Breaking News

News

Tidak Kebagian BLT Dana Desa, Warga Raporendu Menangis di Kantor Desa, Ratna: Kami Sangat Menderita

Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tahap satu di Desa Raporendu, Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende diwarnai isak tangis

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Benny Dasman
zoom-inlihat foto Tidak Kebagian BLT Dana Desa, Warga Raporendu Menangis di Kantor Desa, Ratna: Kami Sangat Menderita
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Warga Desa Raporendu Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende saat menghadiri pembagian BLT Dana Desa di Kantor Desa Raporendu, Jumat (19/6/2020).

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oris Goti

POS KUPANG, COM, ENDE - Penyaluran Bantuan Langsung Tunai (BLT) Dana Desa tahap satu di Desa Raporendu, Kecamatan Nangapanda Kabupaten Ende diwarnai isak tangis beberapa warga yang tak kebagian BLT.

Ratusan warga yang tidak dapat BLT ikut hadir dalam pembagian BLT di Kantor Desa Raporendu, Jumat (19/6).

Mereka mengaku kecewa lantaran Desa Raporendu paling terdampak secara sosial-ekonomi karena zona merah Covid-19 dan paling banyak pasien Covid-19 di Kabupaten Ende, tetapi tidak mendapat BLT.

Salah seorang warga, Ratna Ebas dan beberapa warga lainnya menangis karena tidak dapat BLT. Mereka menangis karena selama Pancemi Covid-19 mereka sangat menderita secara ekonomi dan sosial.

"Kami ini, zona merah Covid-19. Mau jual kain tenun atau ikan segar di pasar orang menghindar, jijik dan takut lihat kami, karena mereka bilang kami dari daerah zona merah," ungkap Ratna Ebas sembari mengusap air matanya.

Janda dua anak, Nunung Hamid, mengaku dirinya tidak pernah mendapat bantuan apa pun dari pemerintah selama pandemi Covid-19.

"Saya ini tidak punya uang untuk membiayai anak saya yang mau masuk SMP. Seorang anak lagi, masih kelas lima SD. Saya beban sekali. PHK tidak dapat, bantuan sosial dari Kementerian tidak dapat dan sekarang BLT juga tidak dapat," ungkap Nunung.

Menurutnya, selama ini ia berdagang di Nagekeo, Kabupaten tetangga untuk membiayai hidup keluarga. Namun, pasca ada virus Corona dia terpaksa berhenti berdagang.

"Sekarang katanya sudah new normal, tetap saja kami mau ke sana orang belum bisa terima, karena kami dari Raporendu atau wilayah zona merah," ungkapnya.

Suasana sempat memanas ketika puluhan warga lain yang tak dapat BLT melakukan protes kepada aparat desa dan Sekretaris Camat Nangapanda Irwan Nuah yang hadir dalam kegiatan pembagian BLT tersebut.

Irwan Nuah berdiri dari tempat duduknya meminta warga agar tenang. "Tolong kita semua tenang dulu, kami jelaskan. Saya mohon tenang supaya dengarkan dulu penjelasan," pinta Irwan.

Dia mengatakan, data penerima BLT Dana Desa yang diajukan Desa Raporendu berjumlah 269 KK, namun yang terakomodir menerima BLT hanya 86 orang, sementara 183 KK tidak dapat.

Menurutnya, pihaknya sudah menyampaikan bahwa ada warga yang tidak terima BLT kepada Dinas Sosial Kabupaten Ende.

"Dari penjelasan Kadis Sosial, 183 orang ini diakomodir melalui program jaringan pengaman Covid-19 Pemprov NTT. Nah, data nama-nama itu sudah kita kirim," ungkapnya.

Mendengar penjelasan Irwan Nuah, warga sontak berteriak "Kalau begitu, tolong sampaikan ke Bapak Gubernur NTT segera salurkan dana bantuan itu (JPS).

Bapak Gubernur NTT tolong kami, kalau ada dana bantuan dari provinsi, agar segera disalurkan. Hidup kami sangat susah gara- gara Covid-19," ungkap Yosefa Renggo saat ditemui Pos Kupang usai kegiatan berlangsung. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved