Sebastian Bethan: PT PELNI Persero Cabang Kupang Masih Menunggu Instruksi Management Pusat

General manager PT. PELNI ( Persero) Cabang Kupang, Sugianto melalui Manager Operasional, Sebastian Bethan, mengatakan, masih menunggu

Editor: Ferry Ndoen
zoom-inlihat foto Sebastian Bethan: PT PELNI Persero Cabang Kupang Masih Menunggu Instruksi Management Pusat
ISTIMEWA
Ilustrasi kapal KM Egon ditolak sandar di Pelabuhan Waingapu, Sumba Timur

Laporan Reporter POS KUPANG.COM, VINSEN HULER

POS-KUPANG.COM| KUPANG- General manager PT. PELNI ( Persero) Cabang Kupang, Sugianto melalui Manager Operasional, Sebastian Bethan, mengatakan, masih menunggu instruksi dari pusat, terkait kapan pelayaran akan dibuka, Jumat ( 5/6/2020) di ruang kerjanya.

Jadi, kata Sebastian, kita tinggal menunggu dari management pusat yang mengeluarkan izin ini. Begitu pula dengan Perintis

" PT. PELNI ini
( PT. Pelni Persero cabang Kupang), hanya tinggal menjalankan saja. Kita hanya melaporkan keluar dari sini. Dari Gubernur, sudah mengeluarkan kalau New Normal mulai tanggal 15," paparnya.

Hal itu berarti, di atas tanggal 15 baru bisa beroperasi.

" Berarti kan, mungkin setelah tanggal 15 baru bisa; di atas tanggal 15 baru bisa mulai beroperasi," ujarnya.

Untuk itu, kemana, dari mana pertama dan kapan mulai beroperasi, jelas Sebastian, dirinya belum bisa memberikan keterangan karena izin New Normal baru mulai.

" Kalau kapal sudah jalan, baru dikasih schedulenya. Untuk sekarang jadwal ( keberangkatan kapal) belum dikasih keluar," jelasnya.

Ia menambahkan, dan kalau nanti beroperasi kembali, tentunya akan ada pengurangan jumlah penumpang sebesar 50 persen.

Pengurangan jumlah penumpang ini, jelasnya, sesuai dengan peraturan pemerintah sebanyak 50 persen dan juga nantinya akan dibuat jarak. Jadi, sesuai dengan peraturan kesehatan itu tetap dijalankan.

Jika nanti pengurangan jumlah penumpang, terangnya, tentunya akan mempengaruhi pendapatan PELNI secara Nasional dan bukan hanya PELNI Kupang saja, karena uang tiket tidak pernah simpan di sini. Melainkan secara online semua disetor ke pusat.

Saya memperkirakan, kata Sebastian, kalau sudah dibuka. Kita juga kesulitan antara keuangan kita.

PT. PELNI itu, terus terang saja, urainya, uang keluar dulu. Setelah berjalan, baru kita minta Public Service Operation (PSO) atau dengan kata lain, subsidi. Jadi, diperkirakan juga tidak semua, karena keuangan kita juga terganggu.

Selain itu, jelasnya, untuk kapal-kapal besar dengan tujuan keberangkatan ke luar NTT tetap diminta Rapid Test. Sedangkan, kapal-kapal kecil mungkin tidak usah pakai Rapid Test.

" Kalau di NTT, pak Gubernur minta tidak usah pakai Rapid Test dan edarannya belum turun. Terus kalau kapal penumpang kita itu, tetap minta Rapid Test. Sedangkan kapal perintis yang kecil-kecil, mungkin tidak usah Rapid Test. Kalo kapal besar nanti kan dia harus keluar dari NTT. Jadi, harus pakai Rapid Test," terangnya.

Halaman
12
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved