John Kei Membunuh Sejak Berusia 22 Tahun, Ketika Keponakan Nus Kei Itu Jadi Satpam di Jakarta
Tapi masih penasaran, balik lagi ambil golok, niat saya tadinya, enggak mau bunuh cuma kasih besutan, ternyata di luar dugaan, parang kena lehernya.
John Kei meninggalkan kampung halaman pertama kalinya untuk tujuan Surabaya, Jawa Timur.
Kala itu, ia meninggalkan kampung halaman dengan usianya yang masih 18 tahun.
Sesampainya di Surabaya, John Kei tinggal bersama saudaranya selama kurang lebih tiga bulan.
Karena ketidakcocokan dengan saudaranya itu, John Kei pun memilih untuk hidup di jalanan.
Setelah di Surabaya, ia akhirnya memutuskan untuk hijrah ke Jakarta.
Di Jakarta, John Kei sempat bekerja sebagai security di salah satu hostel dan kafe di Jalan Jaksa.
Namanya mulai dikenal setelah menjadi ketua organisasi Angkatan Muda Kei (AMKEI).
Ia dan kelompoknya bergerak dalam bisnis jasa pengamanan yang sukses dan memiliki banyak klien.
Masuk Nusakambangan hingga mengaku tobat
Nama John Kei memang tak asing dalam dunia kriminalitas di Indonesia.
Ia tercatat pernah terlibat dalam beberapa kasus pembunuhan dan dikenal sebagai mafia.
Bahkan, nama John Kei sempat disandingkan dengan mafia-mafia di Italia serta diberikan gelar "Godfather of Jakarta".
Alasannya, ia mampu berbisnis layaknya mafia, tetapi jarang tersentuh aparat kepolisian.
Terakhir kali John Kei dipenjara disebabkan kasus pembunuhan berencana Tan Harry Tantono alias Ayung.

• Fantastis! Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar Rencanakan Pernikahan di GBK, Berbiaya Rp 25 Miliar
• Kesal Ditiru Gilang Dirga, Ahok, Suami Puput Nastiti Dewi Bereaksi: Berani-Beraninya Ini Anak
• Pria Ini Nekat Nikahi 2 Gadis Sekaligus, Padahal 2 Istrinya Masih HubunganKeluarga, Caranya pun Unik
Nyawa Ayung dihabisi di sebuah kamar hotel 2701 di kamar Swiss-Belhotel, Sawah Besar pada 27 Januari 2012 lalu.
Pada 27 Desember 2012, PN Jakpus menjatuhkan hukuman 12 tahun penjara kepada John Kei.
Mahkamah Agung (MA) kemudian memperberat hukumannya menjadi 16 tahun penjara.
Pada 2 Maret 2014, John dipindahkan ke Lapas Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah.
Ia bahkan sempat ditempatkan Lapas High Risk Nusakambangan selama satu bulan lebih.
John Kei mengaku menghabiskan masa-masa tersebut dengan membaca dan beribadah.
"Saya dulu tidak pernah ada waktu untuk ibadah. Tapi Nusakambangan membawa Tuhan hadir di diri saya," kata John Kei dalam program Kick Andy.
Ia pun mengaku menyesal dengan perbuatannya dan ingin menghapus masa lalunya tersebut.
Dirinya juga ingin mendekatkan diri pada Tuhan dan meminta bantuan dari Tuhan agar mampu bertahan di masa hukumannya.
"Kalau saya mati, saya mau masuk surga. Bukan masuk neraka kerena bunuh diri," katanya.
John bahkan sempat menjadi pengkhotbah dan memberikan pencerahan bagi narapidana lainnya.
Ia menghirup udara bebas pada Kamis (26/12/2019) setelah mendapatkan pembebasan bersyarat
Artikel ini telah tayang di tribunmanado.co.id dengan judul KISAH John Kei Pertama Kali Membunuh di Usia 22, Berawal dari Dipukul dari Belakang, https://manado.tribunnews.com/2020/06/24/kisah-john-kei-perta ma-kali-membunuh-di-usia-22-berawal-dari-dipukul-dari-belaka ng?page=all