News
Astaga, Warga Jawa Tengah Ini Mencabut Nyawanya di Pohon Kakao di Maumere, Simak Kronologinya
Hadi Sodikin (41) menemui ajalnya di Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.
Penulis: Eugenius Moa | Editor: Benny Dasman
Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Egy Moa
POS KUPANG, COM, MAUMERE -Hadi Sodikin (41) menemui ajalnya di Rotat, Desa Ladogahar, Kecamatan Nita, Kabupaten Sikka.
Warga RT 02 RW 02 Kepandean Kecamatan
Dukuh Turi, Kabupaten Tegal, Provinsi Jawa Tengah itu tewas gantung diri di pohon kakao, Kamis (18/6) pukul 04.50 Wita.
Korban ditemukan sudah tak bernyawa. Lehernya terlilit tali. Tubuhnya tergantung pada tali yang salah satu ujungnya diikat pada dahan kakao di kebun milik Saulus Laki, warga Dusun Rotat, Desa Ladogahar.
Hadi memakai kaos tanpa kerah warna merah, dibalut jaket hitam serta celana panjang yang telah kusam. Kedua kakinya memakai sandal hitam.
Rekan korban, Trio Sutrisno menuturkan, pada Rabu (17/6) malam, ia bersama Hadi dan Janwara tidur di Rotat. Ketiganya tidur barengan sekitar pukul 23.30 Wita.
"Tidak ada perasaan apapun dalam benak saya akan terjadi sesuatu," ujar Sutrisno ketika ditemui, Kamis pagi.
Beberapa saat kemudian, Hadi bangun dan keluar kamar hendak buang air. Meski sudah lama, Hadi tak kunjung masuk kamar. Sutrisno kemudian bangun dan mencari Hadi. Ia melihat Hadi berdiri di depan pintu.
"Pada pukul 04.00 Wita, kemungkinan dia keluar lagi. Saya sangat lelap dan tidak sadar dia keluar. Karena Hadi tidak ada, saya bangunkan Janwara sama-sama mencari keliling dan menemukannya tergantung di pohon kakao. Kami berdua kaget sekali temukan dia tergantung," ujar Sutrisno.
Sutrisno kemudian menyampaikan kepada warga sekitar. Selanjutnya dilaporkan ke Polsek Nita.
Menurut Sutrisno, Hadi datang dari Jawa sekitar bulan Maret 2020. Sementara keberadaannya di Rotat baru dua hari.
"Dia dari Jawa tiga bulan yang lalu bekerja buruh bangunan. Tiga hari yang lalu datang ke sini (Rotat) mau kerja perbaiki plafon di Kantor Pusat Pintu Air Rotat," terang Sutrisno.
Ia menduga Hadi depresi. Namun Sutrisno belum mengetahui masalah yang memicu Hadi bunuh diri.
Kapolres Sikka AKBP Sajimin, SIK, MH melalui Kasubag Humas Iptu Petrus Kanisius menjelaskan, selama berada di Rotat, Hadi selalu merasa ketakutan berlebihan.
"Koban cerita kepada temannya, Trio Sutrisno bahwa ia merasa ketakutan yang berlebihan. Korban juga takut bertemu orang lain," kata Kanisius ketika dikonfirmasi di Maumere, Kamis siang.
Kanisius membenarkan korban baru dua hari berada di Rotat. Sebelumnya, Hadi berada di Lokaria membangun Kantor Pintu Cabang Pintu Air.
Tim identifikasi Polres Sikka berada di tempat kejadian perkara (TKP). Selain olah TKP, penyidik juga mengumpul keterangan dari warga, termasuk rekan kerja korban. Sementara jasad korban telah diturunkan dan dibawa ke RSUD dr TC Hillers Maumere untuk divisum. *