Perbatasan China - India Membara, 20 Tentara India Tewas dalam Bentrokan di Tapal Batas Kedua Negara
Konflik China dan India di Perbatasan semakin memanas. Bentrokan prajurit kedua negara akhirnya pecah. Sebanyak 20 tentara India dikabarkan tewas
POS-KUPANG.COM - Hubungan China dan India memanas pasca bentrokan angkatan bersenjata kedua negara di perbatasan pada Senin 15 Juni 2020.
Dalam bentrokan sebanyak 20 tentara India dikabarkan tewas.
Kebenaran kabar itu juga telah dikonfirmasi sebuah sumber .
"Tujuh belas tentara India yang terluka kritis di garis tugas di lokasi kebuntuan dan terkena suhu di bawah nol di daerah dataran tinggi telah menyerah pada cedera mereka, sehingga jumlah yang tewas dalam pertempuran tersebut menjadi 20," sebuah sumber yang merupakan seorang tentara mengatakan dalam sebuah pernyataan Selasa (16/5/2020) malam seperti dilansir oleh South China Morning Post.
Sumber tersebut menambahkan, kedua belah pihak telah melepaskan diri dari daerah Galwan, lokasi pertempuran.
Kematian tersebut merupakan kematian pertama dalam empat dasawarsa terakhir akibat konflik yang membara di sepanjang 3.488 km perbatasan yang tidak ditandai antara negara tetangga yang bersenjatakan nuklir, yang dikenal sebagai Garis Kontrol Aktual (LAC).
Sementara itu, media India juga melaporkan bahwa ada tentara China yang juga tewas dalam peridtiwa tersebut.
Meski begitu, pemerintah China tidak mengkonfrimasi hal tersebut dan menyalahkan India atas insiden tersebut.
• Perang India dan China di Perbatasan,3 Prajurit India Tewas,10 Ribu Tentara China Lewati Perbatasan
Zhang Shuli, juru bicara Komando Teater Barat Tiongkok, yang mengawasi wilayah paling barat negara itu, termasuk Xinjiang dan Tibet, mengatakan pasukan India telah "gagal memenuhi janji mereka dan sekali lagi melintasi LAC secara ilegal".
"Mereka dengan sengaja memprovokasi serangan yang kemudian mengarah pada bentrokan fisik yang intens antara kedua belah pihak, yang menyebabkan korban dan kematian," kata Zhang.
Sedangkan Kementerian Luar Negeri India mengatakan, bagaimanapun pasukan China-lah yang harus disalahkan dalam insiden tersebut.
“Pertarungan keras terjadi sebagai hasil dari upaya pihak China untuk secara sepihak mengubah status quo di sana (daerah perbatasan)," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Anurag Srivastava dalam sebuah pernyataan pada Selasa malam.
"Kedua belah pihak menderita korban yang bisa dihindari, seandainya perjanjian di tingkat yang lebih tinggi diikuti dengan teliti oleh pihak China,” ujarnya.
Pernyataan itu mengatakan bahwa China telah melanggar LAC di wilayah lembah sungai Galwan.
• Laut China Selatan Genting, Kapal China Serang Kapal Vietnam, Kemungkinan Perang di Depan Mata