Jusuf Abodalaka : Koperasi yang Manajemennya Kurang Bagus Segera Lakukan Rapat Anggota
semua usaha koperasi yang manajemennya kurang baik untuk segera mengadakan rapat anggota atau rapat luar biasa anggota.

Jusuf Abodalaka : Koperasi Yang Manajemennya Kurang Bagus Segera Lakukan Rapat Anggota
POS-KUPANG.COM | KUPANG -- Dalam situasi pandemi yang mengguncang semua lini bisnis, pengamat koperasi NTT, Jusuf Abodalaka, SE., M.Si., menyarankan untuk semua usaha koperasi yang manajemennya kurang baik untuk segera mengadakan rapat anggota atau rapat luar biasa anggota.
"Mereka (Koperasi) yang manajemennya kurang bagus segera lakukan rapat anggota. Atau rapat luar biasa anggota untuk bisa memutuskan bagaimana menata koperasi lebih baik" katanya pada Sabtu (20/06/2020).
Menurutnya, koperasi yang memiliki struktur organisasi yang kuat, pengelolaan yang bagus dan sudah teruji kemampuannya cenderung bertahan dalam situasi seperti ini.
Dekan Fakuktas Ekonomi Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang ini mengatakan, mereka yang tumbuh 10 atau 20 tahun yang lalu dan berkembang hingga saat ini kemudian memiliki fondasi dasar yang kuat serta manajemen yang kuat, itu yang bertahan.
Sedangkan yang lain (yang tidak kuat) dengan sendirinya pelan - pelan redup mengarah kepada pembubaran.
"Mereka (koperasi yang kuat) melakukan pengelolaan yang baik menempatkan anggota sebagai orang yang harus menjadi pemilik. Sedangkan koperasi yang tidak memiliki struktur organisasi dan pengelolaan yang baik dia akan perlahan - lahan menuju kematian" ujarnya berseloroh.
"Di Kota Kupang sendiri banyak koperasi - koperasi kecil dan koperasi harian yang masih berjalan. Yang besar kayak Adiguna, Koperasi Serba Usaha (KSU) juga tetap berjalan" tambahnya.
Ia mengatakan, koperasi yang bertahan di situasi pandemik ini adalah koperasi kredit atau Koperasi Simpan Pinjam (KSP).
"KSP cenderung bertahan sedangkan KSU cenderung mengarah ke penutupan atau katakan bubar lah" katanya.
"Apalagi mereka koperasi kecil - kecil rata - rata mereka tidak pernah tertib Rapat Anggota Tahunan (RAT) dan karena organisasinya juga masih dikelola oleh satu dua orang" lanjutnya.
"Koperasi ini kan juga bisnis jadi harus bisa dikelola secara baik. Jika dikelola secara baik dia akan menjadi lebih kuat" tambahnya lagi.
Jusuf mengatakan, untuk bisa bertahan sekarang adalah koperasi yang memiliki pondasi pengelolaan yang baik, manajemen usaha yang baik, baik dari segi pengelolaan sumber daya, pengelolaan keuangan maupun pengelolaan administrasinya.
"Nah itu yang bertahap. Dan yang bertahan adalah koperasi simpan pinjam" ujarnya.
Selain itu, Dinas Koperasi dan UMKM juga harus memantau, menghidupkan dan menggerakkan koperasi.
"Dalam situasi ini dinas terkait tidak boleh diam juga. Harus pantau koperasi ini kenapa dia begini. Jadi fungsi pembinaan dari dinas juga mesti ada" jelasnya.
Pembinaan tersebut, kata Jusuf, bisa dilakukan secara internal oleh koperasi sendiri kalau strukturnya kuat.
"Pembinaan di luar itu dilakukan oleh dinas - dinas terkait. Dinas yang paling dekat kan Dinas Koperasi dan UMKM atau Dinas Perindustrian dan Perdagangan yang memberikan teguran kepada mereka.
Fungsi pembinaan ini harusnya ada dalam suasana pandemik seperti ini, dinas juga harus memastikan koperasi ini RAT atau tidak" urainya.
Aturannya RAT dilakukan pada bulan Februari dan Maret sehingga kalau koperasi tidak menyelenggarakan RAT pada bulan tersebut, dinas harus mengingatkan karena dalam RAT itulah semua laporan pertanggungjawaban disampaikan kepada anggota.
• Sempat Viral, Perawat Kenakan Lingerie ibalik APD Tipis Tembusdan Pandang Kini Menjadi Model, Info
• Misa Minggu ke 12 di Gereja Sanjose Bajawa, Pater Remi: Jadilah Umat yang Percaya dan Bijaksana !
• Begini Alasanya Tak Semua Wanita Hamil Bisa Melahirkan Norma
• 8 Mitos Tentang Perawatan Bayi Baru Lahir dan Fakta yang Harus Diketahui Moms
"Dan itu salah satu indikasi bahwa koperasi itu sehat. Kalau sudah tidak ada RAT lagi tidak ada rapat - rapat rutin bulanan itu manajemennya tidak bagus. Dan manajemen yang tidak bagus dalam situasi pandemik pasti akan mengarah ke penutupan" tutupnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Ella Uzu Rasi)