SMAK Giovanni Kupang Terima 320 PPDB Tahun Pelajaran 2020/2021
SMAK Giovanni Kupang, sesuai kuota akan menerima 320 Peserta didik baru untuk tahun pelajaran 2020/2021
POS-KUPANG.COM | KUPANG - Lembaga pendidikan SMAK Giovanni Kupang, sesuai kuota akan menerima 320 Peserta didik baru untuk tahun pelajaran 2020/2021 dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 12 untuk tiga jurusan.
" Tahun pelajaran 2020/2021 ini SMA K Giovani Kupang sesuai dengan kuota SMAK Giovani Kupang akan menerima calon peserta didik baru sebanyak 320 orang dengan jumlah rombongan belajar sebanyak 12 rombongan belajar untuk jurusan bahasa, MIPA, dan IPS,"
Demikian disampaikan Kepala SMA K Giovani Kupang, Drs. RD. Stefanus Mau, Pr, Sabtu (20/6/2020) di ruang kerjanya.
• Sekolah Lapangan Kelor Pertama di NTT Dibangun
Penerimaan/pendaftaran Peserta Didik Baru Tahun ajaran 2020/2021, kata RD. Stefanus, dengan mengusung tagline: " Giovani SMA Bermutu dan Terpercaya Untuk Semua." Tagline tahun ajaran 2020/2021 ini, mengacu pada prinsip yang diemban sekolah ini yakni: cinta ( Love), pelayanan ( Service) dan ketaatan (Obedience) sebagaimana ditegaskan oleh para pendiri sekolah, sehingga lembaga pendidikan ini berusaha untuk memberikan pelayanan, proses pendidikan dan pembinaan kepada peserta didik yang dipercayakan oleh para orang tua pada lembaga ini.
• Mengurai Kisah Meninggalnya Bayi Alexi di RSUD Ben Mboy Ruteng: Engelbertus Kehilangan Putra Pertama
Dikatakan RD. Stefanus Mau, Penerimaan/ Pendaftaran Peserta Didik Baru ( PPDB) di SMA K Giovani Kupang telah dibuka sejak tanggal 31 Mei dan akan berakhir pada tanggal 23 Juni.
Meskipun akan berakhir pada tanggal 23 Juni, terang RD. Stefanus, tetapi tidak tertutup kemungkinan bagi anak-anak yang terlambat mendaftar.
Adapun serangkaian kegiatan yang akan dilalui oleh para peserta didik baru yang telah mendaftar di SMA K Giovani Kupang antara lain: Verifikasi dokumen, Wawancara, Tes Potensi Akademik dan Tes Psikologi.
Pertama, verifikasi dokumen. Proses pelaksanaan verifikasi dokumen para peserta didik baru, terang RD. Stefanus, akan dilaksanakan pada Senin (22/6/2020) oleh panitia.
Kedua, Melakukan wawancara bagi para peserta Didik Baru.
Dijelaskan RD. Stefanus Mau, ada 5 poin yang menjadi tujuan dari Wawancara bagi para peserta didik baru yakni:
1. Untuk mengetahui motivasi calon peserta didik baru memilih SMA K Giovani Kupang.
2. Menggali motivasi dan cita-cita anak itu sendiri sekaligus memberikan penyadaran bagi siswa itu sendiri maupun orang tua.
3. Penetapan keuangan. Penetapan yang dimaksud di sini artinya wawancara untuk menetapkan keuangan. Tetapi, lebih berkaitan dengan jalur prestasi dan juga keadaan ekonomi dari para orang tua.
" Memang kita menyiapkan tiga kategori. Kategori 1, 2 dan 3. Penetapan itu tergantung pada saat wawancara," terangnya.
4. Untuk mengetahui secara lebih mendalam apa yang dicita-citakan siswa/i yang bersangkutan selama di SMA K Giovani dan juga apa harapannya untuk lembaga ini dalam proses pembelajaran dan pembinaan selama 3 tahun.
5. Untuk mengetahui apa target yang hendak dicapai oleh siswa-siswi yang bersangkutan sejak masuk kelas 10 (X) di SMA K Giovani.
Ketiga, ujar RD. Stefanus, tes potensi akademik dan tes psikologi untuk para peserta didik baru
Dirinya menjelaskan, ada pun tujuan dari Tes akademik dan tes Psikologi mencakup 4 poin yang hendak diketahui pihak sekolah.
1. Untuk mengetahui profil dan kemampuan akademik calon peserta didik baru yang masuk ke SMA K Giovani untuk tahun ajaran 2020/2021.
2. Untuk mengetahui kemampuan dasar siswa itu
3. Untuk kepentingan penjurusan peminatan.
" Dari hasil tes potensi akademik dan tes psikologi, untuk mengarahkan siswa/i memilih secara tepat peminatan atau jurusan; apakah dia MIPA, IPS atau bahasa. Jadi, tes psikologi itu juga mengarahkan kira-kira ke depannya dan masa yang akan datang, dia ( para peserta didik baru) cocoknya bekerja di bidang apa. Apakah di bidang komunikasi, IT, dokter atau bidang sosial, atau bahasa; sehingga dengan tes ini, untuk menetapkan penjurusan atau peminatan karena banyak kali kami berhadapan dengan orang tua selalu memaksa kehendak pada anak bahwa anak harus memilih MIPA, walaupun dia tidak berminat atau mempunyai kemampuan," beber RD. Stef.
