Opini

New Normal, Berdamailah Dengan Keadaan

Maksudnya tentu sekarang anda dan saya sudah harus hidup dalam damai dengan kebiasaan baru akibat virus Corona SARS-2.

Editor: Hasyim Ashari
ISTIMEWA
Theodorus Widodo (kiri) menyerahkan akta hibah dan sertifikat tanah kepada Gubernur NTT, Drs. Frans Lebu Raya di ruang kerja gubernur, Jumat (3/11/2017). 

New Normal, Berdamailah Dengan Keadaan

Oleh Theodorus Widodo
Ketua Forum Pembauran Kebangsaan NTT
Team Khusus Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 NTT

Hidup normal yang baru. Berdamailah dengan Covid-19. 

Ini seruan baru yang sering disampaikan Presiden.

Pasti maksud Presiden Jokowi bukan berdamai dengan virus corona jahat ini.

Membiarkan dia masuk merusak bahkan membunuh?

Sory saja. Hidup ini anugerah Tuhan yang terlalu mulia untuk dirusak.

Apalagi species manusia tercipta untuk mengelola dan menguasai. Bukan untuk dikuasai.

Lalu apa?

Maksudnya tentu sekarang anda dan saya sudah harus hidup dalam damai dengan kebiasaan baru akibat virus Corona SARS-2.

Diantaranya mulai sekarang lakukan habitus baru. Rajin-rajinlah cuci tangan pakai sabun dan air mengalir.

Kalau selama ini PBB sampai perlu tetapkan hari cuci tangan sedunia setiap tanggal 15 Oktober sebagai pengingat, sekarang tidak lagi.

Tiap hari adalah hari cuci tangan sedunia.

Tangan kita semua harus selalu bersih.

Kuman dan virus tidak boleh lagi ada dan pindah lewat tangan. Jangan lupa juga hand sanitizer.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved