Ahok: Pertamina Siap Laksanakan Protokol New Normal Sesuai Arahan Menteri BUMN, Erick Tohir
Protokol New Normal di SPBU merupakan penyempurnaan dari protokol antisipasi Covid-19 yang telah dilaksanakan di seluruh SPBU di seluruh Indonesia.
Pelanggan juga diwajibkan tetap menggunakan masker sesuai ketentuan pemerintah.

• Polisi Gerebek Pria di Jalan, Diduga Bawa Sabu-sabu Ternyata Ini yang Dibawanya
• Sertijab Empat Pejabat Utama dan Polres Jajaran, Ini Pesan Kapolda NTT Irjen Hamidin
Untuk mempermudah transaksi pembayaran dan mengurangi risiko terpapar covid-19 melalui perpindahan uang antara pelanggan dengan petugas SPBU, Pertamina akan merekomendasikan pembayaran dengan cara cashless melalui aplikasi myPertamina.
"Untuk transaksi pembayaran secara tunai, maka dianjurkan menggunakan uang pas sesuai nilai transaksi dan petugas SPBU maupun pelanggan harus tetap menjaga jarak aman astau sesuai dengan tanda yang akan disiapkan," kata Fajhriyah.
Seluruh protokol tersebut akan terus disosialisasikan secara masif kepada lebih dari 7.000 SPBU pertamina yang tersebar di seluruh Indonesia.
Fajriyah menambahkan, penerapan skema pelayanan new normal tersebut, sesuai dengan arahan Menteri BUMN melalui Surat Nomor S-336/MBU/05/2020, tertanggal 15 Mei 2020, Perihal Antisipasi Skenario The New Normal BUMN.
"Pertamina terus mendukung langkah strategis pemerintah dalam menanggulangi pandemic covid-19. Kami juga melakukan berbagai penyesuaian baik dari aspek manusia maupun teknologi untuk memastikan pelayanan BBM dan LPG kepada masyarakat berjalan lancar dan baik," kata Fajriyah.
Untuk diketahui, Menteri BUMN, Erick Tohir, menyatakan puas terhadap kinerja jajaran direksi dan komisaris PT Pertamina.
Atas kinerja yang ditunjukkan selama ini, Erick Tohir menyatakan senang, sehingga sampai saat ini belum punya niat untuk menggantikan direksi atau pun komisaris pada perusahaan plat merah tersebut.
Penyataan Menteri BUMN, Erick Tohir tersebut, menanggapi desakan sejumlah pihak yang merasa tak puas terhadap Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, sehingga meminta Menteri BUMN untuk segera mencopot Ahok dari jabatannya.
Atas desakan tersebut, Erick Tohir mengatakan, sampai saat ini kinerja yang ditunjukkan oleh Komisaris Utama Pertamina, Ahok dan jajaran direksi sangat baik.
Menteri BUM itu menyatakan puas terhadap kinerja jajaran direksi dan komisaris utama Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama, BTP atau biasa disapa Ahok.
"Saya tidak mau dikotomi. Belakangan ini saya puas dengan kinerja jajaran direksi dan komisaris Pertamina," ujar Erick Tohir di Jakarta.
Erick juga memastikan tidak akan mencopot Ahok atau pun jajaran direksi dan komisaris Pertamina lainnya dalam waktu dekat ini.
Pasalnya, baik jajaran direksi maupun komisaris, berhasil menjalankan tugas sesuai key performance indicator (KPI) yang ditentukan.
"Tidak akan ada perombakan," kata Erick Tohir tentang kinerja direksi dan komisaris Pertamina belakangan ini.