Rosi Sampai Gebrak Meja , Adu Argumen Panas Rocky Gerung dan Fadjroel, Sebut Selalu Salahkan Jokowi
Pengamat politik , Rocky Gerung kerap memberikan kritikan untuk Presiden Joko Widodo dan sejumlah petinggi negara
Rosi Sampai Gebrak Meja , Adu Argumen Panas Rocky Gerung dan Fadjroel, Sebut Selalu Salahkan Jokowi
POS KUPANG.COM -- Pengamat politik , Rocky Gerung kerap memberikan kritikan untuk Presiden Joko Widodo dan sejumlah petinggi negara
Sementara toko yang juga memperjuangkan demokrasi, Fadjroel Rachman kinin sudah menjadi bagian dari pemerintah Jokowi
Saat keduanya bertemu maka terjadi saling adu argumen mengenai pelaksanaan pemerintahan
Sama-sama keras kepala menyampaikan pendapat membuat pemandu debat , Rosi Silalahi geram hingga gebrak meja
Kesal mendengar pernyataan Rocky Gerung yang seolah terus menyalahkan Jokowi, juru bicara presiden, Fadjroel Rachman mengurai protes.
Hal itu berkenaan dengan peristiwa pelarangan diskusi di kampus.
• Negara-negara Ini Siaga Perang, 1 Kesalahan Bisa Langsung Picu Perang Dunia III, Indonesia Terlibat?
• Rizal Ramli vs Luhut Binzar Soal Hutang Negara, Menko Kemaritiman Minta Rizal Lakukan Hal Bombastis
• Selama ini Diam, Ibunda Anang Bela Anaknya Ungkap Borok Krisdyanti, Sebut Sifat Ibu Aurel & Azriel
• Intips Hunian Mewah Desy Ratnasari yang Pacaran 8 Tahun dengan Irwan Mussry,AdaMobil Mewah di Garasi
Debat panas pun akhirnya tak terhindarkan antara Fadjroel Rachman dan Rocky Gerung.
Hingga Rosi, sebagai pembawa acara menengahi debat kusir Fadjroel Rachman dan Rocky Gerung dengan tegas.
Diwartakan Kompas TV, Rocky Gerung mengurai pendapatnya soal pelarangan diskusi di kampus UI dan UGM.
Rocky Gerung berpendapat, Presiden Jokowi harusnya bisa menegaskan kepada publik bahwa kampus merupakan wadah dalam mengeluarkan kebebasan berpendapat.
Hal ini sebagai arah pemerintah agar pelarangan diskusi dan berpendapat tidak terjadi kembali.
Soal hukum, Rocky Gerung sependapat jika Presiden tidak boleh ikut campur dalam konteks kriminalitas.
Namun dalam kebebasan berpendapat yang diatur dalam UUD 1945, presiden nyatanya dapat melakukan intervensi.
"Soal HAM itu bukan soal intervensi atau tidak intervensi, presiden sebagai kepala eksekutif dan kepala negara harus public address bahwa kampus itu bebas mengucapkan apa saja, termasuk mencaci maki presiden," ujar Rocky Gerung dalam diskusi bertema Jokowi dan Masa Depan Demokrasi yang ditanyangkan langsung di program Rosi, Kompas TV, Kamis (11/6/2020).