New Normal, Disprindag Ende Tata Pasar, Petani Tak Langsung Jualan di Pasar, Pengunjung Dibatasi

Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag) Kabupaten Ende akan menata Pasar Mbongawang

Penulis: Laus Markus Goti | Editor: Kanis Jehola
zoom-inlihat foto New Normal, Disprindag Ende Tata Pasar, Petani Tak Langsung Jualan di Pasar, Pengunjung Dibatasi
POS-KUPANG.COM/LAUS MARKUS GOTI
Suban Wanda Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Ende di ruang kerjanya, Senin (8/6/2020).

POS-KUPANG.COM | ENDE - Menindaklanjuti rencana diterapkannya new normal di tengah pandemi Covid-19, Dinas Perindustrian dan Perdagangan ( Disperindag) Kabupaten Ende akan menata Pasar Mbongawangi.

Penataan Pasar Mbongawangi bertujuan meminimalisir kontak antar warga dan agar memudahkan sistem pengawasan terhadap warga agar taat menjalankan protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Ingin Oleh-oleh Khas Labuan Bajo, Yuk Nikmati Cemilan Stik Sampurea

Demikian disampaikan Kadisperindag, Suban Wanda kepada POS-KUPANG.COM di ruang kerjanya, Senin (8/5/2020) tentang persiapan Disprindag sehubungan dengan rencana penerapan new normal di Kabupaten Ende.

Menurutnya, penataan di pasar yang akan dilakukan antara lain, menetapkan pintu keluar-masuk, pengaturan jarak pedagang, penyebaran pedagang ke gedung baru, membuat pasar induk dan membatasi pembeli.

Foto Kades VC Mesum dengan Istri Orang di Sikka Beredar, Warga Mengadu ke Camat

Suban menjelaskan, pihaknya akan membuat satu atau dua pintu masuk dan keluar di Pasar Mbongawangi. Para pedagang atau pembeli akan datang dan pulang melalui pintu tersebut.

"Di pintu itu kita siapkan petugas untuk memeriksa suhu tubuh pedagang atau pembeli, juga petugas mengawasi agar mereka yang datang wajib pakai masker dan cuci tangan," ungkapnya.

Selain itu, kata Suban, para pedagang akan diatur jaraknya saat berdagang untuk menghindari kontak erat dan mereka wajib mengenakan masker.

Menurutnya, gedung pasar Mbongawangi yang baru tengah disiapkan dan dikoordinasikan untuk ditempati para pedagang.

Dia merincikan, untuk kios di bangunan baru tersebut ada 40 unit lapak 14 unit dan satu unit lapak bisa ditempati 10 pedagang.

"Jadi total yang jualan di lapak sebanyak 140 pedagang. Total keseluruhan nanti di bangunan baru itu yah bisa 250 an orang," ungkap Suban.

Suban Wanda katakan, untuk meminimalisir ramainya aktivitas pembeli dan pedagang, maka akan disediakan semacam pasar induk di terminal dekat lapangan Pancasila.

"Jadi konsep pasar induk begini, para petani tidak langsung jual dagangannya di Pasar. Mereka transaksi di terminal dan nanti yang pedagang di pasar yang jual di pasar, dengan begini mengurangi aktivitas di pasar. Jadi petani hanya datang di Pasar transaksi dengan pedagang dari pasar-pasar dan setelah itu pulang, " ungkapnya.

Menurutnya, sistem pasar induk ini sebenarnya sudah lama dirancang hanya pihaknya masih kesulitan mencari lokasi yang tepat dan strategis untuk dijadikan pasar induk.

Selain itu, kata Suban, pihaknya akan mengatur jadwal belanja agar jumlah pengunjung ke pasar bisa dibatasi. Menurutnya, ditargetkan jumlah pengunjung hanya 40% hingga 50 % dari biasanya.

"Jadi kita rencanakan atur jadwal, misalnya hari ini dari Kecamatan Ende Tengah yang datang belanja, nanti warga dari Kecamatan lain, kalau memang mau belanja karena terdesak kebutuhan bisa belanja di pasar lain yakni di Wolowona atau Potulando," ungkapnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Laus Markus Goti)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved