Revolusi Pertanian Menjadi Andalan Dalam Upaya Pemulihan Ekonomi di Malaka
Pemulihan sektor ekonomi, pemerintah dibawa pimpinan Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH tetap mengandalkan program Revolusi Pertanian Malaka
Penulis: Edy Hayong | Editor: Kanis Jehola
POS-KUPANG.COM | BETUN - Penyebaran virus corona atau Covid-19 sejauh ini belum diketahui kapan berakhir. Berbagai sektor kehidupan warga menjadi terganggu terutama pada sektor ekonomi. Khusus di Kabupaten Malaka, dalam upaya pemulihan sektor ekonomi, pemerintah dibawa pimpinan Bupati Malaka, dr. Stefanus Bria Seran, MPH tetap mengandalkan program Revolusi Pertanian Malaka.
Bupati Malaka yang akrab disapa SBS ini kepada wartawan di Betun, Sabtu (30/5) menegaskan, belum lama ini dalam kegiatan vicon, Gubernur NTT, Viktor Bungtilu Laiskodat menekankan bahwa dalam tahun anggaran 2020-2021dilakukan pemulihan ekonomi.
• Sosialisasi Pencegahan Virus Corona, Pemdes Wehali Turun dari Dusun ke Dusun
Gubernur meminta agar sektor pertanian, peternakan dan perikanan harus dioptimalkan. Menjawabi harapan ini, kata SBS, maka Pemkab Malaka dibawa pemerintahannya tetap mengandalkan sektor pertanian sebagai lokomotif perbaikan ekonomi.
"Kita tetap andalkan sektor pertanian. Lahan sangat luas dan 90 Persen rakyat Malaka hidup dari sektor pertanian. Jadi kita gencar betul menggalakan program Revolusi pertanian dalam upaya pemulihan ekonomi rakyat," ujarnya.
• Kapolres Malaka Bersama Tim Safari Berbagi Kasih di Malaka Barat
Dirinya mengakui selama ini rakyat tidak mengeluh kelaparan karena rakyat betul-betul memanfaatkan tanah yang sudah dikaruniai Tuhan dengan menanam padi dan beragam jenis tanaman lainnya.
"Dimana-mana setiap tahunnya rakyat panen jagung dan padi. Ini harus tetap didorong dan digalakkan. Untuk pertanian kita harus fokus dan giat bekerja. Jangan gara-gara Covid maka rakyat tidak berkebun. Ini persepsi yang salah dan harus diluruskan karena kerja di kebun tidak ada kerumunan. Tetap gunakan masker dan cuci tangan selesai kerja di kebun," pintanya. (Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Edi Hayong)