India vs China
Semakin Memanas, China dan India di Ambang Perang, Negara Mana Paling Kuat?
Konflik diperbatasan China dan India semakin memanas dan di ambang perang. Berikut daftar perbandingan kekuatan militer dua negara. Siapa paling kuat?
Semakin Memanas, China dan India di Ambang Perang, Negara Mana Paling Kuat?
POS-KUPANG.COM - China dan India kini di ambang perang. Hubungan kedua negara semakin memanas pasca tewasnya 20 tentara India dalam bentrokan pada awal pekan ini.
Situasi di perbatasan kedua negara memang sudah memburuk sejak beberapa minggu terakhir. Kondisi ini memicu kemarahan Pemimpin India.
Setelah bentrokan yang menewaskan seorang kolonel India, Perdana Menteri Narendra Modi memerintahkan angkatan bersenjata India untuk melakukan perekrutan darurat guna menambah cadangan perangnya.
• Laut China Selatan Bergejolak, Moncong Senjata Kapal Tempur AS dan Tiongkok Sudah Saling Berhadapan
Defence News mengutip Economic Times melaporkan Pemerintahan Modi sudah meminta Kepala Staf Pertahanan India, Jenderal Bipin Rawat, untuk berkoordinasi dengan tiga angkatan untuk memprioritaskan perekrutan jika perlu.
Mereka yang akrab dengan masalah tersebut mengatakan kepada Economic Times bahwa Angkatan Laut India juga telah mendapat lampu hijau untuk mengerahkan kapal perang di dekat Selat Malaka.
Bahkan, kalau perlu mereka akan menempatkan kapal perang di tempat lain di kawasan Indo-Pasifik. Mesin perang Angkatan Udara India termasuk pesawat tempur juga telah bergeser ke lokasi yang dekat dengan perbatasan China.
Melansir media China, Global Times, sebelum bentrokan berdarah itu pecah, ditempatkan meriam howitzer paling canggih di kendaraan militer, PCL-181 di wilayah perbatasan. Selain itu, mengirim tank Tipe 15 ke daerah itu.
Komando Militer Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) Tibet juga melakukan latihan infiltrasi ke garis musuh, operasi manuver skala besar yang melibatkan ribuan pasukan terjun payung plus kendaraan lapis baja yang datang dari China Tengah.
• China dan India Mulai Perang di Perbatasan, AS Laporkan 35 Tentara China Tewas
Lalu, militer mana yang paling kuat, India atau China?
Berikut kekuatan militer China mengutip situs Armed Forces:
Anggaran pertahanan India dan China (Armed Forces/Kontan)
Angkatan Darat
Angkatan Darat India dan China
Angkatan Darat India dan China (Armed Forces/Kontan)
Angkatan Laut
Angkatan Laut India dan China (Armed Forces/Kontan)
Angkatan Udara
Angkatan Udara India dan China
Angkatan Udara India dan China (Armed Forces/Kontan)
Hulu ledak nuklir
Hulu ledak nuklir India dan China (Armed Forces/Kontan)
35 Tentara China Disebutkan Tewas Lawan India, Intelijen AS: 'China Enggan Mengakuinya, karena Malu'
Konflik antara India dan China kembali memercik setelah diperkirakan sebanyak 20 tentara India tewas dalam bentrok dengan tentara China di perbatasan.
Saat ini India sudah mengkonfirmasi ada tentaranya yang tewas akibat konflik di wilayah perbatasan, China hingga kini belum mengumumkan jumlah korban.
Namun demikian, menurut intelijen Amerika Serikat (AS), setidaknya ada 35 tentara China tewas akibat pertempuran tanpa senjata di wilayah Himalaya Barat.
Perbatasan China dan India (AFP via BBC)
Mengutip pemberitaan US News, sumber intelijen AS menyebutkan China tidak mengumumkan korban itu karena menganggap korban di antara pasukan mereka sebagai penghinaan bagi angkatan bersenjatanya.
Dan mereka belum mengkonfirmasi jumlah tersebut karena takut akan membuat musuh lain semakin berani menurut analisa sumber itu.
Sebelumya India mengkonformasi ada 20 tentara mereka yang tewas akibat perang tanpa senjata api ini.
Kebanyakan yang meninggal akibat luka terkena batu dan pisau.
• Kapal Induk Amerika &China; Masuk Jarak Tembak di LCS, Bahkan Hanya 100 Meter, Siapa Tembak Duluan?
China dan India belakangan memang sedang dilanda konflik akibat berebut wilayah perbatasan di Himalaya Barat.
