Komunitas Rakart Ruang Tepat Berbagi Pengalaman, Ternyata Begini Awal Terbentuknya
Bentuk kepedulian Pandemi Covid 19 dan dukungan terhadap pemerintah dalam memerangi wabah tersebut, kami sampaikan lewat gambar mural ini
" Dari pertemuan tersebut, kami memiliki tekad dan niat yang sama untuk memajukan seni rupa NTT maka, kami akhirnya memutuskan untuk membentuk komunitas ini." ujar Valerianus Koli, Ketua Komunitas Rakart, kepada POS-KUPANG. COM, Senin, 15/06/2020.
Dikatakan pria yang memiliki panggilan akrab Leri ini, pasca pertemuan tersebut, mereka sering memiliki waktu untuk berkumpul bersama.
Ia menambahkan, dari keseringan berkumpul tersebut, mereka kemudian membangun sebuah kesepahaman bahwa, untuk memajukan seni rupa NTT maka para pelaku seni harus berkumpul, saling memberi suport dan membangun sebuah komunitas sebagai wadah mengasah talenta pelaku seni.
Setahun sebelumnya (April 2019) mereka pernah berkumpul dan membentuk sebuah komunitas dengan nama Flobamuralart.
"Kalau dari namanya sendiri, dia mungkin lebih ke seni mural. Kalau gambar mural sendiri, hanya dilukis di media yang besar seperti tembok dan lain-lain."
Setelah ditinjau kembali, lanjut Leri, nama Flobamuralart dinilai memiliki makna terlalu sempit oleh para anggota. Menurutnya, mereka menginginkan komunitas yang bergerak diberbagai cabang seni rupa dengan tidak memberikan batasan kepada setiap anggota untuk mengembangkan talenta. Sehingga pada tanggal 15 April 2020, mereka mengubah nama Flobamuralart menjadi Rakart.
Nama Rakart sendiri terdengar seperti "rakyat timur", dimana menampakan kesan menyeluruh. Selain itu, urai Leri, tambahan "Art" pada bagian belakang nama tersebut, berarti, seni. Hal ini menjelaskan bahwa komunitas ini bergerak pada bidang seni.
Pada permulaan nama komunitas Rakart, terdapat bentukan "Rak". Dijelaskan Leri, bahwa "Rak" sendiri diambil dari pelafalan kata "Rock" dalam bahasa inggris yang berarti batu. Sehingga memunculkan karakter batu sebagai benda keras yang dijadikan sebagai pondasi atau dasar yang berguna untuk membentuk sebuah bangunan yang megah.
Sebenarnya ejaan dari sebutan "RAK" adalah singkatan dari rumpun anak kreatif.
"Kami memegang filosofi batu. Jadi benda batu itu sendiri ada berbagai macam bentuk dan ukuran. Jika dipadukan dengan berbagai elemen dan bahan lainnya, bisa terlihat lebih kuat dan bermanfaat. Kami ingin membangun seni rupa NTT dengan mempersatukan talenta-talenta seni dari berbagai macam bentuk dan dasar yang kuat." bebernya
Ia menegaskan bahwa, komunitas Rakart sendiri, selalu membuka diri bagi pihak lain untuk bersinergi dan bekerja sama memajukan seni rupa NTT.
• Ketua Tim PKK Ngada Ajak Masyarakat Ngada Makan Ikan dan Pangan Lokal
• Kadis Korsin Ajak Masyarakat Ngada Sediakan Lahan Budidaya Ikan Air Tawar
"Saya berharap, pemerintah bisa memberikan perhatian khusus bagi komunitas seni NTT untuk mengembangkan talenta pelaku seni demi memajukan seni rupa di NTT." pungkasnya.(Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Oncy Rebon)