Gratis Rapid Test Bagi Warga Ber-KTP Lembata dan Mahasiswa Lembata di NTT

Jika banyak pelaku perjalanan yang reaktif maka sewaktu-waktu pemerintah akan menutup lagi akses ke Lembata seperti sediakala.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/RIKARDUS WAWO
Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur (tengah) didampingi Anggota DPRD Lembata Petrus Bala Wukak dan Camat Atadei Lambertus Charles saat memberikan keterangan pers di sela-sela kunjungannya ke Desa Katakeja Kecamatan Atadei, Rabu (17/6/2020). 

Gratis Rapid Test Bagi Warga Ber-KTP Lembata dan Mahasiswa Lembata di NTT

POS-KUPANG.COM|LEWOLEBA--Pemerintah Kabupaten Lembata tetap memberlakukan wajib rapid test bagi pelaku perjalanan yang masuk ke Lembata meski sudah ada surat edaran Gubernur NTT yang menyebut bebas rapid test bagi semua pelaku perjalanan di wilayah NTT.

Pemerintah Kabupaten Lembata pun memberlakukan rapid test secara gratis bagi pelaku perjalanan yang ber-KTP Lembata dan mahasiswa atau pelajar asal Lembata yang berkuliah di NTT.

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur menyebutkan jika pelaku perjalan tidak menjalani rapid test di Kota Kupang misalnya, maka di Lembata pelaku perjalanan tetap wajib menjalani rapid test.

Langkah ini dilakukan karena menurut Bupati Sunur tidak ada jaminan sama sekali pelaku perjalanan di NTT bebas Covid-19.

"Silakan dari Kupang tidak rapid tes tapi di sini tetap rapid tes supaya kita lebih hati-hati," tandasnya saat gelar jumpa pers di Desa Katakeja, Kecamatan Atadei, Rabu (17/6/2020).

Bupati Sunur selanjutnya menjelaskan pemerintah membebaskan biaya rapid test bagi pelaku perjalanan ber-KTP Lembata karena masyarakat sudah membayar pajak.

Sementara mahasiswa asal Lembata yang berada di luar NTT tentu tetap wajib menunjukkan keterangan non reaktif rapid test atau negatif Swab saat memasuki wilayah NTT.

Lalu, bagi pelaku perjalanan yang tidak ber-KTP Lembata wajib mengganti biaya rapid test apabila uji rapid test dilakukan di Lembata.

Bupati Sunur mengungkapkan meski sejak 15 Juni 2020 kemarin semua akses transportasi dibuka oleh Pemprov NTT, Pemkab Lembata masih menganggap masa-masa ini sebagai evaluasi dan uji coba.

Jika banyak pelaku perjalanan yang reaktif maka sewaktu-waktu pemerintah akan menutup lagi akses ke Lembata seperti sediakala.

Buka Transportasi Laut ke Flotim

Bupati Sunur juga sudah mengirim sinyal akan membuka kembali transportasi laut ke Flores Timur meski dengan pembatasan protokol kesehatan.

"Surat edaran ada tapi pelaksanaan kita harus atur lagi. Kita harus siap infrastruktur. Mungkin minggu depan seminggu dua kali. Kalau tiap hari bisa susah ini. Ini yang kita coba jaga. Kalau Pelni sampai hari ini kita belum suruh masuk," ungkapnya.

Untuk diketahui, Sebanyak 8 orang dari 77 pelaku perjalanan dari Kupang yang turun di Pelabuhan Feri Waijarang, Kabupaten Lembata, Rabu (17/6/2020) dinyatakan reaktif hasil rapid test.

Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Lembata melakukan rapid test karena seturut edaran Gubernur NTT, para pelaku perjalanan dibolehkan bepergian di NTT tanpa harus melewati tes cepat (rapid test).

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved