Bayi dalam Kardus di Kupang Ditemukan Hampir Bersamaan dengan Bayi dalam Kantong Plastik di India

Sebuah peristiwa ajaib terjadi di utara India, di mana bayi perempuan selamat setelah dibuang dalam keadaan dimasukkan kantong plastik.

Editor: Agustinus Sape
Newslions/Jam Press via Daily Mirror
Warga sekitar mengeluarkan bayi perempuan yang baru lahir dari kantong plastik di Bareilly India, Minggu (14/2/2020). Dia selamat setelah warga membawanya ke rumah sakit. 

Bayi dalam Kardus di Kupang Ditemukan Hampir Bersamaan dengan Bayi dalam Kantong Plastik di India  

POS-KUPANG.COM - Sebuah peristiwa ajaib terjadi di utara India, di mana bayi perempuan selamat setelah dibuang dalam keadaan dimasukkan kantong plastik.

Dia segera dilarikan ke rumah sakit setelah warga setempat melakukan pencarian karena mendengar tangisannya, dan bergegas menyelamatkannya.

Gambar yang kejadiannya dilaporkan di Bareilly itu memperlihatkan seorang warga mengangkat bayi itu dari kantong plastik putih.

Dia memastikan anak itu aman, sementara warga lainnya mengambilkan baju dan selimut dari kantong, dan memakaikannya ke si bayi.

Dilaporkan media lokal India via Daily Mirror Minggu (14/6/2020), dia segera dibawa ke rumah sakit, di mana saat ini kondisinya selamat.

REAKSI Perdana Menteri Australia Scott Morrison Saat Warganya Dihukum Mati di China

Polisi menyatakan, mereka akan menyelidiki siapa pelakunya, yang terjadi di tengah meningkatnya pembunuhan atas bayi perempuan yang baru lahir.

Mei lalu, ada bayi lain yang sengaja dibuang ke dalam lumpur. Untungnya, dia selamat setelah warga Sonoura segera mengeluarkannya.

Meski anak itu dilaporkan menelan lumpur yang menghalangi saluran pernapasannya, anak itu berhasil selamat selama dirawat di rumah sakit.

Penelantaran Bayi di Susteran SSpS Oesapa NTT

Pada saat yang hampir bersamaan santer juga kasus penemuan bayi di Kupang, Provinsi NTT.

Bayi yang ditelantarkan orang tuanya ini ditemukan para Suster SSpS (Servarum Spiritus Sancti - Misionaris Abdi Roh Kudus) Santa Skolastika di teras biara tersebut,  Jalan Matahari, Kelurahan Oesapa Selatan, Kota Kupang, NTT, Jumat (12/6/2020) sekitar jam 02.30 dini hari Wita.

Saat ditelantarkan, bayi perempuan mungil itu diletakkan di dalam sebuah kardus bekas air minum kemasan. Di dalam kardus itu juga diselipkan sepucuk surat tulisan tangan.

"Mama suster yang diberkati. Maafkan saya merelakan bayi perempuan mungil ini ke dalam dekapanmu. Sejujurnya, saya belum siap dan sanggup (mampu) merawat dan membesarkan anak ini. Jika mama suster berkenan, rawatlah, jagalah bayi mungil ini hingga ia besar. Semoga Tuhan yang Maha Kasih berkenan menenun dia lewat suster yang ajaib, karena ia hadir karena cinta. Kami merelakan karena cinta akan hidup dengan kehidupannya. Ampunilah saya dan dosa kami mama suster. Tuhan memberkati. Tertanda : MMW."

Isi surat yang ditemukan dalam kardus bayi tersebut disampaikan Kapolres Kupang Kota, AKBP Satrya Binti Perdana Tarung melalui Kasat Reskrim Polres Kupang Kota, Iptu Hasri Manasye Jaha, S.H, Minggu (14/6/2020) malam.

Dijelaskan, setelah beberapa lama ditinggal sendirian di tempat itu, tangisan bayi mungil itu kemudian pecah. Suara tangis bayi itu, kata Iptu Hasri, pertama kali didengar Suster Modesta Amsikan (58), yang tinggal di susteran/biara SSpS Santa Skolastika ketika ia hendak tidur.

"Awalnya Suster Modesta mengira suara anak kucing. Namum, suara tangis bayi makin kencang. Suster Modesta juga ragu untuk keluar dari pagar biara/susteran karena menduga ada orang iseng yang memiliki niat jahat untuk merampok," terangnya.

Namun, suara tangisan bayi makin membuatnya tidak nyaman sehingga Suster Modesta berusaha menelepon suster lain. Namun, tidak ada yang merespons. Dua rekannya, Suster Skolastika Jenau dan Suster Kristin Maria Nahak juga sudah tidur sehingga mengabaikan telepon dari Suster Modesta.

Beberapa menit berselang, jelas Iptu Hasri, Suster Kristin terbangun. Sr. Kristin bersama Sr. Modesta memutuskan mencari sumber suara tangisan bayi. Keduanya kemudian mencari di aula, kapela hingga ke ruang tamu. Namun, tidak menemukan bayi tersebut.

"Secara tak sengaja, Suster Kristin Maria Nahak membuka kain jendela dan melihat kardus air minum disertai suara tangisan bayi. Saat memeriksa isi kardus, keduanya kaget karena di dalam kardus ada sesosok bayi yang menangis," paparnya.

Bayi perempuan dalam kardus, terang Iptu Hasri, mengenakan baju dan celana panjang warna kuning serta topi. Ada pula susu SGM, sepasang baju bayi warna kuning, selembar handuk kecil warna kuning, kain seloyor, salib kecil tanpa korpus, gelang rosario terbuat dari benang dan selembar surat ditulis tangan.

Para suster, lanjut Iptu Hasri, lalu mengamankan bayi perempuan itu ke dalam biara dan memberikan susu. Karena bayi terus menangis, maka bayi pun dibawa ke Puskesmas Bonipoi, Kota Kupang untuk diimunisasi dan diperiksa.

Atas kejadian tersebut, Suster Modesta kemudian melaporkan penemuan bayi ini ke Polres Kupang Kota.

Menurut polisi, pelaku tindak pidana penelantaran anak ini akan dijerat sesuai pasal 77 B UU No 35 Tahun 2014 tentang perubahan atas UU No 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak sesuai laporan polisi nomor LP/B/633/VI/2020/SPK Polres Kupang Kota tanggal 11 Juni 2020. 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dibuang dalam Keadaan Dimasukkan Kantong Plastik, Bayi Ini Selamat", https://www.kompas.com/global/read/2020/06/15/172932070/dibuang-dalam-keadaan-dimasukkan-kantong-plastik-bayi-ini-selamat.
Penulis : Ardi Priyatno Utomo
Editor : Ardi Priyatno Utomo

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved