Renungan Harian Katolik
Memaknai Surat-Surat dari Molokai – Hawaii (19) Gaudium Fratrum ; Sukacita Persaudaraan
Memaknai Surat-Surat dari Molokai – Hawaii (19) Gaudium Fratrum ; Sukacita Persaudaraan
Renungan Harian Katolik
Memaknai Surat-Surat dari Molokai – Hawaii (19) Gaudium Fratrum ; Sukacita Persaudaraan
RD. Maxi Un Bria
Kamis 4 Juni 2020
“ Gaudete in Domino semper ; bergembiralah senantiasa dalam Tuhan. Sebab Tuhan itu baik, kekal abadi kasih setia-Nya ( Mzm 136 : 1 ). Ia menyertai dan memberkati setiap orang yang berkehendak baik dan bekerja untuk menghadirkan damai sejahtera bagi banyak orang.
Kasih Tuhan yang dialami dalam hidup dan karya seseorang, memiliki daya dalam menumbuhkan kasih persaudaraan.
Kasih persaudaraan selalu menghadirkan sukma dan makna dalam hidup bersama. Persaudaraan sungguh menjadi dambaan Pater Damian dalam kesendirian di kampung kusta Molokai.
Ia sangat gembira ketika menerima surat penawaran seorang teman yang hendak membantu pelayanannya di Molokai. Ira Barnes Dutton adalah pribadi yang dimaksud. Ia seorang yang luar biasa; bekas prajurit dari perang suksesi, yang bercerai dengan istrinya dan dikenal sebagai orang yang kecanduan alkohol.
Ira Dutton bertobat dan menjadi katolik pada usia 40 tahun dan menyatakan niatnya yang suci untuk ikut melayani orang kusta di Molokai.
Suatu hari di tahun 1886, Ira Dutta terhentak membaca artikel dari surat kabar tetang hidup dan pelayanan Pater Damian di Molokai. Sejak saat itu oleh rasa kagumnya yang mendalam, ia memutuskan untuk mewujudkan cita-citanya sebagai seorang pelayan kemanusiaan dan mulai menulis surat kepada Pater Damian agar diterima ikut melayani orang kusta. Tentu saja Pater Damian sangat gembira.
Damian menyambut baik niat hati Ari Dutton dan menerimanya sebagai seorang sahabat dalam pelayanan. Tentangnya Damian menulis “ Ia adalah seorang sahabat yang baik dan menjadi teladan kesalehan. ( Surat Damain, Kalawao 10 Agustus 1886 dala E. Brion, 1988; 54-55 )
Kehadiran Ari Dutton di pemukiman kusta Molokai, sangat memperlancar dan memudahkan pelayanan Pater Damian. Ia trampil mebersihkan lingkungan gereja dan seluruh perlengkapan ibadat serta merawat para penderita kusta. Dutton sangat memahami kondisi Pater Damian de Veuster. Dalam spirit kasih dan sukacita persaudaraan, mereka berdua berupaya menghadirkan kasih Allah yang nyata bagi kaum kusta di Molokai.
“ Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Markus 12 :30-31 ), menjadi spirit fundamen dalam pelayanan mereka. Di tengah kesibukan melayani orang-orang kusta di Molokai, Pater Damian dan Ira Dutton menimba kekuatan cinta dari relasi spiritual dengan Allah sebagai sumber segala cinta.
Dari Pater Damian dan Ari Dutton kita dapat belajar betapa pentinganya mengembangkan spirit kasih persaudaraan dalam pelayanan dan pekerjaan bersama. Hidup manusia menjadi berarti manakala menjadikan cinta kasih sebagai jiwa dari segala aktivitas dan interaksi sosial.
Tanpa cinta kasih, semua pelayanan kemanusiaan kehilangan daya dan makna. Cinta kasih yang total dan mendalam kepada Allah dan sesama manusia membuahkan makna dan kgembiraan hidup.
Semoga dalam hidup berkomunitas dan kelompok, semangat cinta kasih persaudaraan tetap dihidupi sebagai kekuatan bersama yang saling memperkaya dan meneguhkan satu sama lain dalam pelayanan dan berbagai aktivitas. Persaudaraan dan kebersamaan Pater Damian de Veuster dan Ira Dutton dalam melayani kaum kusta di Molokai bermakna demi memuliakan Allah dan hadirkan sukacita bagi orang-orang kusta yang dilayani.
Ira Dutton adalah saksi hidup atas pelayanan Pater Damian dan pergumulannya menjelang akhir hidup. Kelak setelah wafatnya Pater Damian 15 April 1889, Ari Dutton inilah yang akan melanjutkan karya Damian bersama para suster Fransiskanes. Begitulah ceritra hidup dan karya manusia di bumi. Ada awal dan ada pula akhir. Ada yang memulai dan ada pula yang melanjutkan. Tidak ada yang abadi di kolong langit ini, pada akhirnya yang tertinggal dalam lembaran kenangan adalah semua kata bijak, tindakan kasih dan ceritra teladan kebajikan inspiratif yang tertulis.