Curhat Ustaz Abdul Somad Masih Dibully karena Dukung Prabowo, Sampai Kehilangan Sahabat
Pemilu tersebut juga menyebakan bangsa Indonesia terpecah menjadi dua kelompok pendukung Calon Presiden yaitu Jokowi dan Prabowo
Menurutnya, selama masa pilpres dirinya hanya menentukan sikap untuk memilih.
Kendati ia harus membayar harga yang mahal atas apa yang dipilihnya.
"Agar saya tidak abu-abu, saya bersikap, saya punya prinsip walaupun di balik itu saya mesti membayar high cost, harga mahal," kata dia.
"Dengan bully, dengan kebencian, dengan putus persahabatan dan lain-lain," tambahnya.
Tidak Kecewa dengan Prabowo

Kendati demikian UAS tidak kecewa melihat Prabowo masuk dalam kabinet Jokowi saat ini.
Lebih lanjut, ustaz kontroversial ini membeberkan bagaimana ia diperlakukan buruk oleh salah satu instansi pemerintahan BUMN.
Katanya, ia pernah ditolak hanya beberapa jam sebelum sebuah acara digelar.
UAS mengkaitkan penolakan itu dengan pilihannya di pilpres 2019.
"Ada satu BUMN yang sudah menyiapkan 3 ribu nasi kotak, tiba-tiba membatalkan dua jam sebelum tabligh akbar dimulai," ucap UAS.
"Ada BUMN yang mengundang saya setahun sebelumnya untuk hari ulang tahun, namun dibatalkan seminggu sebelum hari-H," katanya.
Ia juga menyebut, bahkan rencana jamaah umroh yang dijadwalkan berangkat dengannya, juga dibatalkan secara mengejutkan.
"Ada yang sudah siap-siap untuk umroh bersama saya 600 orang, sudah siap tiketnya, sudah siap hotelnya, dibatalkan," sambungnya.
UAS bingung, tidak mengerti alasan ia diperlakukan demikian.
Sebab menurutnya, dia bahkan tidak melakukan sebuah tindak kejahatan apapun.