News

Pantai Wisata Lewolein Diserbu Pengunjung, Bupati Yentji Sunur Usir Pelajar yang Tidak Pakai Masker

Pemerintah Desa Lewolein, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata sudah membuka lokasi wisata dan kuliner di Pantai Lewolein sejak tiga minggu lalu.

Penulis: Ricardus Wawo | Editor: Benny Dasman
Dokumen Pribadi Barakat
Masyarakat Desa Dikesare, Kecamatan Lebatukan Kabupaten Lembata, berbondong-bondong menuju pesisir pantai Lewolein. Mulai dari anak-anak hingga orang tua. Semua tampak antusias hendak mengikuti tradisi buka Muro Laut atau daerah larangan laut. Tradisi ini ditandai dengan acara tangkap ikan bersama di Pantai Lewolein, Senin (29/7/2019) 

Laporan Wartawan Pos Kupang, Richo Wawo

POS KUPANG, COM, LEWOLEBA - Pemerintah Desa Lewolein, Kecamatan Lebatukan, Kabupaten Lembata sudah membuka lokasi wisata dan kuliner di Pantai Lewolein sejak tiga minggu lalu.

Lokasi wisata itu dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) itu pun ramai dikunjungi pengunjung khususnya pada akhir pekan.

Kepala Desa Lewolein, Rafael Suban Ikun, mengatakan, lokasi wisata dan kuliner itu sudah dibuka tetapi tetap memberlakukan protokol kesehatan Covid-19. Namun, dia juga masih mendapati banyak pengunjung terutama kawula muda yang tidak mengenakan masker.

Pihaknya pun sudah berkoordinasi dengan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Lewolein supaya memperketat aturan memakai masker saat berada di areal lokasi wisata.

Selain itu, mereka juga akan menjual masker di gerbang masuk lokasi wisata jika ada pengunjung yang lupa membawa masker dari rumah.

Selain masker, tambah Rafael, Desa Wisata Lewolein juga menyediakan tempat cuci tangan di setiap lapak jualan dan di portal masuk Desa Wisata Lewolein.

Pemberlakuan protokol kesehatan Covid-19 ini penting dilakukan karena Pemdes Lewolein juga akan membuka wisata malam di Desa Lewolein yang menyediakan beragam hiburan dan kuliner khas Desa Lewolein.

Oleh karena itu, akan ada banyak pengunjung setiap hari yang akan menikmati keindahan Pantai Desa Lewolein.

Bupati Lembata Eliaser Yentji Sunur meninjau langsung lokasi wisata Desa Lewolein, Senin (8/6). Dalam peninjauan itu, Bupati Sunur sempat menyuruh pulang sejumlah pelajar yang tidak mengenakan masker saat berada di Desa Wisata Lewolein.

Menurut dia, pembukaan aktivitas dalam era back to normal yang digagas Pemerintah setempat baru dalam tahapan uji coba. Pasalnya, transmisi lokal masih menjadi ancaman penyebaran Covid-19 di Nusa Tenggara Timur.

"Ini uji coba, transisi untuk kita ke normal. Sehingga masih dalam batasan. Kemarin sekitar 500 orang lebih, hampir semuanya saya lihat tidak pakai masker. Kalau dalam keluarga sendiri silakan saja, tapi kalau bergaul dengan keluarga yang lain, harus dalam keadaan pakai masker," ujar Bupati Sunur.

Ia menegaskan, pengetatan pelaksanaan protokol Kesehatan di area publik ini akan berangsur-angsur menurun, seiring melandainya kurva penyebaran covid-19.

"Protokol ketat ini tidak setiap saat. Bisa dilonggarkan. Sampai benar-benar normal. Tinggal kita disiplin dan sabar, ikuti arahan pemerintah," ujar Bupati Sunur. *

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved