Begini Perkembangan Kasus ISPA di Puskesmas Oesapa
kasus ISPA sendiri setiap tahunnya meningkat pada bulan Januari dan Februari. Pada umumnya penderita ISPA didominasi oleh anak-anak.

Begini Perkembangan Kasus ISPA di Puskesmas Oesapa
POS-KUPANG. COM|KUPANG-- Kasus ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) yang ditangani Puskesmas Oesapa, Kota Kupang, akhir-akhir ini, menurun drastis.
Hal ini dikatakan pengelolah ISPA Puskesmas Oesapa, Agnes Benga Lasan, kepada POS-KUPANG. COM, Selasa, 23/06/2020.
Menurutnya, kasus ISPA sendiri setiap tahunnya meningkat pada bulan Januari dan Februari. Pada umumnya penderita ISPA didominasi oleh anak-anak.
"jadi ISPA menyerang dari hidung hingga paru-paru." ungkapnya
Pada bulan Maret, jumlah kasus ISPA perlahan mulai menurun. Kemudian jumlah kasus menurun drastis sejak bulan April hingga Mei.
Dikatakan Agnes, penanganan bagi penderita ISPA, untuk klasifikasi anak-anak di bawah 5 tahun, dilaksanakan sesuai dengan pedoman MTBS (Manajemen Terpadu Balita Sakit).
Bagi orang dewasa, ia mengatakan bahwa, Puskesmas Oesapa, selalu melakukan penyuluhan satu kali setiap bulan.
"Kami selalu menganjurkan kepada semua penderita ISPA, harus mengenakan masker. Bagi orang yang tidak mengenakan masker, ketika batuk atau bersin harus menutup mulut dan hidung menggunakan tisu."jelasnya
Ia menambahkan, sejauh ini tidak ada angka kematian kasus ISPA di kelurahan Oesapa. Penyebab angka kematian bagi penderita ISPA adalah pneumonia.
Dia mengatakan, ada penderita pneumonia di Kelurahan Oesapa namun terkategori pneumonia ringan.
• BPJamsostek Ende Serahkan Bantuan APD Kepada Pemkab Ngada
• Satu Minggu Layanan Tatap Muka Dibuka,74,95% WP KPP Pratama Kupang Tetap Gunakan Layanan Online
• Sidak Ke Gudang Dinsos dan Dispora, Pansus LKPJ Temukan Barang Bantuan 2017-2019 Belum Diserahkan
• Yuni shara Dihujat Habis-habisan UsaiSindir Ashanty,Kakak Krisdayanti Kirim Bingkisanke Istri Anang
Kepada warga yang mengalami batuk pilek, Kata Agnes, segera ke puskesmas. Warga dilarang membeli obat sendiri di apotik, apalagi obat antibiotika. Karena obat antibiotika sangat berbahaya, ketika diminum tidak sesuai manfaatnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Oncy Rebon)