" Kadang misalnya di bidang MIPA. Anak boleh punya kemampuan di bidang MIPAnya bagus, tetapi dia tidak berminat untuk belajar MIPA; dia tidak ada niat sama sekali dan mungkin lebih cocok di bidang bahasa atau IPS dan ini seringkali terjadi kontroversi antara kehendak orang tua, kehendak anak dan juga sekolah. Sekolah pasti akan mengarahkan anak sesuai dengan kemampuannya dan juga cita-citanya apa dan itu yang mau kita lakukan dalam kegiatan tes potensi akademik dan tes psikologi," terangnya.
Dikatakan RD Stefanus, kita mengimbau para orang tua agar tidak usah cemas dengan tes akademik atau psikologi, karena tes tersebut bukan untuk menentukan lulus atau tidak lulusnya para peserta didik baru. Tujuan dari tes potensi akademik dan psikologi hanya untuk mengetahui motivasi dan kemampuan dasar anak sehingga para orang tua calon peserta didik baru tidak usah cemas.
" Pasti kami terima, kalau anak itu punya niat yang besar untuk belajar di SMA K Giovani," jelasnya.
4. Urai RD. Stefanus, penetapan jalur prestasi terkait dengan biaya sehingga dalam tes, wawancara, maupun tes psikologis tujuan kami untuk mengarahkan siswa untuk memilih lebih tepat sesuai dengan bakat dan kemampuan.
Sementara itu, Wakil Kepala Bidang Humas SMA K Giovani Kupang, Maria Hebi, mengatakan, sejauh ini calon peserta didik baru yang sudah mendaftar di SMA K Giovani tercatat sebanyak 290 orang dari kuota yang ditargetkan sebanyak 320 peserta didik baru.
" Sehingga masih ada ruang bagi calon siswa-siswi yang ingin belajar di SMA K Giovani; selagi kita belum menutup pendaftaran ini dan kuota belum penuh, kita masih terbuka untuk menerima," terangnya.
Dijelaskan Maria Hebi, ada pun alur dari Penerimaan Peserta Didik Baru ( PPDB) ini antara lain:
Pertama, biaya pendaftaran sebesar Rp 100 ribu di Bank NTT, karena berbasis online.
Kedua, Peserta Didik Baru atau pun orang tua Peserta Didik Baru mengirim foto bukti pembayaran biaya pendaftaran ke admin SMA K Giovani.
Ketiga, Setelah admin SMA K Giovani menerima foto biaya pendaftaran, maka admin SMA K Giovani akan mengirim link formulir untuk diisi.
" Jadi, di dalam formulir peserta didik baru itu ada nilai dan kelengkapan identitas lainnya," pungkasnya.
Setelah para peserta didik baru selesai melakukan pendaftaran dan mengisi formulir.
Selanjutnya, kata Maria Hebi, tanggal 22-24 Juni, panitia akan melakukan verifikasi dokumen.
Pada kegiatan verifikasi ini, urai Maria Hebi, kami akan melihat apakah benar data yang dimasukkan dalam formulir itu sesuai dengan faktanya.
" Kalau sudah cocok, kita akan lanjut ke tahap berikut yaitu wawancara. Satu hari itu kita targetkan kegiatan sampai Wawancara itu dimulai dari pukul 08.00 wita-12.00 siang dan memang kita membatasi jumlah peserta per hari karena kita juga mengikuti protap protokol kesehatan," bebernya.
Dan selanjutnya, ujar Maria, mereka akan istirahat makan siang.
Dikatakan Maria Hebi, dan jam 1 siang. para peserta didik akan mengikuti tes potensi akademik sampai jam 3 sore. Jadi, kurang lebih dalam dari hari kita aka melayani 100 siswa.
" Dari 100 itu kita akan bagi ke dalam 5 unit pelayanan. Jadi, setiap ruang di situ ada verifikator sekalian wawancara, sehingga di dalam satu unit itu kita akan melayani kurang lebih sekitar 20 orang per hari dan kita juga sudah atur durasi waktunya sehingga protap protokol covid-19 ini benar-benar kita jaga," ujarnya.
Selain itu, terang Maria Hebi, kita mengatur waktunya agar tidak banyak yang menumpuk sehingga mereka ( para peserta didik baru) datang pada jam sesuai dengan yang tertera pada website. Jadi di website itu kita sudah atur.
Untuk tes potensi akademik, kata Maria Hebi, kita akan menggunakan ruang kelas.
" Satu ruang kelas akan kita bagi maksimum 20 orang sehingga benar-benar kita atur jaraknya dan juga sistem tes mereka menggunakan sistem online. Jadi, mereka diperbolehkan untuk membawa HP android atau laptop," jelasnya.
Sedangkan verifikasi dokumen, terang Maria Hebi, akan secara langsung ( Offline) karena apa pun kita harus sinkronkan di fisik dengan apa yang mereka isi di dokumen formulir.
" Meskipun verifikasi secara langsung tetapi kita tetap mengikuti protokol kesehatan," pungkasnya. (Laporan Reporter POS KUPANG.COM, VINSEN HULER)