Komisi III DPRD NTT Hearing di Kopdit Pintu Air

Pimpinan dan anggota Komisi III DPRD NTT hearing strategis survive ditengah Covid-19 dengan manajemen Kopdit Pintu Air Cabang

Penulis: Gerardus Manyela | Editor: Ferry Ndoen
ISTIMEWA
FOTO BERSAMA -Komisi III DPRD NTT dan Manajemen Kopdit Pintu Air foto bersama usai pertemuan di Kantor Cabang Kupang, Senin (8/6/2020). 

"Benar bahwa mitra Koperasi dan UMKM itu ada di Dinas Koperasi dan Komisi V DPRD NTT. Namun karena koperasi menghimpun dan mengelola uang dari masyarakat (anggota) maka menyentuh kewenangan Komisi III. Kita ingin tau apa dan bagaimana kiat-kiat koperasi untuk tetap survive ditengah Covid-19 ini," ujar politisi PDI Perjuangan ini.

Viktor memberi apresiasi atas kinerja pengurus dan manajemen Kopdit Pintu Air yang awalnya tertatih-tatih tapi akhirnya bisa meyakinkan ratusan ribu orang untuk menjadi anggota.

"Saya melihat Kopdit Pintu Air berkembang baik, memiliki visi pelayanan yang kuat sehingga mampu mengajak banyak orang untuk "bergotong royong", saling membantu dalam wadah pemberdayaan ekonomi anggota,"kata Viktor.

Wakil Ketua Komisi, Leonardus Lelo mengatakan sebagai lembaga pemberdayaan ekonomi, Pintu Air diminta lebih kreatif dan proaktif membangun ekonomi masyarakat. Meski secara swadaya dan murni mengelola keuangan dari, oleh dan untuk anggota, Pintu Air wajib memiliki gagasan-gagasan kreatif dalam bentuk produk simpanan tapi juga pendampingan UKM untuk meningkatkan omzet usaha.

Sekretaris Komisi III, Fredy Mui mengatakan, sebagai lembaga pembiayaaan Non Bank, Pintu Air juga harusnya bisa mengakses program-program pemberdayaan yang digalakan pemerintah daerah untuk membantu anggota.

"Jadi katakan ada program pemberdayaan ekonomi dari pemerintah yang bisa diakses melalui kelompok-kelompok masyarakat (anggota) petani tomat,lombok dan UKM lainnya, dana semisal 10-15juta/kelompok usaha bersama. Dengan jaringan yang ada, Pintu Air bisa membantu mengaksesnya untuk jadi usaha bersama anggota," kata Fredy.

Dana itu, katanya, memang tidak langsung ke kas lembaga tapi bermanfaat langsung untuk mendukung ekonomi anggota sehingga bisa membayar angsuran pinjaman lebih cepat.

Fredy mengaku dirinya dan semua anggota keluarganya sudah bergabung dengan Kopdit Pintu Air sejak tahun 2014 dan merasakan manfaat bersama koperasi itu.

Selain dukungan dari pemerintah provinsi, hal lain yang dipertanyakan Komisi III adalah soal kemudahan (relaksasi) pajak untuk koperasi.

Anggota Komisi III, Yuliana E.Adoe menanyakan apakah ditengah Covid-19 ini, Pintu Air sebagai sebuah lembaga pemberdayaan ekonomi juga mendapat kemudahan biaya pajak dari kantor Pajak Pratama.

"Saya apresiasi kemajuan Pintu Air, saya ingin tanya apakah Pintu Air juga mendapatkan keringanan pajak dari kantor pajak, karena kalau kita dengar dari banyaknya keluhan dan penurunan omzet usaha akibat corona mestinya Pintu Air juga mendapatkan keringan pajak," tanya Lily.

Harapan yang sama juga disampaikan anggota komisi lainnya, Mercy Piwung, Ben Isidorus dan Jimur Katrina. Bahkan setelah mendengar profile Pintu Air, anggota Komisi III Mercy Piwung langsung menyatakan dirinya untuk menjadi anggota.(Laporan Reporter POS KUPANG.COM, Gerardus Manyella)

DISKUSI -Komisi III DPRD NTT saat berdiskusi dengan Manajemen Kopdit Pintu Air di Kantor Cabang Kupang, Senin (8/6/2020).
DISKUSI -Komisi III DPRD NTT saat berdiskusi dengan Manajemen Kopdit Pintu Air di Kantor Cabang Kupang, Senin (8/6/2020). (istimewa)

2 Lampiran

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved