan, yakni peningkatan kualitas rumah dan pembangunan rumah baru. Jumlah penerima program bedah rumah ini sebanyak 50 penerima unit rumah. (cr1/cr4)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved