Diskusi Virtual BPTD Wilayah XIII NTT, Doktor Jeffrey Ungkap Fakta Terbaru 105 Orang Positif Corona
Diskusi Virtual BPTD wilayah XIII NTT, Doktor Jeffrey Ungkap Fakta Mengejutkan 105 Orang Positif Corona
Penulis: OMDSMY Novemy Leo | Editor: OMDSMY Novemy Leo
Cluster asal TKI 1 orang berada di Kabupaten Rote Ndao 1 orang;
Cluster asal Jakarta 1 itu berada di Kota Kupang.
"Penyebaran virus ini bukan terjadi hanya karena virus tapi juga mobilitas penduduk," kata Jeffrey.

Dilihat dari usia, demikian Doktor drg. Jeffrey Jap, 105 orang yang positif Covid-19 per situasi 9 Juni 2020 terdiri dari usia diatas 60 tahun sebanyak 6 orang atau 6persen, usia 50-59 tahun sebanyak 12 orang atau 11 persen.
Dan usia 40-49 tahun sebanyak 17 orang atau 16 persen, usia 30-39 tahun sebanyak 16 orang atau 15 persen, usia 19-29 tahun sebanyak 37 orang atau 35 persen, usia 6-18 tahun sebanyak 15 orang atau 14 persen, usia dibawah 5 tahun sebanyak 2 orang atau 2 persen.

Untuk usia produktif dari 20-49 tahun ada sebanyak 70 orang/105 orang atau 67 persen. Wanita usia 19-49 tahun sebanyak 25 orang/53 orang atau 99 persen.
Sedangkan dilihat dari jenis kelamin, 105 orang positif Covid-19 terdiri dari pria 65 orang dan wanita 40 orang.

Sedangkan jumlah anak positif Covid-19 aktif sebanyak 13 orang berada di Kabupaten Sikka 2 orang, Kabupaten TTS 2 orang, Kabupaten Nagekeo 2 orang, Kabupaten Ende 2 orang, Kota Kupang 3 orang dan Kabupaten Mabar 2 orang.
"Pertambahan kasus covis19 kita sudah menurun flat, tanggal 30 bulan 4 dan tanggal 13 mei dan 16 mei terjadi lonjakan kasus dan mulai ada terjadi penurunan walau angka grafik komulatif angka 105," kata Jeffrey
Doktor drg Jeffrey Jap, M.Kes megatakan, sekto kesehatan dan perhubungan sangat berkaitan erat sehingga perlu ada kehati-hatian dalam menerapkan protokol di bidang perhubungan dalam rangka menurunkan penyebaran Covid19 di daerah NTT.
Doktor drg. Jeffrey Jap, M.Kes menjelaskan PHBS atau perilaku hidup bersih dan sehat merupakan upaya memperkuat budaya seseorang , kelompok maupun masyarakat agar peduli dan mengutamakan kesehatan untuk mewujudkan kehidupan yang lebih berkualitas.
"PHBS merupakan perilaku yang harus dipraktekan terus menerus agar menjadi suatu pola kebiasaan di seluruh anggota keluarga dan masyarakat," kata Doktor drg. Jeffrey Jap, M.Kes.
Bagaimana respon medis terkait pandemi corona atau pandemi Covid-19 di NTT, Doktor drg. Jeffrey Jap, M.Kes mengatakan, hingga kini Pemerintah Provinsi NTT telah melakukan berbagai upaya seperti, penetapan 11 RS Rujukan PIE, penetapan 36 RS Second Line Rujukan COVID-19, Penetapan 2 RS Penyangga COVID-19.

Dalam diskusi itu Doktor drg. Jeffrey Jap juga mengungkap hambatan atau tantangan yang dihadapi dalam penanganan Covid-19 di NTT.
Tantangan dan hambatan itu yakni Keterbatasan APD, keterbatasan SDM, keterbatasan ruang isolasi terutama bertekanan negatif.
"Pembelajaran berupa pemenuhan ruang isolasi dan APD, peningkatan perlakuan isolasi mandiri dan terpusat, distribusi umur dan kelompok rentan," kata Doktor drg. Jeffrey Jap, M.Kes.