Parade kekuatan militer China. (alwaght.com)
Kedua tentara bertempur sengit di Lembah Galwan, Ladakh, daerah yang disengketakan di wilayah Kashmir.
Kedua negara berdebat selama beberapa dekade atas wilayah di dataran tinggi yang sebagian besar wilayah tidak berpenghuni.
Tentara kedua negara berhadap-hadapan di banyak titik di sepanjang perbatasan bersama sekitar 3.440 km (2.100 mil).
Konfrontasi pada hari Senin lalu itu terjadi setelah ketegangan meletus dalam beberapa bulan terakhir setelah India membangun jalan baru di Ladakh, di sepanjang Garis Kontrol Aktual yang memisahkan kedua pihak.
Hal itu membuat marah China, yang mengerahkan pasukan dan membangun infrastruktur sendiri di wilayah yang disengketakan.
Kondisi ini membuat tentara kedua negara semakin berdekatan dan meningkatkan risiko bentrokan.
Kedua negara menganggap wilayah perbatasan itu penting secara strategis, ekonomi dan militer.
• KRONOLOGI dan Detik-detik Bentrokan Tentara India dan China di Perbatasan, 20 Tentara India Tewas
Pertempuran Galwan
Tentara India telah mengkonfirmasi bahwa 20 prajuritnya tewas dalam bentrokan dengan pasukan China di sepanjang perbatasan China-India pada Senin (15/6/2020) malam.
"Tujuh belas tentara India yang terluka kritis di garis tugas di lokasi kebuntuan dan terkena suhu di bawah nol di daerah dataran tinggi telah menyerah pada cedera mereka, sehingga jumlah yang tewas dalam pertempuran tersebut menjadi 20," sebuah sumber yang merupakan seorang tentara mengatakan dalam sebuah pernyataan Selasa (16/5/2020) malam seperti dilansir oleh South China Morning Post.
Sumber tersebut menambahkan, kedua belah pihak telah melepaskan diri dari daerah Galwan, lokasi pertempuran.
Kematian tersebut merupakan kematian pertama dalam empat dasawarsa terakhir akibat konflik yang membara di sepanjang 3.488 km perbatasan yang tidak ditandai antara negara tetangga yang bersenjatakan nuklir, yang dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual (LAC).
Sementara itu, media India juga melaporkan bahwa ada tentara China yang juga tewas dalam peridtiwa tersebut.
Meski begitu, pemerintah China tidak mengkonfrimasi hal tersebut dan menyalahkan India atas insiden tersebut.
Zhang Shuli, juru bicara Komando Teater Barat Tiongkok, yang mengawasi wilayah paling barat negara itu, termasuk Xinjiang dan Tibet, mengatakan pasukan India telah "gagal memenuhi janji mereka dan sekali lagi melintasi LAC secara ilegal".
"Mereka dengan sengaja memprovokasi serangan yang kemudian mengarah pada bentrokan fisik yang intens antara kedua belah pihak, yang menyebabkan korban dan kematian," kata Zhang.
Tentara China di perbatasan India (AFP via BBC)
Sedangkan Kementerian Luar Negeri India mengatakan, bagaimanapun pasukan China-lah yang harus disalahkan dalam insiden tersebut.
“Pertarungan keras terjadi sebagai hasil dari upaya pihak China untuk secara sepihak mengubah status quo di sana (daerah perbatasan)," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam.
"Kedua belah pihak menderita korban yang bisa dihindari, seandainya perjanjian di tingkat yang lebih tinggi diikuti dengan teliti oleh pihak China,” ujarnya.
Pernyataan itu mengatakan bahwa China telah melanggar LAC di wilayah lembah sungai Galwan.
Menunjuk pada rencana peningkatan eskalasi pasukan, Srivastava mengatakan, "Sementara itu adalah harapan kami bahwa ini akan terungkap dengan lancar, pihak Tiongkok berangkat dari konsensus untuk menghormati Garis Kontrol Aktual (LAC) di Lembah Galwan."
Kementerian Luar Negeri India juga mengatakan bahwa India "sangat yakin" akan perlunya dialog, dan menambhakan bahwa India sangat berkomitmen untuk memastikan kedaulatan India dan integritas wilayahnya.
“Akselerasi yang dilaporkan dari tiga tentara India menjadi 20 di Lembah Galwan meningkatkan peluang bahwa kebuntuan saat ini menjadi situasi yang berkepanjangan dan tidak terselesaikan," kata Kelsey Broderick, analis Asia untuk Eurasia Group.
