News
Dukung Pelaksanaan New Normal, dr. Lely: Sumba Timur Harus Miliki Laboratorium Swab PCR Sendiri
"Menurut saya sebagai dokter, penerapan new normal itu perlu diketahui dasar ilmiahnya. Apakah kita siap hadapi atau tidak," kata Lely.
Penulis: Oby Lewanmeru | Editor: Benny Dasman

Laporan Wartawan Pos Kupang, Com, Oby Lewanmeru
POS KUPANG, COM, WAINGAPU - Pada masa pemberlakuan new normal oleh pemerintah NTT pada 15 Juni 2020 mendatang, Kabupaten Sumba Timur (Sumtim) seharusnya sudah memiliki laboratorium pemeriksaan swab secara PCR (Polymerase Chain Reaction).
Hal ini disampaikan dr. Lely Harakai, M.Kes, di Posko Percepatan Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Sumba Timur, Kamis (28/5). Menurut dr. Lely, sesuai arahan Gubernur NTT dalam teleconference dengan para bupati/walikota bahwa penerapan new normal di NTT, 15 Juni 2020.
"Menurut saya sebagai dokter, penerapan new normal itu perlu diketahui dasar ilmiahnya. Apakah kita siap hadapi atau tidak," kata Lely.
Dijelaskannya, apabila penerapan new normal juga dilakukan di Sumba Timur, semestinya yang dibutuhkan adalah laboratorium pemeriksaan swab secara PCR.
"Kenapa, dengan adanya laboratorium pemeriksaan swab PCR, kita cepat mendeteksi atau mengetahui kasus Covid-19 di Sumba Timur," terang Lely.
Dikatakannya, jika penerapan new normal, tetapi upaya penanggulangan kasus Covid-19 masih harus menunggu lama hasil PCR.
"Tentu satu hal yang diperhatikan adalah kita harus memiliki lab PCR sendiri. Jika kita berharap ke Kupang kemudian tunggu berhari-hari dan ini bisa berisiko," ujarnya.
Tetapi ketika sebagai ASN, lanjut Lely, apapun kebijakan dan perintah atasan, pasti harus diamankan.
Dokter spesialis paru, dr. Anri Widyawati, S.Paru, menyebut syarat new normal dari WHO antara lain, kasus Covid-19 mulai melandai, transmisi lokal sudah ditekan.
"Kantor-kantor harus menyesuaikan dan tetap mengikuti protokol kesehatan seperti social distancing dan physical distancing. Apakah di sini bisa diterapkan atau tidak," tanya Anri.
Kadis Kesehatan Sumba Timur, dr. Chrisnawan Try Haryantana mengatakan, sesuai hasil video conference dengan Gubernur NTT, tanggal 15 Juni akan menjalani aktivitas normal. *