News
LPPA Belu Latih Fasilitator Pengasuh Anak Generasi Z dan Alfa, Mereka yang Terkontaminasi Teknologi
Yang dimaksudkan dengan Generasi Z dan Alfa adalah anak-anak yang setelah lahir langsung terkontaminasi teknologi seperti gadget dan internet.
Penulis: Teni Jenahas | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Teni Jenahas
POS KUPANG, COM, ATAMBUA -Lembaga Pengembangan dan Perlindungan Anak (LPPA) Belu mitra Childfund meneggelar pelatihan fasilitator pengasuh anak 4.0 atau yang dikenal dengan sebutan generasi Z dan Alfa.
Yang dimaksudkan dengan Generasi Z dan Alfa adalah anak-anak yang setelah lahir langsung terkontaminasi teknologi seperti gadget dan internet.
Pelatihan berlangsung tiga hari terhitung, Selasa (23/6) di Aula Hotel Matahari Atambua.
Penanggung Jawab LPPA Mitra Childfund, Christiani Natalia Banik, S.Psi, Selasa (23/6), mengakui LPPA Mitra Childfund melaksanakan Training Of Fasilitator (TOF) Pengasuhan 4.0 mengusung tema, "Didiklah Anak Sesuai Dengan Jamannya bukan Sesuai Jamanmu".
Pelatihan, diakuinya,i diikuti 15 peserta utusan orang muda, OMK Katedral Atambua, pemuda Kristen, aktivis, dan pendamping PKH. Jumlah peserta laki-laki dan perempuan juga berimbang.
Sedangkan fasilitator sebanyak lima orang, yakni Ita Tallo, Rita Doko, Serli Aplunggi dan Oca Seran.
Christiani menyebut tujuan pelatihan agar peserta memahami generasi Z dan generasi Alfa. Memahami karakter anak serta cara mengasuhnya.
"Menjadi orangtua dari generasi Alfa bukan hal yang mudah. Orangtua juga harus memberikan bekal sejak dini pada generasi ini untuk menghadapi tantangan di masa depan," ungkapnya.
Christiani menyebut pola pelatihan tidak terpaku pada paparan materi tetapi diberengi diskusi dan drama-drama tentang pola pengasuhan anak 4.0 yang dialami peserta di lingkungan sekitarnya.
Peserta dibekali materi seperti cara memahami generasi Z dan generasi Alfa. Cara komunikasi efektif dengan anak dan kesejahteraan mental.
Kesejahteraan mental yang dimaksudkan seperti mengontrol emosi, tidak stress, mengendalikan kemarahan, berpikir positif dan lebih rileks dalam mengasuh anak.
Pasalnya, orangtua yang kurang bagus dari sisi kesejahteraan mental bisa mempengaruhi pola pengasuhan anak generasi Z dan Alfa.