Ia menyebutkan, situasi saat ini berbicara tentang nasionalisme yang lebih tinggi dari normal di kedua sisi.
"Insiden saat ini akan meracuni hubungan bilateral yang sudah tegang," kata Broderick.
"Jenis pertempuran kecil ini cenderung menjadi lebih sering karena China menegaskan lebih banyak klaim teritorial dan India mulai mendorong kembali terhadap serbuan China."
• Perang India dan China di Perbatasan,3 Prajurit India Tewas,10 Ribu Tentara China Lewati Perbatasan
Tentara India tidak mengkonfirmasi laporan yang mengatakan bahwa tentara yang tewas terseut tidak tertembak tetapi terbunuh dalam perkelahian.
Seorang perwira militer India di wilayah itu mengatakan kepada AFP dengan syarat anonim: "Itu adalah perkelahian tangan-ke-tangan yang kejam."
Dalam sebuah pernyataan, Angkatan Darat India mengatakan insiden itu terjadi selama proses de-eskalasi di Lembah Galwan.
Area ini berada di antara Ladakh yang dikelola India dan Aksai Chin yang dikelola China.
Aksai Chin secara strategis penting bagi Beijing karena memiliki satu-satunya jalan penghubung langsung China ke Xinjiang dan Tibet.
“Kehilangan nyawa di pihak India termasuk seorang perwira dan dua tentara. Pejabat militer senior kedua belah pihak saat ini bertemu di tempat tersebut untuk meredakan situasi, ”kata Angkatan Darat India.
Zhang Shuli mengatakan kedaulatan Lembah Sungai Galwan secara historis milik China.
"Pasukan perbatasan India telah menentang apa yang mereka janjikan dan secara serius melanggar kesepakatan bersama yang dicapai oleh kedua negara mengenai masalah perbatasan, dan secara serius melanggar hubungan militer bilateral dan hubungan antara rakyat kita," katanya.
"Kami meminta militer India untuk membatasi pasukan garis depan dan menghentikan semua tindakan yang memprovokasi dan mengintervensi, dan untuk memenuhi keinginan China (sebagian) sehingga kedua belah pihak dapat kembali ke jalur komunikasi yang benar untuk menyelesaikan perselisihan," tambah Zhang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan pasukan India telah melewati garis perbatasan dua kali pada hari Senin.
Parade militer China.
Parade militer China. (defensnews/AFP)
“Memprovokasi dan menyerang personil China, mengakibatkan konfrontasi fisik yang serius antara pasukan perbatasan di kedua sisi,” katanya.
Sementara itu, pemimpin redaksi Global Times hawkish , Hu Xijin, mengatakan di Twitter: "Berdasarkan apa yang saya ketahui, pihak China juga menderita korban dalam bentrokan fisik Lembah Galwan. Saya ingin memberi tahu pihak India, jangan menjadi sombong dan salah membaca pengekangan China sebagai lemah. Tiongkok tidak ingin berselisih dengan India, tetapi kami tidak takut. ”
Dia menambahkan: “Pihak Tiongkok tidak melepaskan jumlah korban PLA dalam bentrokan dengan tentara India. Pemahaman saya adalah pihak China tidak ingin orang-orang dari kedua negara membandingkan jumlah korban sehingga menghindari suasana hati publik. Ini niat baik dari Beijing. ”
Global Times diterbitkan oleh People's Daily , surat kabar resmi Partai Komunis China yang berkuasa.
Di sisi lain, sumber-sumber Angkatan Darat India mengatakan bahwa setelah insiden itu, militer Tiongkok menjangkau dan menyerukan pertemuan antara jenderal-jenderal utama dari kedua belah pihak untuk meredakan ketegangan pada Selasa pagi.
Sementara itu, Menteri Pertahanan India Rajnath Singh mengadakan pertemuan dengan Menteri Luar Negeri S Jaishankar dan komandan militer senior, termasuk kepala staf pertahanan Jenderal Bipin Rawat dan tiga kepala dinas.
Singh juga memberi pengarahan kepada Perdana Menteri Narendra Modi tentang masalah ini, menurut sumber di India.
Bentrokan fatal itu terjadi setelah enam minggu pertikaian yang ditandai dengan perkelahian dan pelemparan batu.
(TribunnewsWiki/Ris/Tyo/Kontan/S.S. Kurniawan)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul "Militer India dan China sedang siaga tempur, siapa paling kuat?"