Mahasiswa STIKOM Uyelindo Kupang Berharap SPP Turun

Mahasiswa STIKOM Uyelindo Kupang dan Siska, mahasiswi Fakultas Pertanian Undana Kupang sangat berharap SPP turun

Editor: Kanis Jehola
ISTIMEWA
Siska Mahasiswa Universitas Nusa Cendana, Kupang, Minggu, 28 Juni 2020 

Cici Talan, mahasiswa semester VI jurusan Pendidikan Biologi, Sekolah Tinggi Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan SoE mengatakan, perkuliahan via daring tidak efektif.

Pasalnya, menurut Cici penyampaian materi kuliah melalui tata muka jauh lebih mudah dimengerti dibandingkan melalui daring. Selain itu, kuliah tata muka jauh lebih efektif karena dua arah.

" Lebih efektif kalau tatap muka kakak, karena kita lebih mudah menyerap materi kuliah. Kalau daring ini, kita hanya dikasih materi dan kumpul tugas saja kakak. Saya lebih senang kalau tatap muka saja," ujarnya.

Dirinya berharap pada tahun ajaran 2020/2021 kuliah bisa dilakukan tatap muka tetapi tetap menerapkan protokol kesehatan. " Semoga bisa tatap muka saja biar lebih efektif," pintanya.

Petrus Talur (48), Maria Seliman (53), Romanus Taut (50) dan sejumlah orang tua ketika ditemui Pos Kupang di Poco Ranaka, Manggarai Timur, juga mengeluh biaya pembelian pulsa internet untuk anak mereka kuliah online.

Petrus mengaku, dengan tidak ada pengurangan biaya SPP ditengah pademi covid-19 ditambah dengan perkuliahan dengan sistem online tentu sangat membutuhkan biaya yang tambah besar.

"Saya punya anak minta uang terus untuk beli pulsa karena kuliah secara online, sementara pihak kampus tidak berikan keringanan untuk pengurangan biaya kuliah, ini sangat berat buat kami apalagi penghasilan kami sebagai petani di tengah Covid-19 ini sangat kurang. Harapan kita pihak kampus bisa memberikan keringanan" ungkap Petrus yang juga dibenarkan Maria dan Romanus.

SPP Kurang 20 Persen

Ketua Stikom Uyelindo Kupang, Marinus I. J. Lamablawa, S. Kom., M. Cs. mengatakan, pihaknya telah membuat kebijakan pengurangan SPP untuk semester depan.

"Pengurangan SPP itu berjumlah Rp.300.000 untuk digunakan sebagai paket mahasiswa selama tiga bulan" ujarnya, Kamis (25/6).

Rektor UNIKA St Paulus Ruteng Dr Yohanes S. Lon menjelaskan, pihaknya memberi keringanan dengan memotong sebesar 20 persen yakni sekitar Rp 500.00/mahasiswa karena perkulihan tidak dilakukan secara tatap muka apalagi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.

"Untuk kebijakan keuangan kami memotong 20 persen dari termin terakhir yaitu sekitar Rp 500.000/mahasiswa," papar Rektor Yohanes.

Dr. Zainur Wula, M.Si, Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang menjelaskan, di kampusnya proses kewajiban pembayaran mahasiswa masih seperti biasa atau masih normal.

"Karena kebijakan di institusi ketika mahasiswa mengalami kesulitan bisa membayar uang kuliah dengan cara mencicil" ujarnya.

Wakil Direktur 3 Politeknik Kesehatan (Poltekkes) Kemenkes Kupang, Wilhelmus Olin, S.F., M. Sc, Apt mengatakan, pada tahun ajaran baru ini, memberikan bantuan bagi mahasiswa kurang mampu lewat jalur beasiswa.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved