Jurnalis di Labuan Bajo Dianiaya

Polisi Didesak Tangkap Pelaku Penganiayaan Jurnalis di Labuan Bajo

Polres Manggarai Barat (Mabar) didesak untuk segera menangkap pelaku penganiayaan terhadap seorang jurnalis di Labuan Bajo

Penulis: Gecio Viana | Editor: Rosalina Woso
POS-KUPANG.COM/GECIO VIANA
Louis Minjo (kanan) saat melaporkan kasus penganiayaan yang dialaminya di SPKT Polres Mabar 

Polisi Didesak Tangkap Pelaku Penganiayaan Jurnalis di Labuan Bajo

POS-KUPANG.COM | LABUAN BAJO -- Polres Manggarai Barat (Mabar) didesak untuk segera menangkap pelaku penganiayaan terhadap seorang jurnalis di Labuan Bajo, Minggu (31/5/2020).

Jurnalis bernama lengkap Petrus Aloisius Hermanto (43) dianiaya hingga babak belur, Sabtu (30/5/2020) malam.

Pria yang akrab disapa Louis Minjo ini dianiaya pria yang tengah mabuk minuman keras (miras) bernama Ferdi di Dusun Kaper Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar sekitar pukul 23.45 Wita.

"Kami mendesak polisi untuk segera menangkap pelaku dan mengusut tuntas kasus penganiayaan yang menimpa anggota keluarga kami," tegas perwakilan keluarga korban, Florianus Suryono Adu (50) ditemui di Labuan Bajo.

Fery Adu, demikian ia akrab disapa, mengecam keras tindakan pelaku yang diketahui bernama Ferdi.

"Terlepas dari apa motifnya tapi korban ini diserang dari arah belakang tanpa diketahui dan dipukul, akibatnya dia alami sejumlah luka," jelasnya.

Desakan kepada pihak kepolisian agar menangkap pelaku dan melakukan proses hukum dengan segera juga dimaksudkan agar persoalan tersebut tidak semakin kompleks.

Diakuinya, Louis Minjo merupakan anggota keluarga yang dikenal tidak pernah melakukan tindakan kurang etis, ataupun melakukan tindakan kriminal serta bermasalah dengan pihak lain.

Sehingga, pihak keluarga tidak menerima atas perlakuan pelaku yang saat ini masih bebas berkeliaran.

"Sejak kecil beliau juga tidak pernah dibeginikan (dianiaya). Akibat dianiaya tadi malam, keluarga kami ini sakit dan lebih sering murung, dia mendapatkan tekanan secara psikologi atas kejadian itu," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, masyarakat Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) dibuat heboh atas kejadian seorang jurnalis dianiaya pria mabuk miras (minuman keras), Minggu (31/5/2020).

Adalah Petrus Aloisius Hermanto (43), jurnalis di Labuan Bajo yang dianiaya hingga babak belur, Sabtu (30/5/2020) malam.

Pria yang akrab disapa Louis Minjo ini dianiaya pria yang tengah mabuk miras bernama Ferdi di Dusun Kaper Desa Golo Bilas, Kecamatan Komodo, Kabupaten Mabar sekitar pukul 23.45 Wita.

Diakuinya, sebelum di tendang hingga jatuh ke dalam got sedalam 1 meter, ia sempat diteriaki sebagai penulis berita virus Corona (Covid-19).

"Sebelum saya ditendang, dia (pelaku) teriak ke saya bilang, 'kau yang buat (tulis) berita Corona', saya ditendang saat saya kencing," kisahnya saat ditemui di kediamannya, Minggu pagi.

Louis yang terjatuh ke dalam got berusaha bangkit menahan sakit dan keluar dari dalam got.

Saat berdiri berhadapan, ia pun mempertanyakan kenapa dianiaya tanpa sebab, namun ia dihadiahi bogem mentah tepat di bagian wajah oleh pelaku.

"Saya tidak siap, saya tanya tapi dia pukul saya lagi di hidung," katanya.

Akibat dianiaya, mantan jurnalis TVRI ini mengalami sejumlah luka mengaku sakit di sekujur tubuhnya.

Sebelum dianiaya, lanjut Louis, ia tengah mengikuti acara internal keluarga di kediaman saudaranya, Honorius Sema.

Saat itu, ia dipercaya untuk memainkan keyboard mengiring beberapa saudara yang menyanyi.

Pelaku bersama rekannya berinisial O, datang dalam keadaan mabuk miras dan bergabung bersama beberapa tamu lainnya.

"Saya kan main keyboard iringi lagu, saya tidak tahu dia datang dari mana, yang jelas dia tidak diundang," katanya.

Saat bersama, sempat terjadi keributan yang dilakukan oleh pelaku, sehingga pemilik rumah meminta pelaku untuk pulang.

Acara keluarga pun dihentikan karena sudah larut malam dan pelaku hendak diantar pulang menggunakan mobil milik salah satu rekan Louis yang hadir.

"Saya juga pergi kencing di got yang berada di dekat rumah, pelaku ini kebetulan belum diantar pulang, tiba-tiba dia tendang saya dari belakang saat saya kencing," kisahnya.

Akibat ditendang pelaku, Louis terjatuh dalam got dan mendapati luka lecet di tangan dan memar di lutut kanan akibat benturan. Bahkan celana jeans yang dikenakannya pun robek.

Tidak sampai di situ, pelaku sekali lagi melakukan penganiayaan dengan memukul tepat di wajah Louis sebanyak satu kali.

"Saya kaget karena ditendang tiba-tiba, setelah keluar dari got dan berdiri, saya tanya dia kenapa pukul saya, dia (pelaku) bilang, kau mau lawan saya?, Lalu dia pukul saya lagi," tutur Louis menirukan perkataan pelaku.

"Dia juga bilang kau yang buat berita korona," tambahnya.

Cara Dapat Token Gratis Listrik PLN, Bisa via WA 08122123123 Atau Login www.pln.co.id

New Normal, Berdamailah Dengan Keadaan

Melaney Ricardo Bandingkan Pendidikan Raffi Ahmad & Nagita Slavina, Singgung Harta Orangtua Rafathar

Gugus Tugas Covid-19 Manggarai Kirim 26 Sampel Swab ke Laboratorium RSUD W.Z Johannes Kupang

Louis tidak melakukan perlawanan saat dianiaya dan pelaku langsung diantar pulang menggunakan mobil.

"Dia langsung pulang karena ada saudara saya berdatangan ke lokasi kejadian," ungkapnya.

Adik korban, Bonefasius Oldam (40) mengaku kaget saat mengetahui kakaknya dianiaya pelaku.

Bonifasius mengaku, keluarga mengetahui korban dianiaya setelah mendengar teriakkan korban yang dianiaya.

"Jarak dari rumah ke tempat kejadian itu 15 meter, saya lari ke sana setelah dengar ada teriakan, tapi pelaku sudah meninggalkan lokasi," jelasnya.

Bonifasius membenarkan bahwa pelaku sempat membuat keonaran hingga timbul ketidaknyamanan bagi pemilik rumah dan tamu lainnya.

Sehingga, kata dia, pelaku yang saat itu tengah mabuk berat diantar pulang.

"Saat duduk bersama, pelaku sempat putar banting meja," ungkapnya.

Keributan yang terjadi saat itu diselesaikan bersama, bahkan pelaku sempat berlutut dan meminta maaf kepada pemilik rumah.

Namun demikian, pihaknya tidak terima atas perbuatan pelaku yang menganiaya kakaknya, terlebih saat korban tengah buang air kecil dan dianiaya tanpa sebab.(Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Gecio Assale Viana)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved