Kegiatan Pelatihan Laboran Biomolekuler Persiapan Pooled Test Covid 19 Di NTT
MS menyambut baik kerjasama ini, karena ini merupakan suatu kolaborasi dan Politani siap untuk mendukung.
Kegiatan Pelatihan Laboran Biomolekuler Persiapan Pooled Test Covid 19 Di NTT
POS-KUPANG. COM| KUPANG-- Pelatihan Laboran Biomolekular ini merupakan kerjasama antara gugus tugas covid 19 Pemda Propinsi NTT, Dinas Kesehatan Propinsi NTT, Politani Kupang, Undana Kupang, Lab UPT Veterenarian, Lab Biomolekuler RSU Prof. W.Z. Yohanes dan Forum Academia NTT (FAN).
Dalam kegiatan ini dihadiri oleh Asisten tiga (3) Sekda NTT Bagian Admin Umum Cosmas D. Lana, SH.,M.Si, Kadis Kesehatan Propinsi NTT Dr. drg. Dominggus Minggu, M. Kes, Kepala UPT Veteriner Departemen Peternakan Propinsi NTT Drh. Teti Laosana, Direktur Politani Kupang Ir. Thomas Lapenangga, MS dan Ketua Tim Pool-Test Forum Academia NTT Fainmarinat Inabuy, Ph.D. Senin (15/06/2020)
Dalam sambutannya Direktur Politani Kupang, Ir. Thomas Lapenanagga, MS menyambut baik kerjasama ini, karena ini merupakan suatu kolaborasi dan Politani siap untuk mendukung.
Pelatihan akan berlangsung 5 hari dari tanggal 15-19 Juni 2020 di Lab Politani.
Politani memberi fasilitas tempat pelatihan sebagai bentuk dukungan institusi akadekmik dalam menanggani masalah daerah ini bersama. Selain itu melatih dosen/teknisi tentang penggunaan alat dan analisis biomolekuler.
"Melalui kegiatan ini staff Politani ditingkatkan kapasitasnya dalam pengetahuan dan keterampilan. Namun para staff tidak untuk menanggani analisis covid19" ujarnya
Kegiatan tersebut dibuka langsung oleh Asisten III Sekda NTT, Cosmas D. Lana, SH., M. Si. Pelatihan ini sangat penting, karena untuk mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) dibidang laboratorium, khususnya dalam upaya pencegahan penyebaran covid 19.
"Pelatihan ini adalah kerjasama antara pemerintah propinsi NTT dengan Forum Academia NTT, yang menggagas satu hal yang luar biasa. Dan ada satu harapan yang diharapkan bisa terwujud yaitu semoga dengan pelatihan para Laboran pada saatnya nanti bisa melakukan test masal untuk swab atau test PCR secara efisien dan efektif," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Fainmarinat S. Inabuy, PhD, mengatakan, dalam hal ini kami tidak menggunakan virus untuk pelatihan. Kami menggunakan bakteri untuk makanan (lactobacillus) sehingga aman untuk pengerjaan di Lab laboratorium Politani ini.
"Intinya mereka (laboran) belajar menghendel micro organisme dan Ekstraksi RNA serta belajar lakukan PCR dan qPCR," ujarnya
Jadi para laboran selain staff Politani yang telah diseleksi sekitar 16 orang, lanjut Fainmarinat, memiliki kemampuan dasar untuk laboratorium, dan mereka perlu dilatih untuk bagaiman terbiasa dalam mengekstrak DNA dan running PCR.
Ia menambahkan, qPCR itu kuantitatif PCR. Jadi Polymerase Chain Reaction (PCR) yang bisa mengukur seberapa banyak reaksi perulang untuk mengkopi atau memperbanyak materi genetik suatu organisme dalam hal ini Virus.
"Tetapi kita berbicara qPCR, kita tidak saja memperbanyak, tapi kita menghitung ada berapa jumlah RNA dari virus. Dan apabila sampai terdeteksi ada materi genetik virus di PCR, bahwa orang itu memiliki penyakit covid," ujarnya
Jadi, kemampuan dasar ini sangat diperlukan untuk mendeteksi test masal, keseluruhan dari orang-orang, atau komunitas yang ingin kita ketahui, apakah mereka bebas atau sudah terdampak covid.