Risiko Tinggi Ibu Hamil di Tengah Pandemi Covid 19 Simak Penjelasan dr. Putu Sahadewa
dr. Putu Sahadewa, Sp. OG. jelaskan bahwa, secara umum ibu hamil beresiko tinggi, dan lebih mudah terpapar Covid-19

POS-KUPANG.COM| KUPANG- dr. Putu Sahadewa, Sp. OG. jelaskan bahwa, secara umum ibu hamil beresiko tinggi, dan lebih mudah terpapar Covid-19 ini.
"Secara umum terpapar infeksi ibu hamil resiko tinggi, karena ada penurunan kekebalan tubuh karena kehamilan" ujarnya via telephone, Kamis (4/06/2020).
Menurut dr. Sahadewa, apalagi kalau sampai kurang gizi dan konsumsi vitamin kurang, akan lebih mudah lagi terpapar infeksi virus, dan Apabila masuk infeksi virus, reaksi pada ibu hamil beresiko lebih berat dibadingkan dengan ibu yang tidak hamil.
• Jelang New Normal di Kupang Personil Gabungan Lantamal VII, Yonmarhalan dan Polri Imbau Masyarakat
Ia mengatakan, bagaimana caranya supaya ibu hamil tidak terpapar, patuhi dengan displin ikuti protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak, cuci tangan, meningkatkan kebugaran tubuh dan banyak istirahat. Karena istirahat yang cukup mengurangi reaksi yang berlebihan.
"Karena resiko terburuk dari infeksi virus covid 19 adalah, badai sitokin yang biasanya terjadi pada hari ketujuh. Jadi, apabila tidak istirahat, sport vitamin cairan yang cukup terjadi pada sitokin, reaksi tubuh pada virus yang berlebihan. Dan itu yang membuat penyakit semakin parah dan bisa meninggal". Tegas dr. Sahadewa.
• Pandemi Corona Tak Pengaruhi Jumlah Kehamilan di Kecamatan Noebeba Kabupaten TTS
"Para ahli kesehatan mengatakan, keadaan ibu hamil termasuk keadaan penyerta yang bisa memperberat situasi tadi"
Jadi, lanjut dr. Sahadewa, kalau ibu hamil bisa menjaga kondisinya secara umum, nutrisinya bagus dan vitamin cukup, istirahat cukup dan terutama hindari kontak yang beresiko.
Ia menambahkan, ibu hamil harus memeriksa kesehatan dari jarak jauh (telemedicine), sehingga kondisi secara umum seperti, timbang badan dan tensi. Tetapi, secara hal tertentu dilakukan pemeriksaan kolektif, dan harus pastikan di puskesmas atau rumah sakit itu menjalankan protokol kesehatan. Misalnya discreening.
Jadi, apabila situasi di rumah sakit tidak beresiko, baru bisa ia masuk untuk lakukan pemeriksaan. Ungkap dr. Sahadewa
"Tidak perlu ibu hamil ketakutan sampai tidak lakukan pemeriksaan. Karena ibu hamil perlu tahu keadaan janinnya. Tetapi tidak usah lakukan serutin biasanyan, dan kalau bisa dokternya bisa dikontak untuk memberitahu keadaannya. Dan apabila tidak ada keluhan lebih baik berdiam di rumah sampai situasi aman" pungkasnya. (Laporan Reporter POS-KUPANG. COM, Ray Rebon)