Tentara Indonesia Tewas Diserang Milisi di Kongo,Pelaku Diduga Milisi ADF yangSudah Bunuh 500 Orang
Namun kali ini ini, Kabar duka dari prajurit Indonesia yang bertugas di RD (Republik Demokratik) Kongo. Seorang tentara Indonesia tergabung dalam angg
Tentara Indonesia Tewas Diserang Milisi di Kongo, Pelaku Diduga Milisi ADF yang Sudah Membunuh 500 Orang
POS KUPANG.COM -- Indonesia secara rutin mengirimkan pasukan Garuda sebagai bagian dari Pasukan PBB ke daerah-daerah konflik di seluruh dunia
Dirilis dari wikipedia, Kontingen Garuda I dikirim pada 8 Januari 1957 ke Mesir. Kontingen Garuda Indonesia I terdiri dari gabungan personel dari Resimen Infanteri-15 Tentara Territorium (TT) IV/Diponegoro, serta 1 kompi dari Resimen Infanteri-18 TT V/Brawijaya di Malang.
Kontingen ini dipimpin oleh Letnan Kolonel Infanteri Hartoyo yang kemudian digantikan oleh Letnan Kolonel Infanteri Suadi Suromihardjo, sedangkan wakilnya Mayor Infanteri Soediono Suryantoro.
Kontingen Indonesia berangkat tanggal 8 Januari 1957 dengan pesawat C-124 Globe Master dari Angkatan Udara Amerika Serikat menuju Beirut, ibu kota Libanon.
Dari Beirut pasukan dibagi dua, sebagian menuju ke Abu Suweir dan sebagian ke Al Sandhira. Selanjutnya pasukan di El Sandhira dipindahkan ke Gaza , daerah perbatasan Mesir dan Israel, sedangkan kelompok Komando berada di Rafah.
Kontingen ini mengakhiri masa tugasnya pada tanggal 29 September 1957. Kontingen Garuda I berkekuatan 559 pasukan.
• Fakta BaruVirus Corona,Banyak Pria yang Meninggal Karena Covid-19 DibandingWanita,Peneliti Ungkapini
• Ikut Demo Ahok, Zumi Zola Kini yang Kini Masih Dipenjara Kasus Korupsi Digugat Cerai Istri
• Marion Jola Pamer Tubuh Seksi, Berani Tampil Busana Dada Tranparan, Gaya Eksotis Curi Perhatian
Selama menjalankan tugas internasional, pasukan Garuda Indonesia selalu mendapat tempat di hari masyarakat setempat dan selalu mengakhir tugas dengan sukses
Namun kali ini ini, Kabar duka dari prajurit Indonesia yang bertugas di RD (Republik Demokratik) Kongo. Seorang tentara Indonesia tergabung dalam anggota pasukan perdamaian PBB di Kongo dilaporkan tewas.
Seorang tentara Indonesia tersebut gugur setelah patrolinya diserang oleh milisi pada Senin malam waktu setempat (22/6/2020) di dekat Beni, kota di Provinsi Kivu Utara. Belum ada penjelasan identitas tentara Indonesia yang tewas tersebut.

Yang jelas, kabar tersebut disampaikan Sy Koumbo, perwira komunikasi Misi Stabilisasi PBB untuk RD Kongo (Monusco), seperti dilaporkan AFP Selasa (23/6/2020).
"Satu anggota Helm Biru (pasukan perdamaian PBB) gugur dan satunya terluka namun tidak serius. Saat ini kondisinya stabil," jelas Koumbo.
Dalam rilis resminya, Kepala Monusco Leila Zerrougui mengecam serangan itu, dan menduga pelakunya adalah Pasukan Aliansi Demokratik ( ADF ).
Mereka ADF merupakan kelompok bersenjata yang terkenal mempunyai reputasi buruk, dan beroperasi di kawasan timur negara yang dulunya bernama Zaire tersebut.
Zerrougui menerangkan, prajurit Indonesia itu bertugas dalam proyek untuk membangun jembatan yang berada di kawasan Hululu.
Mereka ADF merupakan pergerakan yang awalnya berasal dari Uganda pada 1990-an silam, dan menentang pemerintahan Presiden Yoweri Museveni
Pada 1995, mereka pindah dan bermarkas di Kongo, meski diyakini mereka tidak melancarkan serangan ke Uganda selama bertahun-tahun.
Berdasarkan data dari PBB, 500 orang tewas karena aksi mereka sejak akhir Oktober 2019, ketika militer RD Kongo melaksanakan operasi.
ADF diketahui membunuh 15 pasukan perdamaian PBB dekat perbatasan Uganda pada Desember 2017, dan membunuh tujuh lainnya dalam penyergapan Desember 2018.*
Sebagian artikel ini sidah tayangdi Kontan.co.id dengan judul: Satu tentara Indonesia yang bertugas di Kongo gugur karena serangan milisi https://internasional.kontan.co.id/news/satu-tentara-indonesia-yang-bertugas-di-kongo-gugur-karena-serangan-milisi