BNN Kota Kupang

VIDEO Pengamanan Anggota DPRD TTU & Teman Perempuannya di Hotel oleh BNN Kota Kupang

VIDEO Pengamanan Anggota DPRD TTU & Teman Perempuannya di Hotel oleh BNN Kota Kupang

"Masyarakat Kota Kupang agar tetap waspada, tetap di rumah menjalankan new normal sesuai anjuran dari Pemerintah terkait covid-19 dan agar betul-betul aman dan tidak memakai narkotika," kata Lino Do R Pereira.

Menyongsong hari Narkotika Nasional 26 Juni 2020, Lino R Pereira secara khusus menghimbau kepada generasi muda untuk terus menjalankan kehidupan dengan baik.

"Lakukanlah kegiatan positif, kreatif, jaga kesehatan, terus belajar agar bisa meraih cita-cita dan masa depan yang baik," kata Lino Do R Pereira. (pos-kupang.com, novemy leo)

Urine Oknum DPRD TTU & Kenalan Wanita, AHP Mengandung Methamfitamine, Apa itu?

Hasil tes Urine Oknum DPRD TTU & Kenalan Wanita, AHP Mengandung Methamfitamina, positif Sabu.

Apakah Metamfetamina?

Dilansir Pos-Kupang.com dari laman wikipedia,indonesia, Metamfetamina (metilamfetamina atau desoksiefedrin), disingkat met, dan dikenal di Indonesia sebagai sabu-sabu, adalah obat psikostimulansia dan simpatomimetik.

Obat ini dipergunakan untuk kasus parah gangguan hiperaktivitas kekurangan perhatian atau narkolepsi dengan nama dagang Desoxyn, tetapi juga disalahgunakan sebagai narkotika.

"Crystal meth" adalah bentuk kristal dari metamfetamina yang dapat dihisap lewat pipa.

Sejarah

Penemuan metamfetamina berawal pada tahun 1871, ketika seorang ahli farmasi Jepang bernama Nagai Nagayoshi yang sedang melakukan riset di Universitas Humboldt, Berlin. Nagoyashi berhasil mengisolasi senyawa efedrina yang berfungsi sebagai stimulan dari tumbuhan Cina, Ephedra sinica.

Awalnya efedrina diharpkan dapat membantu penderita asma, tetapi perusahaan Jerman, Merck, menolak untuk memproduksi obat tersebut karena efeknya yang tidak jauh berbeda dengan adrenalin.

Hal ini memicu Nagayoshi untuk meningkatkan efek efedrina dan mengembangkannya menjadi metamfetamina.

Tapi, Nagoyashi belum dapat menemukan aplikasi praktis metamfetamina dan obat ini akhirnya sempat dilupakan.

Pada tahun 1919, seorang ahli kimia Jepang lainnya yang menuntut ilmu di Berlin, Akira Ogata, berhasil menemukan proses yang lebih mudah dan cepat untuk memproduksi kristal metamfetamina.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved